tirto.id - Cinta, seindah apapun itu rasanya, tidak selalu berakhir bahagia. Ada kalanya, perasaan yang tumbuh begitu dalam justru tidak mendapat balasan yang sama.
Dari sinilah lahir kisah-kisah paling menyentuh, tentang harapan yang tak sampai, tentang keberanian untuk mencintai meski tahu akan kehilangan, dan tentang proses berdamai dengan hati sendiri.
Rekomendasi Film Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Delapan film berikut mengajak kita untuk menelusuri berbagai sisi cinta bertepuk sebelah tangan: getir, lucu, manis, hingga menyembuhkan.
Mereka bukan sekadar kisah patah hati, tapi juga refleksi tentang bagaimana setiap orang belajar untuk mencintai, kehilangan, dan akhirnya menemukan diri mereka kembali.
1. 500 Days of Summer (2009)

Tidak ada yang benar-benar siap kehilangan seseorang yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.
Begitu pula Tom (Joseph Gordon-Levitt), seorang penulis kartu ucapan yang percaya pada cinta sejati, tetapi justru terjebak dalam hubungan tanpa arah bersama Summer (Zooey Deschanel).
Saat Summer tiba-tiba memutuskan hubungan mereka, Tom terjebak dalam pusaran kenangan. Ia mencoba mengulang kembali setiap hari yang mereka lewati selama 500 hari dan mengurai dari mana permasalahan dimulai.
Film ini bukan sekadar kisah patah hati, melainkan perjalanan menemukan makna cinta itu sendiri.
Melalui Tom, kita diajak memahami bahwa terkadang seseorang datang bukan untuk dimiliki, tapi untuk mengajarkan sesuatu, tentang bagaimana mencintai tanpa kehilangan diri sendiri.
500 Days of Summer menjadi potret jujur tentang realitas cinta yang tidak selalu berjalan dua arah. Pada waktu sama, ia mampu mengubah seseorang menjadi lebih kuat dan bijak.
2. Love Actually (2003)
Dari sekian banyak kisah cinta yang dibalut film Love Actually, kisah Mark (Andrew Lincoln) dan Juliet (Keira Knightley) adalah salah satu yang paling membekas.Mark diam-diam mencintai Juliet, istri dari sahabatnya sendiri, Peter. Ia menyimpan perasaan itu dalam diam, hanya bisa menatap dari kejauhan, bahkan saat menjadi videografer di hari pernikahan mereka.
Puncak emosinya hadir pada malam Natal, ketika Mark datang ke rumah Juliet membawa karton bertuliskan pengakuan cintanya.
βTo me, you are perfect,β tulisnya, tanpa berharap balasan. Mark hanya ingin jujur, agar hatinya bisa tenang.
Kisah Mark mengajarkan bahwa cinta sejati tidak selalu berarti memiliki. Kadang-kadang, bentuk paling tulus dari cinta adalah melepaskan, sembari tetap berharap orang yang kita cintai bahagia, meski bukan bersama kita.
3. The Great Gatsby (2013)
Jay Gatsby (Leonardo DiCaprio) adalah sosok yang hidup di tengah gemerlap pesta dan kemewahan.Di balik itu semua, hati Jay terasa hampa. Hanya ada satu hal yang diharapkan di hatinya: bertemu kembali dengan cinta lamanya, Daisy Buchanan (Carey Mulligan).
Setiap pesta megah yang ia gelar bukan untuk kesenangan, melainkan sebagai panggilan samar untuk Daisy, perempuan yang kini telah menjadi istri orang lain.
Gatsby hidup di antara kenangan dan mimpi, menolak menerima kenyataan bahwa cinta sejatinya telah pergi terlalu jauh.
Tragedi pun menutup kisahnya, bukan hanya tentang kematian seorang laki-laki, tapi juga tentang matinya harapan yang terlalu lama dipeluk.
The Great Gatsby adalah refleksi pahit tentang cinta yang terjebak di masa lalu, dan bagaimana obsesi terhadap cinta bisa menghancurkan seseorang perlahan.
4. Thereβs Something About Mary (1998)

Ted (Ben Stiller) sudah 13 tahun memendam rasa pada Mary (Cameron Diaz), gadis yang dulu membuatnya gugup di masa sekolah.
Ketika kesempatan datang untuk bertemu kembali, Ted melakukan segala cara untuk dapat tampil memikat di depan Mary. Menariknya, upaya Ted sering berujung pada kekacauan konyol yang membuatnya tampak lebih lucu daripada romantis.
Di balik kelucuan itu, film ini menyimpan kehangatan. Cinta Ted yang tulus justru terlihat ketika ia akhirnya rela membantu Mary bersatu kembali dengan kekasih lamanya, meski hatinya sendiri hancur lebur.
Seperti cinta yang kadang berputar tak terduga, Mary justru menyadari siapa yang benar-benar mencintainya tanpa pamrih.
Di antara tawa dan kegilaan khas komedi Farrelly bersaudara, terselip pesan lembut: cinta sejati selalu menemukan jalan, bahkan setelah perjalanan yang berantakan.
5. OMG! Oh My Girl (2022)

Guy (Wongravee Nateetorn) dan June (Plearnpichaya Komalarajun) tumbuh bersama sebagai sahabat, tapi Guy menyimpan perasaan yang tak pernah ia ungkap.
Setiap kali keberanian untuk mengakui perasaannya itu hampir muncul, takdir selalu mempermainkannya: entah June lebih dulu jatuh cinta pada orang lain, atau Guy sudah bersama seseorang saat June sendiri sedang sendiri.
Waktu berlalu, perasaan itu tak kunjung padam.
Ketika akhirnya mereka bertemu kembali sebagai orang dewasa, Guy sadar bahwa dirinya tidak pernah benar-benar melupakan June.
Sayangnya, kini June sudah bahagia bersama laki-laki lain. Guy hanya bisa tersenyum menahan luka yang sama.
OMG! Oh My Girl menggambarkan betapa cinta yang tidak tersampaikan bisa tumbuh bersama waktu, akan tetapi tak pernah benar-benar hilang.
Kadang-kadang, cinta seperti ini tidak dimaksudkan untuk dimiliki, hanya untuk dikenang.
6. Forgetting Sarah Marshall (2008)
Peter Bretter (Jason Segel) baru saja patah hati.Kekasihnya, Sarah Marshall, memutuskan untuk menjalin hubungan dengan laki-laki lain.
Dalam upayanya untuk melupakan Sarah, Peter pergi berlibur ke Hawai'i. Tak disangka, di tempat yang sama, Sarah juga berlibur bersama pacar barunya.
Situasi canggung itu melahirkan banyak adegan lucu sekaligus menyayat. Peter mencoba terlihat baik-baik saja, padahal hatinya porak-poranda.
Namun, dari pertemuan tak terduga dengan seseorang yang baru, Peter belajar bahwa mencintai bukan berarti harus terus menatap ke belakang.
Forgetting Sarah Marshall membungkus kisah move on yang pahit dalam balutan komedi hangat.
Agar benar-benar sembuh, kita hanya perlu berhenti memaksa cinta yang sudah berakhir, dan mulai membuka hati pada kesempatan yang lain.
7. 5 Cm (2012)

Di balik semangat petualangan lima sahabat yang mendaki Gunung Semeru, terselip kisah cinta diam-diam antara Genta (Fedi Nuril) dan Riani (Raline Shah).
Genta menyimpan perasaannya dalam diam, tak berani mengungkap karena takut merusak persahabatan yang berharga.
Di sisi lain, Riani tidak pernah benar-benar tahu betapa dalam perasaan Genta padanya. Ia hanya melihat Genta sebagai sahabat, alih-alih kekasih.
Dari situlah, Genta belajar arti cinta yang tulus, yang tetap mendukung dan menjaga dari jauh, tanpa menuntut balasan.
5 Cm bukan hanya tentang mimpi dan perjuangan, tapi juga tentang cinta yang sederhana dan ikhlas. Tentang bagaimana seseorang bisa mencintai tanpa memiliki, dan tetap bahagia karena melihat orang yang dicintainya tersenyum.
8. Heart (2006)
Sedari kecil, Rachel (Nirina Zubir) dan Farel (Irwansyah) berteman baik. Rachel, dengan sikap tomboy dan hati tulusnya, diam-diam mencintai Farel.Namun, dunia seolah berbalik ketika Farel jatuh cinta pada Luna (Acha Septriasa), gadis lembut dan feminin yang sangat berbeda dari Rachel.
Alih-alih bersaing, Rachel memilih membantu Farel agar bisa mendapatkan cinta Luna, meski hatinya sendiri hancur.
Ketika tragedi akhirnya datang, cinta Rachel justru menjadi bentuk paling murni dari pengorbanan: mencintai tanpa pernah berharap kembali.
Heart adalah kisah klasik tentang cinta yang diam, yang lebih memilih memberi daripada meminta.
Kisah ini mengingatkan bahwa cinta sejati tidak selalu tentang memiliki seseorang, melainkan tentang seberapa besar kita rela kehilangan demi kebahagiaan mereka.
Cinta bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan, tapi justru dari rasa sakit itu kita belajar banyak hal.
Delapan film di atas membuktikan bahwa cinta tak selalu harus dimiliki untuk menjadi berarti.
Ada cinta yang hadir untuk mengajarkan arti kesabaran, ada yang datang untuk memperlihatkan keberanian melepaskan, dan ada pula yang sekadar mengingatkan bahwa kita pernah mencintai dengan sepenuh hati.
Editor: Sekar Kinasih
Masuk tirto.id







































