Menuju konten utama

Alex Marwata: KPK Tak Dapat Dukungan Masyarakat 5 Tahun Terakhir

Menurut Alex, lembaga antirasuah harus melawan koruptor sambil menjaga citra di hadapan masyarakat.

Alex Marwata: KPK Tak Dapat Dukungan Masyarakat 5 Tahun Terakhir
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata (tengah) saat jumpa pers terkait tanggapan terpilihnya lima pimpinan KPK periode 2024-2029, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2024). Tirto.id/Auliya Umayna

tirto.id - Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengatakan KPK melewati banyak masalah tanpa dukungan masyarakat selama lima tahun terakhir

"Apa yang kami alami selama lima tahun terakhir ini tanpa dukungan dari masyarakat membuat kerja-kerja KPK bertambah berat," kata Alex kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2024).

Dia mengaku membutuhkan energi yang banyak untuk melawan berita negatif soal KPK. Menurutnya, lembaga antirasuah ini harus melawan koruptor sambil menjaga citra di hadapan masyarakat.

"Saya yakin, dengan dukungan yang kuat dari masyarakat dan teman-teman wartawan, sekalipun misalnya tidak setuju dengan pimpinan terpilih, ayo dong kita awasi bareng-bareng pimpinan terpilih itu, supaya apa? Supaya kerjanya benar,” ujarnya.

Alex mengaku optimistis dengan 5 pimpinan KPK periode 2024-2029 yang baru saja terpilih. Menurutnya, para pimpinan baru tersebut bisa bekerja dengan baik jika didukung oleh masyarakat.

"Ya harus optimistis ya, kan ada pepatah menyebut kalah sebelum bertanding berarti kita sudah kalah," ucapnya.

Dia juga menyinggung soal tidak ada keterwakilan perempuan pada jajaran Pimpinan KPK 2024-2029. Menurut Alex, KPK tak memerlukan keterwakilan perempuan.

"Dulu jilid pertama juga gak ada, jilid kedua kalau gak salah gak ada, baru ada jilid keempat dan jilid kelima, itu pun setengah periode," tuturnya.

Ia menambahkan, jika harus dilakukan kampanye anti korupsi dengan target bergender perempuan, bisa dilakukan oleh pegawai perempuan seperti Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati.

"Saya kira gak ada persoalan, program-program pemberantasan korupsi menyangkut semisal sosialisasi kampanye anti korupsi pada rumah tangga bisa lewat Yeye, Direktur Dipenmas juga bisa, atau Pak Tanak, atau apa pun, kampanye di depan ibu-ibu kan bisa aja, tidak harus ada keterwakilan gender," katanya.

Lima Pimpinan KPK periode 2024-2029 telah terpilih berdasarkan hasil pungutan suara di Komisi III DPR RI. Mereka terpilih usai menjalani fit and proper test bersama lima orang lainnya yang tak punya suara cukup untuk terpilih.

Dari kelima orang tersebut, Setyo Budianto yang merupakan mantan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian RI terpilih sebagai Ketua KPK. Dia punya latar belakang sebagai polisi dengan pangkat Komisaris Jenderal berbintang tiga.

Empat orang lainnya yang akan bekerja di bawah Setyo adalah Wakil Ketua KPK 2019-2024, Johanis Tanak; Jaksa, Fitroh Rohcahyanto; mantan Wakil Ketua BPK, Agus Joko Pramono; dan Hakim Pengadilan Tinggi Manado, Ibnu Basuki Widodo.

Baca juga artikel terkait ALEXANDER MARWATA atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Hukum
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Irfan Teguh Pribadi