Menuju konten utama

Teori Pusat Pertumbuhan Wilayah, Konsep, dan Contohnya

Teori pusat pertumbuhan wilayah digunakan sebagai pedoman tata kota dan rencana memajukan suatu daerah. Berikut penjelasan konsep dan contohnya.

Teori Pusat Pertumbuhan Wilayah, Konsep, dan Contohnya
Ilustrasi pusat pertumbuhan wilayah di Indonesia. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Pusat pertumbuhan wilayah adalah kawasan dengan pertumbuhan sangat pesat sehingga layak menjadi sentral pembangunan untuk memengaruhi daerah-daerah lain di sekitarnya. Hal ini tentu saja bertujuan memeratakan pembangunan.

Konsep pusat pertumbuhan wilayah berakar dari gagasan ahli perencanaan wilayah asal Prancis, Francois Perroux (1955). Ia merumuskan konsep itu dengan mengambil ide dari Teori Inovasi Schumpeter.

Menurut Perroux, pusat pertumbuhan bisa didefinisikan sebagai kelompok industri yang bisa menggerakkan dinamika pertumbuhan ekonomi. Unsur-unsurnya memiliki keterkaitan kuat satu sama lain melalui relasi input-output industri unggulan.

Teori Pusat Pertumbuhan Wilayah

Sebagaimana disinggung di atas, teori pusat pertumbuhan wilayah diperkenalkan pertama kali oleh Francois Perroux pada 1950-an.

Menurut Perroux dalam buku Economic Space: Theory and Applications (1950), pembangunan ekonomi tidak terjadi secara merata di semua wilayah, melainkan terkonsentrasi di beberapa titik tertentu yang disebut sebagai pusat pertumbuhan. Titik-titik ini akan menarik sumber daya dan aktivitas ekonomi dari wilayah sekitarnya sehingga memicu perkembangan lebih luas di kawasan itu.

Sementara itu, dikutip dari buku Perencanaan Pembangunan Wilayah (2006), Robinson Tarigan memaparkan dua sudut pandang dalam memahami konsep pusat pertumbuhan wilayah.

Secara fungsional, pusat pertumbuhan adalah kawasan yang menjadi lokasi konsentrasi berbagai kelompok usaha karena memiliki unsur-unsur kedinamisan. Unsur-unsur itu dapat menstimulasi kegiatan ekonomi di dalam maupun luar kawasan.

Dari aspek geografis, pusat pertumbuhan merupakan kawasan yang memiliki banyak fasilitas dengan kemudahan akses memadai. Dengan itu, ia menjadi pusat daya tarik bagi perpindahan penduduk maupun aktivitas berbagai jenis kegiatan usaha.

Teori pusat pertumbuhan wilayah sebagaimana dikemukakan Perroux dapat dirangkum ke dalam poin-poin berikut.

1. Konsentrasi ekonomi

Pusat pertumbuhan wilayah biasanya mencakup industri atau sektor-sektor yang sangat produktif.

2. Efek trickle-down

Kegiatan ekonomi di pusat pertumbuhan diharapkan mampu memberikan efek positif terhadap wilayah sekitarnya sehingga menciptakan pertumbuhan sekunder.

2. Polarisasi dan ketimpangan

Pada tahap awal, pusat pertumbuhan bisa meningkatkan ketimpangan antar-daerah. Hal ini karena keuntungan ekonomi dan pembangunan hanya terpusat di beberapa wilayah tertentu. Namun, dalam jangka panjang, hal itu diharapkan mulai luntur dan terjadi penyebaran manfaat ke wilayah sekitarnya.

Perroux berpendapat, pusat pertumbuhan wilayah tidak selalu berhubungan dengan lokasi geografis tertentu. Ia lebih terkait dengan konsentrasi kegiatan ekonomi yang dominan dalam suatu sektor.

Konsep Pusat Pertumbuhan Wilayah

Konsep pusat pertumbuhan wilayah menekankan pentingnya pengembangan wilayah yang terfokus. Tujuannya adalah mendorong kemajuan ekonomi secara regional dan nasional. Beberapa aspek kunci dari konsep ini meliputi:

1. Hierarchy of Growth Poles

Pertumbuhan wilayah akan terjadi dalam suatu hierarki karena adanya pusat-pusat pertumbuhan primer, sekunder, dan tersier. Pusat pertumbuhan primer menjadi daerah paling pertama yang berkembang, serta memiliki pengaruh ekonomi signifikan.

2. Infrastruktur dan konektivitas

Pusat pertumbuhan wilayah membutuhkan dukungan infrastruktur yang baik. Dengan begitu, ia dapat menarik investasi dan menghubungkan pusat ekonomi dengan daerah-daerah sekitarnya.

3. Urbanisasi dan pembangunan kota

Konsep pusat pertumbuhan acap kali dikaitkan dengan pembangunan perkotaan. Kota atau kawasan industri tertentu menjadi katalis bagi kemajuan wilayah sekitarnya.

Dengan penjelasan di atas, kita menjadi lebih paham tentang pusat pertumbuhan wilayah. Lalu, dimana saja pusat pertumbuhan di Indonesia? Untuk mengetahuinya, kita perlu beranjak ke pembahasan berikut: contoh pusat pertumbuhan di Indonesia.

Contoh Pusat Pertumbuhan Wilayah di Indonesia

Teori pusat pertumbuhan wilayah di Indonesia dibutuhkan sebagai pedoman tata kota. Mengutip buku Menata Wilayah Kehidupan (2020) terbitan Kemdikbud, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pernah membagi wilayah Indonesia menjadi empat wilayah pembangunan utama, yakni kawasan A, B, C, dan D.

Terdapat pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia yang tersebar di setiap kategori kawasan sebagaimana disebut di atas. Wilayah pusat pertumbuhan di Indonesia diharapkan bisa menjadi pendorong untuk kemajuan daerah-daerah lain di sekitarnya.

Berikut contoh pusat pertumbuhan wilayah di Indonesia, merujuk pada sumber buku Menata Wilayah Kehidupan (2020).

1. Wilayah pusat pertumbuhan di Indonesia kawasan A

  • Wilayah pusat pertumbuhan: Medan

2. Wilayah pusat pertumbuhan di Indonesia kawasan B

  • Wilayah pusat pertumbuhan: Jakarta

3. Wilayah pusat pertumbuhan di Indonesia kawasan C

  • Wilayah pusat pertumbuhan: Surabaya

4. Wilayah pusat pertumbuhan di Indonesia kawasan D

  • Wilayah pusat pertumbuhan: Makassar

Baca juga artikel terkait GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Edusains
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Yantina Debora
Penyelaras: Fadli Nasrudin