tirto.id - Dalam dunia One Piece, Tenryubito (Kaum Naga Langit) adalah bangsawan korup yang merasa berhak mengendalikan dunia dan memandang rendah manusia biasa. Lawan mereka adalah Tentara Revolusi pimpinan Monkey D. Dragon, ayah Monkey D. Luffy, yang memimpikan kebebasan.
One Piece, manga karya Eiichiro Oda, saat ini ramai dibicarakan. Pasalnya, banyak yang mengibarkan jolly roger (bendera bajak laut) Kelompok Topi Jerami menjelang HUT RI ke-80. Ekspresi masyarakat dengan logo jolly roger Topi Jerami ini tidak hanya jadi pembahasan di dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Berbagai pendapat pun meluncur terkait pengibaran jolly roger One Piece. Misalnya, Ketua MPR, Ahmad Muzani, yang menyebut maraknya pengibaran tersebut jelang HUT RI ke-80 sebagai ekspresi kreativitas masyarakat.
"Saya kira itu ekspresi kreativitas, ekspresi inovasi, dan pasti hatinya adalah merah putih, semangatnya merah putih," kata Muzani kepada Tirto.id di Gedung Nusantara V Kompleks DPR-MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (3/8/2025).
Tenryubito Bangsawan Korup Yang Jadi Antagonis di One Piece
Tenryubito alis Kaum Naga Langit adalah keturunan dari 19 raja yang mendirikan Pemerintah Dunia. Berbekal 'jasa' nenek moyang mereka yang menciptakan dunia One Piece seperti saat ini, Tenryubito merasa memiliki derajat di atas manusia biasa.
Tenryubito tinggal di Tanah Suci Mary Geoise. Tempat tersebut terletak di puncak Red Line. Lokasinya sangat tinggi di atas permukaan laut. Demikian tingginya lokasi ini, sehingga jika kemungkinan terjadi banjir besar melanda dunia yang disebutkan oleh Dr. Vegapunk, para Tenryubito akan selamat, tak peduli manusia biasa akan binasa.
Ada kalanya Tenryubito berjalan ke penjuru dunia. Salah satu kejadian mencolok adalah saat mereka datang ke Kepulauan Sabaody.
Ketika itu, Saint Roswald, Saint Charlos, dan Saint Sharlia memakai gelembung udara berbentuk mirip helm, agar mereka tidak menghirup udara yang sama dengan orang biasa.
Kelakuan Tenryubito yang merasa lebih tinggi daripada manusia biasa membuat banyak orang muak. Namun, banyak pula yang tidak bisa berbuat apa-apa pada mereka.
Tenryubito berhak memaksa seorang perempuan untuk menikah dengan mereka, menjadikan manusia sebagai budak, bahkan menembak orang tak bersalah hanya karena berdiri di depan Tenryubito.
Hukum keadilan tidak berlaku pada Tenryubito karena mereka di atas hukum. Pimpinan tertinggi mereka, sekaligus sosok rahasia yang hanya diketahui orang-orang tertentu, adalah Imu-sama. Ia adalah puncak dari keangkuhan dan kejahatan Tenryubito.
Imu-sama dengan mudahnya melenyapkan Kerajaan Lulusia hanya karena wilayah tersebut yang paling dekat dengan senjata Mother Flame. Ketika para Gorosei menjawab bahwa di kerajaan tersebut ada banyak manusia, Imu-sama menjawab "itu bukan masalah". Baginya, manusia biasa tak lebih penting daripada serangga.
Tentara Revolusi di One Piece & Prinsip Kebebasan Luffy
Dengan tingkah Tenryubito yang demikian, tidak sedikit orang yang mencemooh mereka. Misalnya, Eustass Kid, pimpinan Bajak Kid, yang berkata, "Dibandingkan para penguasa yang tamak, dunia kriminal masih bisa disebut bermoral. Apa kalian sadar, saat sampah menguasai dunia, maka dunia akan melahirkan sampah pula?"
Sebagian yang muak pada Tenryubito, melakukan perlawanan pada mereka. Namun, tidak ada yang semasif Tentara Revolusi yang dipimpin oleh Monkey D. Dragon, ayah Monkey D. Luffy.
Selama ini, pemberontakan di dunia One Piece terhadap Tenryubito, merupakan gerakan tunggal yang acak. Namun, gerakan Tentara Revolusi sangat masif dan terarah.
Mereka membebaskan pulau-pulau di dunia One Piece dari pemerintah lokal yang tunduk di bawah payung Pemerintah Dunia. Koala, salah satu anggota Tentara Revolusi, menyebutkan bahwa tujuan akhir Tentara Revolusi adalah menyingkirkan Tenryubito yang tiran dan hedonis.
Dalam film One Piece Gold yang bukan cerita kanon OP, terjadi pertarungan antara kepala staf Tentara Revolusi, Sabo, melawan anggota agen rahasia pemerintah, CP-0, yaitu Rob Lucci.
Ketika itu Lucci memerintahkan Angkatan Laut untuk membombardir Gild Tesoro meski di kapal tersebut ada banyak nyawa tak berdosa.
Sabo menghalanginya dengan mengatakan agar berhenti mengorbankan jiwa orang tak bersalah. Lucci bertanya "apakah ini keadilan?", lantas Sabo menjawab, "bukan, ini kebebasan."
Tema kebebasan ini pulalah yang dimiliki Monkey D. Luffy, sang tokoh utama dalam One Piece. Ia sangat membenci penindasan. Ia membebaskan Alabasta dari ancaman Crocodile. Ia juga menghentikan rezim Donquixote Doflamingo di Kerajaan Dressrosa.
Setelah menyaksikan O-Tama dan rakyat Wa no Kuni tidak bisa menyantap makanan, Luffy mengalahkan Kaido, makhluk terkuat di dunia One Piece yang selama ini menguasai negeri tersebut.
Dengan Monkey D. Luffy yang mendamba kebebasan, prinsipnya ini segaris lurus dengan prinsip Tentara Revolusi yang dipimpin oleh sang ayah, Monkey D. Dragon.
Lambat laun, Luffy dan kawan-kawannya di Kelompok Topi Jerami akan sadar bahwa di dunia One Piece, satu-satunya pihak yang harus dijatuhkan adalah Tenryubito yang dipimpin Imu-sama. Tenryubitolah yang mengontrol Pemerintah Dunia dan merendahkan manusia biasa.
Ini akan sejalan dengan mimpi terbesar Luffy. Katanya, "Aku tidak ingin menguasai apa pun. Bagiku, orang yang paling bebas di samudera ini adalah Raja Bajak Laut."
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya
Masuk tirto.id


































