Menuju konten utama

Acara dan Lokasi Malam Takbiran Idul Adha 2025 Jakarta

Takbiran akan dilaksanakan pada Kamis, 5 Juni 2025 malam, atau sebelum pelaksanaan shalat Id pada 6 Juni 2025. Simak lokasi takbiran di Jakarta.

Acara dan Lokasi Malam Takbiran Idul Adha 2025 Jakarta
Warga melakukan takbir keliling kota guna menyambut Idulfitri 1437 H di Jalan KH. Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (5/7/2016). antara foto/aprillio akbar/aww/16.

tirto.id - Acara takbiran akan digelar di sejumlah lokasi di Jakarta pada malam Idul Adha 1446 H atau Kamis, 5 Juni 2025 malam. Idul Adha telah ditetapkan pemerintah akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 pagi.

Penetapan Idul Adha (10 Dzulhijjah 1446 H) sebelumnya disampaikan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam konferensi pers sidang isbat di Jakarta pada Selasa, 27 Mei 2025. Dengan keputusan itu, pemerintah dipastikan menetapkan Idul Adha jatuh di hari yang sama dengan salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam, Muhammadiyah.

Seperti Hari Raya Idul Fitri, lazimnya umat Islam menyambut Idul Adha dengan takbiran. Amalan takbiran sangat dianjurkan bagi umat Islam di hari Idul Fitri maupun Idul Adha. Takbiran umumnya dilaksanakan masyarakat secara kolektif, termasuk di Jakarta.

Acara dan Lokasi Malam Takbiran Idul Adha 2025 Jakarta

Takbiran akan dilaksanakan di sejumlah lokasi di Jakarta pada Kamis, 5 Juni 2025 malam, bertepatan dengan hari Arafah (9 Dzulhijjah), juga 1 malam sebelum salat Id untuk Idul Adha 1446 H. Salah satu lokasi takbiran yang bisa didatangi masyarakat ialah Masjid Istiqlal.

Sesuai agenda, Masjid Istiqlal menjadi salah satu lokasi yang dipusatkan dalam acara takbiran yang digelar Kementerian Agama (Kemenag). Rangkaian acara takbiran tersebut rencananya akan dimulai pukul 20.00 WIB hingga selesai.

Masyarakat yang ingin mengikuti rangkaian takbiran di Masjid Istiqlal, diimbau untuk menggunakan transportasi umum. Hal itu direkomendasikan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di area sekitar Masjid Istiqlal.

"Saya mengimbau ke masyarakat, warga yang ingin datang tolong kalau bisa menggunakan kendaraan umum, ya seperti KRL, naik ojek atau naik taksi dan lain-lain," kata Ketua Panitia Idul Adha Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, dikutip dari ANTARA, Rabu, 4 Juni 2025.

Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, pihak panitia menyiapkan kantong parkir di rubanah Masjid Istiqlal dengan kapasitas 700-800 kendaraan. Kemudian Masjid Istiqlal juga menyediakan lokasi parkir lain, bekerja sama dengan pengelola gedung yang berada di sekitarnya, seperti Kantor Kemenag, Pertamina, Lapangan Banteng, hingga Katedral Jakarta.

Kendati demikian, masyarakat tetap direkomendasikan untuk menggunakan transportasi umum. Hal itu demi memudahkan mobilitas masyarakat dari area Masjid Istiqlal selepas acara takbiran rampung.

"Kalau dia [masyarakat] memaksa untuk memakai kendaraan pribadi, kalau dapat parkir di dalam itu bisa sampai jam 11 baru bisa keluar antre soalnya, saking padatnya nanti. Lebih baik menggunakan kendaraan massal," jelasnya.

Takbiran merupakan salah satu rangkaian Idul Adha 1446 H di Masjid Istiqlal. Setelahnya, Masjid Istiqlal akan menggelar salat Id pada Jumat, 6 Juni 2025 pagi mulai pukul 07.00 WIB. Salat juga dijadwalkan akan dihadiri Presiden RI, Prabowo Subianto, serta Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Setelah salat Id, akan dilakukan penyerahan hewan kurban secara simbolis dari Presiden dan Wapres kepada panitia kurban Masjid Istiqlal. Lalu pemotongan hewan akan dilakukan pada Sabtu, 7 Juni 2025, termasuk sapi dari Presiden, Wakil Presiden, dan para muhsinin..

Acara puncak berupa makan bersama anak yatim akan berlangsung setelah proses pemotongan. Sebanyak 2 ribu anak yatim dari kawasan Jabodetabek, akan diundang untuk makan bersama hasil hewan kurban tersebut.

“Ini yang berbeda di tahun ini: kami akan mengundang 2000 anak yatim dari Jabodetabek untuk makan bersama di Istiqlal. Menu berasal dari hewan kurban Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden,” jelas Pelaksana harian (Plh.) Sekretaris Jenderal Kemenag, Amien Suyitno, Rabu, 4 Juni 2025, dikutip dari laman Pendis Kemenag.

Bagaimana Bacaan Takbir Idul Adha?

Secara umum, takbir hari raya Islam terdiri dari 2 jenis, yaitu mursal dan muqayyad. Mengutip NU Online, hal itu seperti dijelaskan Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib.

Pembedanya ialah ihwal waktu. Takbir mursal bisa dilafalkan kapan pun dan di mana pun, seta mulai dari terbenamnya malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram salat Id.

Sementara takbir muqayyad memiliki waktu khusus yakni dibaca setelah melaksanakan salat fardhu dan sunnah. Waktu membacanya pada setelah salat shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) dan selesai bakda ashar hari tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah).

Takbir dalam momentum Idul Adha merupakan takbir mursal dan muqayyad. Sebab, takbir dalam Idul Adha dibaca sejak malam Id hingga hari tasyrik terakhir.

Terdapat setidaknya 3 jenis takbir yang biasa dikumandangkan. Berikut ini lafadz takbiran beserta artinya:

Takbir 1

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.

Artinya: Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.

Takbir 2

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya: Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.

Takbir 3

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.

Artinya: Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.” Waktu Membaca Takbir

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2025 atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Edusains
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Yantina Debora