Menuju konten utama

Sosok Angela Carini Lawan Imane Khelif di Tinju Wanita Olimpiade

Duel Angela Carini vs Imane Khelif di Tinju Wanita Olimpiade Paris 2024 menuai kontroversi. Siapa sebenarnya sosok Carini?

Sosok Angela Carini Lawan Imane Khelif di Tinju Wanita Olimpiade
Instagram/angela.carini_tiger

tirto.id - Duel tinju wanita Olimpiade Paris 2024 menuai kontroversi. Angela Carini menyerah saat menghadapi Imane Khelif. Siapa sebenarnya sosok Angela Carini dan apa kontroversi yang mewarnai jalannya laga di atas ring?

Partai tinju wanita Olimpiade Paris 2024 yang melibatkan bentrok antara Angela Carini dari Italia melawan Imane Khelif asal Aljazair berlangsung di North Paris Arena, pada Kamis (1/8/2024).

Belum genap satu menit duel berlangsung, Angela Carini menyerah. Pukulan pertama Imane Khelif langsung membuat tali pengikat dagu milik Carini copot.

Pukulan kedua yang dilayangkan Khelif seketika menghajar dagu Carini. Akibatnya, darah berlumuran hingga membasahi celana.

Angela Carini tak kuasa menahan serangan Khelif. Lawan Carini adalah salah satu dari dua petinju yang diizinkan bertarung di Olimpiade kendati sudah didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Wanita 2023 karena gagal tes kelayakan gender.

Angela Carini sontak langsung menangis dan tidak mau bersalaman dengan lawannya usai laga. Wasit pun memberikan kemenangan untuk Imane Khelif.

Profil Angela Carini & Kontroversi Tinju Wanita Olimpiade 2024

Angela Carini merupakan seorang petinju wanita asal Italia. Ia lahir di Napoli dan tinggal di Afragola.

Mengutip laman BoxRec, Carini pertama kali menjalani debut di atas ring tinju profesional pada 15 September 2013. Artinya, ia sudah berkecimpung di dunia tinju selama 11 tahun terakhir.

Selama ini, petinju berjuluk Tiger ini sudah menjalani 108 pertandingan (84-23-0) dengan total 333 ronde. Rekor kemenangan KO mencapai 4,76 persen.

Petarung wanita berusia 25 tahun itu memiliki postur tubuh 171 cm dan kerap tanding di kelas welter. Duel kontra Imane Khelif adalah penampilan paling aktual yang dijalani Carini hingga berakhir dengan kontroversi.

Partai tersebut bertajuk laga 16 besar tinju wanita Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung di North Paris Arena dan hanya berjalan 46 detik saja.

"Saya masuk ke dalam ring untuk bertarung. Saya tidak menyerah, tetapi satu pukulan terlalu menyakitkan dan saya katakan cukup. Saya keluar dengan kepala tegak," tegas Angela Carini, seperti dikutip via The Guardian.

"Setelah pukulan kedua, berdasarkan pengalaman bertahun-tahun, saya merasakan sakit yang luar biasa di hidung. Saya mengatakan cukup, karena saya tidak mau. Saya tidak dapat menyelesaikan laga setelah pukulan di hidung. Jadi lebih baik mengakhirinya," lanjut Carini.

Berbicara mengenai apakah seharusnya sang lawan dilarang ikut kompetisi karena masalah kelayakan gender, Carini berdalih itu bukan wewenangnya.

"Bukan hak saya untuk menilai (apakah Khelif seharusnya dilarang mengikuti kompetisi). Saya hanya melakukan tugas," sambungnya.

Di atas ring tinju, sebagaimana laporan Reuters, pelatih Carini sempat memberi tanda kepada wasit bahwa sang petinju mundur dari babak 16 besar kelas welterweight wanita. Carini menerima serangkaian pukulan keras selama 30 menit pertama yang mendarat di hidup hingga membuatnya angkat tangan.

"Saya adalah seorang pejuang. Ayah saya mengajarkan saya untuk menjadi seorang pejuang. Ketika saya berada di atas ring, saya menggunakan pola pikir tersebut, pola pikir seorang pejuang, pola pikir pemenang. Kali ini saya tidak bisa melakukannya," tutur Carini.

Lawan Carini, Imane Khelif bersama Lin Yu-ting asal China Taipei, adalah dua petinju yang diizinkan tampil di Olimpiade 2024 oleh International Olympic Committee (IOC).

Mereka sama-sama didiskualifikasi pada Kejuaraan Dunia 2023 setelah gagal memenuhi aturan International Boxing Association (IBA) yang melarang atlet dengan kromosom XY laki-laki untuk berkompetisi di ajang khusus wanita.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya