tirto.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mencabut larangan pengiriman pasokan 1 ton bom untuk Israel. Perubahan kebijakan tersebut telah disampaikan oleh Pentagon kepada otoritas Israel sejak Jumat (24/1/2025). Bahkan, disebutkan bahwa 1.800 bom jenis MK-84 akan dimuat dan dikirim ke Israel dalam beberapa hari mendatang, seperti dikutip dari Antara.
Penangguhan pengiriman senjata termasuk bom seberat 1 ton itu diberlakukan pada Mei 2024, di era kepemimpinan Presiden Joe Biden. Keputusan tersebut diambil karena Biden khawatir terkait penggunaannya selama ini dilakukan untuk menghancurkan sebagian besar wilayah di Jalur Gaza dan di area padat penduduk.
Amerika Serikat selama ini dikritik karena memberikan dukungan kepada Israel dalam perang yang dilakukannya di Jalur Gaza. Serangan yang dilakukan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023 itu telah menewaskan lebih dari 47.000 orang, sebagian besar di antaranya wanita dan anak-anak.
Senator Bernie Sanders dan sejumlah anggota parlemen AS sering menyerukan agar AS menghentikan pasokan senjata ke Israel.
Menjelang pemilu AS musim gugur lalu, banyak pemilih Arab dan Muslim serta pemilih yang peduli pada hak asasi manusia dan situasi di Gaza bersumpah untuk tidak memilih Biden atau penerusnya yang ditunjuk, Wakil Presiden Kamala Harris, karena dukungan mereka terhadap Israel.
Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan otoritas pertahanan, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya di wilayah tersebut.
Editor: Rina Nurjanah