tirto.id - Pembangunan ekonomi tidak hanya memandang dari sisi kuantitasnya saja, tetapi turut memperhatikan pemerataan pembangunan.
Pembangunan ekonomi tidak hanya mengedepankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi semata. Penekanannya turut diikuti dengan pembangunan bidang lainnya yang memengaruhi perbaikan taraf hidup masyarakat. Sehingga pembangunan ekonomi tak melahirkan berbagai masalah sosial.
Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan pertambahan penduduk dan perubahan fundamental di struktur ekonomi suatu negara, serta pemerataan pendapatan untuk penduduk suatu negara.
Keberadaan pembangunan ekonomi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi akan melancarkan proses pembangunan ekonomi karena terjadi proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian dalam bentuk naiknya pendapatan nasional.
Mengutip modul Ekonomi Kelas XI terbutan Kemdikbud, tiga elemen yang terkandung dalam pembangunan ekonomi adalah:
1. Pembangunan sebagai suatu proses, karena menjadi tahapan yang mesti dijalani setiap masyarakat atau bangsa.
2. Pembangunan sebagai usaha meningkatkan pendapatan perkapita oleh suatu negara yang memerlukan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen.
3. Peningkatan pendapatan perkapita mesti berlangsung dalam jangka panjang. Perekonomian yang dikatakan berkembang harus memiliki peningkatan pendapatan perkapita dalam jangka panjang.
Tahapan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi memiliki beberapa tahapan. Mengutip modul Ekonomi Kelas XI (2020) dari Kemdikbud, ada tiga tahapan yang mesti dilalui yaitu:
1. Tahap pertanian (agraris). Tahapan ini terjadi keadaan sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian.
2. Tahap manufaktur (industri). Pada tahap ini sebagian besar penduduk memiliki pekerjaan pada bidang industri.
3. Tahap sektor jasa (bidang jasa). Tahap ini sebagian penduduk mulai beralih pekerjaan dari tenaga kerja ke sektor jasa.
Saat semua tahapan tersebut dilalui, ada indikator yang menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi suatu negara sedang berjalan.
Indikator tersebut terdiri dari meningkatnya pendapatan nasional, meningkatnya Produk Nasional (PNB), kesempatan kerja terbuka, perekonomian stabil, surplus neraca pembayaran luar negeri, dan meratanya distribusi pendapatan.
Masalah Pembangunan Ekonomi
Pembangunan juga menyisakan beragam masalah yang harus dicari solusinya. Salah satu pemicunya yaitu belum meratanya pembangunan di setiap daerah. Mengutip situs Sumber Belajar Kemdikbud, berikut beberapa masalah pembangunan ekonomi yang ditemukan:
1. Kemiskinan dan keterbelakangan
Masalah ini banyak muncul di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kemiskinan, hingga keterbelakangan seperti satu paket yang sulit diputus.
Keadaan seperti itu sering dialami keluarga miskin yang menempati kantong-kantong pemukiman atau daerah terpencil yang belum terjamah oleh kebijakan pembangunan.
Mayoritas masyarakatnya berpendidikan rendah yang berakibat pada hadirnya generasi bodoh dan terbelakang.
2. Pengangguran
Pengangguran sering muncul karena ketidakseimbangan laju pertumbuhan penduduk, pertumbuhan angkatan kerja, dan banyaknya kesempatan kerja. Mengatasi pengangguran tidak semata dalam urusan ekonomi saja, tetapi juga untuk menumbuhkan harga diri.
Pembangunan ekonomi harus melibatkan aspek penciptaan lapangan kerja. Urusan kesempatan kerja perlu dimasukkan pada setiap perencanaan pembangunan. Pembangunan tenaga kerja memiliki makna strategis pada pencapaian sasaran pembangunan nasional.
3. Ketimpangan hasil pembangunan
Sekalipun pendapatan nasional dan pendapatan perkapita tinggi, bukan berarti kemakmuran masyarakat ikut naik. Sebab, bisa jadi pendapatan tersebut hanya beredar di antara segelintir orang atau golongan tertentu.
Hal seperti itu menyebabkan ketimpangan dalam masyarakat. Ketimpangan dapat dipicu oleh tidak meratanya pendapatan spasial, tidak meratanya pendapatan nasional, tidak meratanya pendapatan regional, dan kesenjangan sosial.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yantina Debora