tirto.id - Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perekonomian yang berkesinambungan menjadi lebih baik selama periode tertentu. Dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi perekonomian dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Simon Kuznets menyebutkan pertumbuhan ekonomi yaitu bagaimana suatu negara mampu meningkatkan output produksi ekonomi yang diiringi dengan penyesuaian ideologi.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya pertumbuhan produksi barang/jasa di suatu wilayah. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi, maka semakin cepat proses pertambahan outputnya.
Adapun tiga komponen yang berkaitan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi,yaitu seperti peningkatan produksi negara, kemajuan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, dan penyesuaian ideologi yang terbuka menerima teknologi baru.
Menurut lamanSumber Belajar Kemdikbud,istilah pertumbuhan ekonomi berbeda dengan istilah perkembangan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi hanya menyangkut ukuran fisik (berupa peningkatan produksi barang dan jasa).
Sedangkan perkembangan ekonomi tidak hanya fisik pertambahan barang/jasa, namun terdapat kualitas maupun barang/jasa, dan faktor yang terlibat dalam proses produksi.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat beberapa teori dari beberapa ahli terkait konsep pertumbuhan ekonomi, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan pertumbuhan ekonomi, seperti dilansir modul Ekonomi SMA Kelas XI (2020):
1. Teori Klasik:
a. Adam Smith
Teori ini menyatakan pertumbuhan ekonomi karena bertumpu pada pertambahan penduduk. Teori ini tertuang pada buku yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
b. David Ricardo
Ricardo mengungkapkan, faktor pertumbuhan penduduk yang makin besar menjadi dua kali lipat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja ini mengakibatkan upah menjadi turun. Teori Ricardo dituangkan dalam bukunya dengan judul The Principles of Political and Taxation.
2. Teori Neo Klasik
a. Teori Joseph Schumpeter
Pada teori ini terjadi jika para pengusaha mengadakan inovasi dan kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya.
b. Teori Robert M. Solow
Robert Solow mengungkapkan pertumbuhan ekonomi yaitu rangkaian kegiatan bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil serta berdampak positif dan negatif. Menurutnya, pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya positif.
c. Teori Harrod Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus digunakan secara efektif karena pertumbuhan ekonomi memengaruhi terhadap peranan pembentukan modal.Teori ini juga membahas pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
3. Teori Historis
a. Teori Friedrich List
Terdapat beberapa tahapan pada teori ini (ditinjau dari teknik produksi) yaitu :
- Masa berburu dan mengembara
- Masa berternak dan bertani
- Masa bertani dan kerajinan
- Masa industri dan perdagangan.
b. Teori Bruno Hildebrand
Terdapat beberapa tahapan pada teori ini (dilihat dari cara pertukaran yang digunakan) yaitu :
- Masa pertukaran antar barang (Barter)
- Masa pertukaran dengan uang
- Masa pertukaran dengan kredit.
c. Teori Karl Bucher
Terdapat beberapa tahapan pada teori ini (dari jarak antara produsen dengan konsumen) yaitu :
- Rumah tangga tertutup
- Rumah tangga kota
- Rumah tangga bangsa
- Rumah tangga dunia
4. Teori Werner Sombart
a. Zaman Perekonomian Tertutup
Kegiatan manusia dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat sebagai produsen sekaligus konsumen.
b. Zaman Kerajinan dan Pertukangan
Kebutuhan semakin meningkat,sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai keahlian.Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Namun pertukaran tersebut belum didasari profit motif.
c. Zaman Kapitalis
Kaum kapitalis sudah mulai menguasai organisasi perekonomian.
5. Teori Pertumbuhan Ekonomi-Modern
Menurut Walt Whitman Rostow dalam buku "The Stages of Economic Growth" beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi terdapat 5 tahapan, di antaranya:
- Masyarakat Tradisional (The Traditional Society). Pada tahap ini, kegiatan produksi hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri menggunakan alat-alat sederhana dan tidak ada pembagian kerja.
- Pra-Lepas Landas (The Pre-Condition for Take Off).Tahap ini berada pada tingkatan di mana masyarakat sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi produksi baru.
- Lepas Landas (The Take Off). Pada tahap ini, diperlukan kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat. Serta berbagai industri baru berkembang cepat.
- Dorongan Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity). Pada tahap ini,investasi akan efektif dan tabungan meningkat dari 10 persen hingga 20 persen dari pendapatan nasional.
- Konsumsi Tinggi. Dalam hal ini, berarti pendapatan riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang tinggi.Sehingga kesempatan kerja penuh dengan pendapatan nasional tinggi.
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Maria Ulfa