tirto.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memastikan penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam sektor pariwisata tidak akan gantikan peran manusia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Agustini Rahayu, dalam seminar bertajuk ‘Indonesia Tourism Outlook 2025, di Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Agustini menjelaskan bahwa sejatinya AI adalah teknologi yang dirancang untuk manusia dan kecil kemungkinannya dapat menggantikan peran manusia. Bahkan, penerapan AI ini justru membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru berbasis teknologi.
“Intinya nggak bisa menggantikan SDM, karena itu kita yang bikin, namanya juga artificial intelligence. Jadi, dia artificial dari inteligensinya manusia yang buat gitu,” ucapnya.
Kemajuan AI justru memberikan kemudahan dan sudah terbukti sangat membantu berbagai pelayanan pada sektor pariwisata. Hal ini terutama dalam bidang pemasaran dan promosi, pelayanan pada wisatawan, serta keamanan dan pengelolaan wisata.
“Jadi, sifatnya lebih membantu si AI ini. Jadi, teknologi AI ini diperlukan. Jadi, banyak nih relevansi dan penerapan kemajuan AI dalam sektor pariwisata,” ucapnya.
Ambil contohnya untuk kebutuhan promosi, AI mempermudah pelaku industri dalam membuat konten yang lebih menarik, dan mampu menghasilkan teks, gambar, video secara otomatis. “Jadi mempermudah kerja kita sifatnya, cepat gitu loh,” tuturnya.
Agustini menerangkan AI bisa membantu menganalisa data wisatawan, seperti preferensi, budget, dan riwayat perjalanan wisatawan yang pernah datang ke Indonesia. Bahkan membantu optimalisasi rute perjalanan sehingga secara tidak langsung berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.
“Hal ini dapat mempermudah pihak sektor pariwisata dalam memberikan rekomendasi destinasinya kemana, terus akomodasinya apa yang kita rekomendasikan kepada wisatawan, dan aktivitas wisata apa yang sekarang lagi digemari,” tuturnya.
Lebih lanjut, dirinya kembali menekankan bahwa manusia tidak tergantikan dengan AI apabila para pekerja terus mengembangkan skill dan kemampuan yang mumpuni untuk bersaing di dunia kerja.
“Jadi jangan khawatir, kita tidak akan tergantikan oleh AI selama kita juga mengembangkan intelijensia kita,” ucapnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Dwi Ayuningtyas