tirto.id - Untuk mendorong kemajuan ekonomi di suatu negara, pemerintah perlu memperbanyak wilayah pusat pertumbuhan. Robinson Tarigan dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah (2006) menjelaskan, pengertian pusat pertumbuhan bisa dirumuskan dari dua segi, yakni fungsional dan geografis.
Dari segi fungsional, pusat pertumbuhan adalah lokasi yang menjadi konsentrasi banyak kelompok usaha karena memiliki unsur-unsur kedinamisan yang menstimulasi kehidupan ekonomi, baik ke dalam maupun luar.
Sementara itu, dilihat dari aspek geografis, pusat pertumbuhan merupakan kawasan yang memiliki fasilitas memadai dan kemudahan akses sehingga menarik minat banyak pelaku usaha maupun pendatang yang ingin bekerja.
Pusat pertumbuhan wilayah dapat terbentuk secara alami maupun terencana. Jika pusat pertumbuhan wilayah hendak dibentuk lewat skema perencanaan pembangunan, terdapat beberapa faktor pendukung yang perlu dipertimbangkan.
Apa saja faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan wilayah? Simak penjelasannya di bawah ini!
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Wilayah
Ada setidaknya tujuh faktor yang memengaruhi pusat pertumbuhan. Penjelasan sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan wilayah itu beserta contohnya sebagai berikut:
1. Faktor fisik
Faktor fisik bisa membawa pengaruh besar terhadap perkembangan pusat pertumbuhan wilayah. Pelbagai aspek yang termasuk faktor fisik adalah topografi, iklim, keadaan tanah, keadaan air, kekayaan sumber daya alam, lokasi geografis, dan lain sebagainya.Pertumbuhan wilayah dipengaruhi oleh faktor fisik karena kondisi alam dapat menentukan adanya lingkungan pendukung aktivitas manusia. Keberadaan faktor-faktor fisik tersebut bisa mempercepat perkembangan suatu pusat pertumbuhan wilayah.
Di antara contoh faktor pertumbuhan wilayah dari segi kondisi fisik wilayah adalah:
- Topografi wilayah yang datar cocok untuk lokasi bangunan industri, kantor, maupun perumahan.
- Ketersediaan air memadai mendukung aktivitas banyak manusia di suatu wilayah.
- Kondisi iklim nyaman (suhu wilayah tidak terlampau panas maupun dingin).
- Wilayah bebas dari ancaman banjir, tanah longsor, gempa, dan bencana lain.
- Tanah subur sehingga aktivitas pertanian berkembang untuk menyediakan pangan bagi penduduk.
- Wilayah yang kaya sumber daya alam seperti kayu, tambang, atau lahan subur bisa menjadi lokasi berbagai usaha dan cepat bertumbuh.
- Lokasi wilayah berada di jalur strategis untuk arus distribusi barang dan pergerakan manusia.
2. Faktor kebijakan
Meski memiliki sejumlah faktor pendukung, tidak semua wilayah dapat otomatis menjadi pusat pertumbuhan. Sebab, kebijakan pembangunan sering kali menjadi faktor penentu utama.Faktor kebijakan bisa mendorong percepatan perkembangan pusat pertumbuhan wilayah. Kebijakan itu berupa perencanaan pembangunan hingga implementasinya.
Contoh kebijakan yang menjadi faktor penentu pusat pertumbuhan wilayah adalah:
- Kebijakan yang mendukung investasi seperti kemudahan perizinan usaha dan insentif pajak.
- Kebijakan rencana tata ruang wilayah yang mendukung pertumbuhan industri dan usaha seperti penentuan zonasi untuk jenis aktivitas ekonomi tertentu.
- Kebijakan pembangunan infrastruktur pendukung kelancaran usaha dan aktivitas industri seperti jalan, pelabuhan, bandara, jembatan, pembangkit listrik.
- Kebijakan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK).
- Peningkatan kualitas layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan.
- Penerapan aturan pelestarian lingkungan untuk mencegah dampak buruk industri ke kondisi alam suatu wilayah.
- Pengembangan sistem pengelolaan sampah yang mengadopsi ekonomi sirkular.
3. Faktor potensi ekonomi
Setiap wilayah bisa memiliki potensi ekonomi yang berbeda dengan kawasan lain. Sebagai misal, suatu wilayah yang tidak memiliki lahan subur mungkin masih dapat menjadi lokasi pusat pertumbuhan karena lokasinya menemati jalur distribusi utama.Contoh lain, wilayah di kawasan pegunungan mungkin tidak memiliki potensi industri dan pertanian yang besar. Namun, wilayah pegunungan yang memiliki panorama alam indah dapat dikembangan potensi wisatanya.
Maka itu, pusat pertumbuhan wilayah dipengaruhi oleh potensi ekonomi. Pengembangan potensi ekonomi yang tepat dapat mempercepat perkembangan wilayah menjadi pusat pertumbuhan.
Berikut sejumlah contoh faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan wilayah dari jenis potensi ekonomi:
- Potensi sumber daya alam seperti tambang, hutan, perkebunan, dan pertanian di lahan subur.
- Potensi pariwisata seperti pantai, gunung, danau, kesenian tradisional, acara budaya, dan lainnya.
- Potensi industri seperti keberadaan banyak usaha produksi barang tertentu di suatu wilayah.
- Potensi usaha kreatif seperti banyaknya pengrajin batik, perak, pengecoran logam, gerabah, dan lainnya.
- Potensi perdagangan karena adanya daya beli tinggi dari penduduk di suatu wilayah.
- Potensi lokasi yang strategi seperti dekat pelabuhan, jalan tol, jalur utama distribusi barang, dan lainnya.
- Potensi produk ekspor seperti perikanan udang, perkebunan karet, produksi kayu ukir, dan lain sebagainya.
4. Faktor sarana pendukung (infrastruktur)
Ketersediaan sarana pendukung, seperti jaringan komunikasi, moda transportasi, fasilitas ekonomi, sekolah, kampus, rumah sakit, jalan, jembatan berperan dalam pengembangan wilayah. Dalam kamus ekonomi, sarana pendukung itu disebut sebagai infrastruktur.Makin meningkat perkembangan wilayah menuntut pula kelengkapan sarana pendukung. Dengan tersedianya sarana pendukung memadai, perkembangan ekonomi semakin cepat, dan karena itu bisa mendorong terciptanya pusat pertumbuhan wilayah.
Contoh faktor yang mempengaruhi pertumbuhan wilayah dari jenis sarana prasarana ialah sebagain berikut:
- Tersedia berbagai mode transportasi publik yang mendukung mobilitas orang dan barang.
- Tersedia infrastruktur pendukung transportasi seperti jalan, tol, jembatan, dan rel kereta.
- Tesedianya jaringan dan infarstruktur pendukung akses layanan telekomunikasi dan internet cepat sehingga aktivitas komunikasi lancar.
- Adanya infrastruktur dan jaringan yang mendukung akses memadai pada listrik.
- Ada fasilitas pendukung pasokan energi untuk kebutuhan kendaraan, industri, hingga rumah tangga.
- Adanya fasilitas kesehatan lengkap mulai dari klinik, puskesmas, rumah sakit, hingga apotek.
- Tersedia jaringan pendukung suplai air bersih dan sanitasi yang sehat.
- Ada banyak pasar dan pusat perbelanjaan yang mendukung aktivitas perdagangan.
- Ada sarana permukiman dengan kualitas memadai sekaligus terjangkau.
5. Faktor sosial
Suatu kawasan berpotensi menjadi pusat pertumbuhan wilayah jika didukung masyarakat yang berpendidikan dan sejahtera. Kualitas pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan masyarakat akan menentukan kemajuan suatu wilayah.Makin sejahtera penduduk di suatu wilayah, bertambah besar pula potensinya jadi pusat pertumbuhan. Selain kesejahteraan, kreativitas masyarakat juga bisa menjadi faktor lain yang mendukung. Di wilayah dengan masyarakat yang sejahtera, masalah sosial biasanya lebih minim sehingga aktivitas ekonomi pun dapat berkembang pesat.
Fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai juga berpengaruh karena menentukan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Pertumbuhan wilayah dipengaruhi oleh kualitas SDM karena aktivitas ekonomi perlu didukung banyak tenaga kerja terampil, praktisi terdidik, hingga wirausahawan yang ulet.
Berbagai contoh faktor sosial yang mendukung pertumbuhan wilayah adalah:
- Kualitas pendidikan masyarakat tinggi seperti banyaknya lulusan sarjana.
- Kesehatan masyarakat berkualitas sehingga angka harapan hidup tinggi.
- Kesejahteraan masyarakat merata sehingga tidak banyak masalah akibat kesenjangan.
- Kehidupan sosial yang dinamis karena masyarakatnya aktif dan kreatif.
- Kualitas hidup yang tinggi sehingga banyak pendatang tertarik untuk bekerja atau bangun usaha.
- Tenaga kerja yang terdidik dan terampil melimpah sehingga banyak investor berminat untuk mengembangkan bisnis ataupun industri.
- Rendahnya angka kemiskinan sehingga sektorn perdagangan dan jasa maju.
- Rendahnya angka kriminalitas dan konflik sosial sehingga keamanan lebih terjamin.
6. Faktor Demografi
Kondisi demografi juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan wilayah. Faktor ini berkaitan dengan jumlah dan komposisi penduduk di suatu wilayah.Jumlah populasi penduduk yang tinggi di suatu wilayah bisa menjadi faktor pengungkit pertumbuhan. Penduduk banyak dapat berarti tersedia tenaga kerja melimpah sekaligus murah.
Selain itu, wilayah dengan komposisi penduduk didominasi usia produktif akan berpotensi lebih cepat bertumbuh. Maka itu, pemerintah Indonesia mencanangkan "generasi emas 2045" karena pada periode tersebut komposisi penduduk tanah air akan didominasi oleh warga usia muda dan produktif.
Namun, populasi penduduk tinggi yang didominasi oleh warga usia produktif juga mesti diimbangi kualitas pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Lapangan kerja pun mesti dibuka secara lebar. Tanpa itu, populasi tinggi hanya akan menimbulkan banyak masalah sosial yang justru menghambat pertumbuhan wilayah.
Berbagai contoh faktor demografi yang mendukung pertumbuhan wilayah adalah:
- Pertumbuhan populasi penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun sehingga tersedia banyak tenaga kerja untuk mendukung aktivitas industri.
- Populasi penduduk yang berusia produktif (15-64 tahun) dominan sehingga aktivitas ekonomi dapat berkembang pesat.
- Jumlah penduduk lulusan SMA/SMK dan sarjana dominan sehingga tersedia banyak tenaga kerja terdidik/terampil yang siap menggerakkan roda industri/bisnis.
- Migrasi penduduk tenaga kerja tinggi sehingga aktivitas ekonomi ikut berkembang dalam bentuk perdagangan, jasa, bisnis kos/kontrakan, dan lain sebagainya.
7. Faktor Inovasi Teknologi
Saat ini, inovasi teknologi menjadi salah satu unsur penting yang mendukung kemajuan ekonomi. Maka itu, ia pun bisa dimasukkan dalam daftar faktor yang mempengaruhi pertumbuhan wilayah.Teknologi maju dan inovasinya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di suatu wilayah. Kawasan yang telah mengadopsi berbagai teknologi maju akan mempunyai daya saing tinggi. Investor dan pelaku usaha pun lebih tertarik untuk mengembangkan bisnis di wilayah tersebut.
Inovasi teknologi bisa diterapkan di berbagai sektor seperti pelayanan publik, kesehatan, transportasi, sumber energi, pengolahan limbah, pertanian, dan lain sebagainya. Apalagi jika teknologi yang diterapkan merupakan green technology yang mendukung ekonomi keberlanjutan.
Contoh faktor teknologi yang dapat menunjang pertumbuhan wilayah adalah:
- Penyediaan akses internet yang luas dan cepat untuk mendukung komunikasi.
- Sistem transportasi pintar yang mendukung kelancaran lalu lintas.
- Penerapan teknologi otomatisasi dan berbasis AI di pertanian maupun industri.
- Pengembangan teknologi energi terbarukan (surya, angin, gelombang laut, dan lainnya) secara massif.
- Penerapan konsep konsep smart city untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan publik.
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Addi M Idhom