Menuju konten utama
Pendidikan Geografi

Konsep Wilayah dalam Geografi Beserta Jenisnya: Formal & Fungsional

Wilayah adalah sebagian permukaan bumi yang punya karakteristik tertentu sehingga tempat tersebut memiliki perbedaan dengan wilayah lain.

Konsep Wilayah dalam Geografi Beserta Jenisnya: Formal & Fungsional
Foto udara sebuah resor dengan fasilitas kolam renang yang masih dalam tahap pembangunan di Pulau Tengah, Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ), Jepara, Jawa Tengah, Senin (29/7/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

tirto.id - Dalam mata pelajaran geografi, konsep wilayah diperkenalkan sebagai daerah atau ruang yang menyimpan kesatuan geografis. Pengertian kesatuan geografis di sini adalah wilayah menyangkut persamaan sebuah wilayah yang ternyata memiliki kekhasan sehingga berbeda dengan wilayah lainnya.

Menurut catatan Eko Titis dan Rudi dalam modul GeografiSMA-MA Kelas XII (2009:99), wilayah adalah sebagian permukaan bumi yang punya karakteristik tertentu sehingga tempat tersebut memiliki perbedaan dengan wilayah lain.

Hal tersebut dapat dilihat dari kasus wilayah pantai yang terletak di dekat laut dan wilayah pegunungan yang terletak di daerah tinggi. Dari sini, bentang alam yang ada di masing-masing wilayah berbeda dan sama-sama menjadi ciri khas untuk keduanya.

Jenis-jenis Wilayah

Berdasarkan catatan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1997 tentang “Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional”, dijabarkan bahwa wilayah adalah satuan geografis yang tergabung atas unsur terkait di dalam ruangnya.

Dari unsur-unsur dan satuan geografis ini, maka batas dan sistem sebuah wilayah bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni wilayah formal dan fungsional. Berikut ini penjelasan mengenai dua klasifikasi tersebut beserta dengan contoh wilayahnya.

1. Wilayah Formal dan Contohnya

Di dalam kajian wilayah formal (Uniform Region), terdapat aspek berupa keseragaman yang ada di sebuah lingkup geografis. Oleh karena itu, wilayah formal bisa disebut sebagai wilayah yang terbentuk akibat adanya kesamaan kenampakan, mulai dari fisik permukaan bumi, iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, dan penggunaannya.

Contoh wilayah formal:

  1. Wilayah formal berdasarkan kenampakan fisik: wilayah pegunungan, dataran rendah, atau dataran tinggi.
  2. Wilayah formal berdasarkan kenampakan iklim: wilayah beriklim tropis, subtropis, dan lain-lain.
  3. Wilayah formal berdasarkan kenampakan vegetasi atau penggunaan lahannya: wilayah perkebunan, pertanian, pertambangan, dan lain-lain.

Selain terkait kenampakan fisiknya, wilayah formal juga kadang disebut memiliki batas berdasarkan keseragaman pemerintahan.

Dari sini, terbentuk wilayah-wilayah berdasarkan pemerintahannya masing-masing, misal Desa Cisolok, Dusun Anjarsari, dan lain-lain.

2. Wilayah Fungsional dan Contohnya

Keseragaman yang membuat wilayah formal statis tidak menjadi aspek pengukuran wilayah fungsional. Dikenal juga dengan Nodal Region, wilayah fungsional lebih mengutamakan perkembangan sebuah daerah.

Oleh karena itu, wilayah fungsional punya sifat yang dinamis serta mengikuti perkembangan yang biasanya diisi oleh kelompok masyarakat yang heterogen (beragam).

Selain itu, wilayah ini juga memiliki empat unsur penting di dalamnya, mulai dari adanya arus barang/ide, adanya pusat pertemuan arus, wilayah semakin luas, dan ada jaring atau rute pertukaran.

Untuk contoh wilayah ini, kita dapat melihat Provinsi DKI Jakarta yang menjadi ibu kota Indonesia. Sebagai ibu kota, Jakarta berperan sebagai titik pusat segala informasi, terdapat jaring-jaring jalan dan berfungsi sebagai rute pertukaran, serta terdapat arus ide atau barang.

Baca juga artikel terkait GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Maria Ulfa