Menuju konten utama

Apa Itu Yati Waluh Kukus Viral di Twitter, Diadaptasi Jadi Film?

Film Waluh Kukus yang merupakan adaptasi cerita viral di X/Twitter dikabarkan akan segera tayang oleh Falcon Pictures. Simak cerita dalam thread tersebut.

Apa Itu Yati Waluh Kukus Viral di Twitter, Diadaptasi Jadi Film?
Poster Waluh Kukus. X/Falcon pIctures

tirto.id - Baru-baru ini Falcon Pictures merilis poster film Waluh Kukus yang merupakan adaptasi dari cerita viral terkait waluh kukus. Cerita itu sempat viral di Twitter (sekarang X) pada 2021.

Warganet di media sosial Twitter pun membaca utas (thread) cerita tersebut yang dikenal sebagai Waluh Kukus. Tak ketinggalan, karakter Yati pun membekas bagi para pembaca utas tersebut.

Bukan tanpa alasan, thread tersebut cukup menguras emosi para pembaca dan warganet. Tak tanggung-tanggung, setiap foto waluh kukus muncul di linimasa/timeline Twitter, warganet pun teringat pada cerita yang melibatkan karakter Yati tersebut.

Kini, cerita Waluh Kukus itu akan segera tayang di bioskop. Hal ini diberitakan pihak Falcon Pictures melalui akun X-nya, @falconpictures, dalam suatu unggahan terbaru pada 10 November 2025 lalu.

Lalu, bagaimana awal cerita Waluh Kukus yang akan diadaptasi jadi film oleh Falcon Pictures ini?

Awal Thread Yati Waluh Kukus Viral & Diadaptasi Jadi Film?

Utas/threadWaluh Kukus viral pada pertengahan tahun 2021, tepatnya pada 17-18 Juli 2021. Akun Twitter yang menulis cerita ini adalah @ainayed.

Dia mengunggah cerita pengalaman pribadinya yang membuatnya trauma dengan waluh kukus. Akun tersebut bercerita, dulu keluarganya sangat miskin. Ibunya merupakan buruh serabutan, sedangkan ayahnya kabur dari rumah.

Suatu hari, ibunya membantu panen waluh atau labu kuning. Dari situ, ibunya mendapatkan upah dua buah waluh, satu kecil dan satunya lagi besar.

Namun, waluh yang didapatkan itu rupanya masih berwarna hijau. Alhasil, waluh itu disimpan terlebih dulu agar matang.

Setelah 2 bulan disimpan, waluh tersebut matang. Kemudian, sang Ibu mengukus waluh itu dan berpesan kepada anaknya untuk membawa pulang wadah yang kosong.

Ibunya yakin, waluh kukus tersebut akan habis dimakan oleh anak-anak di langgar/musala saat tadarusan. Namun, saat tadarus, waluh kukus sebanyak satu ember penuh itu hanya dimakan oleh satu-dua orang anak dari jumlah anak-anak yang mencapai belasan.

Salah seorang anak bernama Yati merasa jijik melihat waluh kukus itu. Bahkan, dia sampai mengatakan bahwa waluh kukus itu mirip kotoran dan tidak pantas disajikan kepada orang lain.

Akun @ainayed pun tidak terima waluh kukus yang dibuat ibunya itu diolok-olok. Dia tidak bisa menahan amarah.

Kemudian, dia membentak Yati dan mengatakan kepada Yati, kalau memang tidak suka, dia tidak perlu mengatakannya. Namun, Yati justru menyebut dirinya mudah marah. Yati pun menghasut anak-anak lain dan menertawakan pengguna akun @ainayed tersebut.

Setelah selesai tadarus sekitar pukul 9 malam, waluh kukus pun masih utuh seember. Akun @ainayed pun membawa pulang waluh kukus tersebut. Namun, dia ingat ibunya sengaja menyajikan waluh kukus itu untuk takjil, alih-alih memakannya bersama di rumah.

Dia pun memutuskan untuk memakan waluh kukus itu sebanyak-banyaknya agar ibunya tidak kecewa. Namun, dengan tubuhnya yang kecil itu, dia merasa kesulitan menelan semuanya sehingga sedikit memaksanya.

Setelah memakan waluh kukus itu hingga tersisa setengah ember, dia pun bergegas pulang dengan menenteng ember dan melewati jalan gelap. Karena takut gelap, dia sedikit berlari di jalan itu.

Malang, kakinya tersandung hingga waluh kukus sisa tadi tumpah ke tanah. Dia pun meraba-raba untuk mengambilnya.

Kemudian, dia melempar waluh tersebut ke selokan untuk menghilangkan jejak. Hal itu dilakukannya sambil menangis dan memuntahkan waluh kukus yang dia paksa masuk ke perutnya.

Pulang ke rumah, karena tampak kotor, dia jujur kepada ibunya bahwa di perjalanan dia jatuh tersandung. Kemudian, ibunya pun bertanya siapa saja yang memakan waluh kukusnya sampai habis. Dia lalu menyebutkan nama anak-anak yang ada di langgar itu.

Ibunya yang mendengar itu pun berkali-kali mengucap syukur karena makanan yang dia masak bisa habis tak tersisa. Akhirnya, akun @ainayed pun menyebut bahwa sejak saat itu dia tidak pernah lagi makan waluh kukus.

Saat ini, cerita tersebut diadaptasi ke dalam film oleh Falcon Pictures. Belum ada tanggal resmi film tersebut tayang. Namun, warganet Twitter/X tampak antusias menanti tayangnya film adaptasi tersebut dengan jumlah viewers mencapai 197 ribu.

Pembaca yang ingin membaca artikel sejenis terkait sesuatu yang viral dapat mengakses tautan berikut ini.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Umu Hana Amini

tirto.id - Edusains
Kontributor: Umu Hana Amini
Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Wisnu Amri Hidayat