tirto.id - Refugee Olympic Team adalah peserta Olimpiade yang terdiri dari sejumlah atlet independen yang berstatus pengungsi. Di Olimpiade Paris 2024, terdapat 37 atlet yang bertanding di 12 cabor berbeda. Mereka akan mewakili tim pengungsi dan berkompetisi dengan atlet-atlet terbaik dunia.
Pemilihan atlet untuk Refugee Olympic Team ditentukan oleh IOC. Kriteria yang dipatok oleh ICO adalah atlet tersebut berasal dari negara yang sedang mengalami konflik atau mengalami pelanggaran HAM.
Kode yang dipakai untuk Refugee Olympic Team adalah EOR. Ini merupakan singkatan Equipe Olympique des Réfugiés, atau bahasa Prancis untuk Refugee Olympic Team.
Pada masa lalu, ada kontingen yang mendapatkan kode ROC. Namun, kontingen tersebut bukanlah Refugee Olympic Team. ROC adalah kode untuk Komite Olimpiade Rusia, yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Sementara itu di Olimpiade 2024, atlet Rusia dan Belarusia yang tampil, menggunakan payung AIN (Athlètes Individuels Neutre) atau Atlet Netral Individu.
Atlet-atlet yang tampil di bawah naungan EOR ini bertanding di bawah bendera Olimpiade. Apabila kontingen Refugee Olympic Team mendapat medali emas, maka yang dikumandangkan sebagai lagu kebangsaan adalah Himne Olimpiade.
Dalam memilih atlet yang mewakili Refugee Olympic Team, IOC bekerja sama dengan NOC di tiap negara untuk memutuskan pengungsi yang layak berpartisipasi di Olimpiade. Atlet-atlet tersebut mendapat slot di Olimpiade Paris 2024 melalui jalur undangan yang diberikan oleh IOC.
Pada Olimpiade Rio 2016, dan Tokyo 2020, belum ada atlet-atlet dari Refugee Olympic Team yang meraih medali. Kali ini di Olimpiade Paris 2024, mungkinkah atlet EOR berhasil dan Himne Olimpiade berkumandang?
Daftar Atlet Refugee Olympic Team di Olimpiade Paris 2024
Di Olimpiade Paris 2024, terdapat 37 atlet yang mewakili Refugee Olympic Team. Mereka bakal bertanding di 12 Cabor berbeda.
Atletik menjadi Cabor yang paling banyak diikuti atlet EOR. Total, 8 atlet Refugee Olympic Team bakal bertanding di 8 nomor berbeda.
Salah satu atlet Refugee Olympic Team, Matin Balsini, yang turun di Cabor renang nomor 200 m gaya kupu-kupu bakal bersaing dengan atlet andalan Indonesia, Joe Aditya.
Secara kualitas, atlet-atlet Refugee Olympic Team masih di bawah dari atlet-atlet yang lolos melalui jalur kualifikasi. Mayoritas dari mereka tidak menjalani kompetisi internasional secara rutin karena konflik yang dialami di negara asal mereka. Meski begitu, kesempatan bertanding di event internasional tetap menjadi hal yang prestisius.
Presiden IOC, Thomas Bach, menyebut kehadiran atlet Refugee Olympic Team diharapkan bisa memberi harapan kepada orang-orang yang berada di pengungsian. Selain itu, mereka juga dapat menunjukkan eksistensinya di kejuaraan internasional.
"Ini akan menjadi simbol harapan bagi semua pengungsi di dunia, dan akan membuat dunia lebih menyadari besarnya krisis ini. Ini juga merupakan sinyal bagi masyarakat internasional bahwa pengungsi adalah sesama manusia dan merupakan sumber kekayaan bagi masyarakat," kata Thomas Bach dikutip laman resmi Olimpiade.
Total 37 atlet yang bertanding di bawah naungan Refugee Olympic Team di Olimpiade 2024, lebih banyak daripada edisi sebelumnya. Di Olimpiade Tokyo yang berlangsung pada 2021, terdapat 29 atlet EOR yang tampil di 12 Cabor.
Berikut ini adalah daftar atlet Refugee Olympic Team yang tampil di Olimpiade Paris 2024.
Atlet | Negara Asal | Rekomendasi NOC | Cabor | Nomor |
---|---|---|---|---|
Dorian Keletela | Republic of the Congo | Prancis | Athletics | Men's 100 m |
Musa Suliman | Sudan | Swiss | Athletics | Men's 800 m |
Dominic Lobalu | South Sudan | Swiss | Athletics | Men's 5000 m |
Jamal Abdelmaji Eisa Mohammed | Sudan | Israel | Athletics | Men's 10,000 m |
Tachlowini Gabriyesos | Eritrea | Israel | Athletics | Men's marathon |
Mohammad Amin Alsalami | Suriah | Jerman | Athletics | Men's long jump |
Perina Lokure | South Sudan | Kenya | Athletics | Women's 800 m |
Farida Abaroge | Ethiopia | Prancis | Athletics | Women's 1500 m |
Dorsa Yavarivafa | Iran | Inggris | Badminton | Women's singles |
Omid Ahmadisafa | Iran | Jerman | Boxing | Men's flyweight (51 kg) |
Cindy Ngamba | Cameroon | Inggris | Boxing | Women's middleweight (75 kg) |
Manizha Talash | Afghanistan | Spanyol | Breaking | B-Girls |
Amir Rezanejad | Iran | Jerman | Canoeing | Men's slalom C-1 |
Fernando Jorge | Kuba | Amerika Serikat | Canoeing | Men's sprint C-1 1000 m |
Saeid Fazloula | Iran | Jerman | Canoeing | Men's sprint K-1 1000 m |
Saman Soltani | Iran | Austria | Canoeing | Women's sprint K-1 500 m |
Amir Ansari | Afghanistan | Sweden | Cycling | Men's road time trial |
Eyeru Tesfoam Gebru | Ethiopia | Prancis | Cycling | Women's road race |
Mohammad Rashnonezhad | Iran | Belanda | Judo | Men's –60 kg Mixed team |
Sibghatullah Arab | Afghanistan | Jerman | Judo | Men's –81 kg Mixed team |
Adnan Khankan | Suriah | Jerman | Judo | Men's –100 kg Mixed team |
Muna Dahouk | Suriah | Belanda | Judo | Women's –57 kg Mixed team |
Nigara Shaheen | Afghanistan | Kanada | Judo | Women's –63 kg Mixed team |
Mahboubeh Barbari Zharfi | Iran | Jerman | Judo | Women's +78 kg Mixed team |
Francisco Edilio Centeno | Venezuela | Mexico | Shooting | Men's 10 m air pistol |
Luna Solomon | Eritrea | Swiss | Shooting | Women's 10 m air rifle |
Alaa Maso | Suriah | Jerman | Swimming | Men's 50 m freestyle |
Matin Balsini | Iran | Italia | Swimming | Men's 200 m butterfly |
Hadi Tiran | Iran | Italia | Taekwondo | Men's –58 kg |
Yahya Al-Ghotany | Suriah | Jordan | Taekwondo | Men's –68 kg |
Farzad Mansouri | Afghanistan | Inggris | Taekwondo | Men's –80 kg |
Kasra Mehdipournejad | Iran | Jerman | Taekwondo | Men's +80 kg |
Dina Pouryounes | Iran | Belanda | Taekwondo | Women's –49 kg |
Ramiro Mora Romero | Kuba | Inggris | Weightlifting | Men's –102 kg |
Yekta Jamali | Iran | Jerman | Weightlifting | Women's –81 kg |
Iman Mahdavi | Iran | Italia | Wrestling | Men's freestyle –74 kg |
Jamal Valizadeh | Iran | Prancis | Wrestling | Men's Greco-Roman –60 kg |
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus