Menuju konten utama

Apa Saja Indikator Keberhasilan Pembangunan?

Indikator keberhasilan pembangunan masing-masing negara berbeda, bergantung pada kebutuhannya. Baca penjelasan tentang indikator pembangunan di artikel ini.

Apa Saja Indikator Keberhasilan Pembangunan?
Ilustrasi indikator keberhasilan pembangunan ekonomi berupa kesejahteraan masyarakat. Pekerja menyortir paket untuk dikirim ke alamat tujuan di Sicepat Express, Kemayoran, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

tirto.id - Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan yang melibatkan seluruh aspek dalam sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan, teknologi, kelembagaan, dan budaya. Tujuan utama pembangunan adalah memperbaiki kehidupan masyarakat ke arah lebih baik.

Pentingnya pembangunan dapat dilihat dari berbagai aspek, mulai dari tercapainya kesejahteraan sosial, pencapaian tujuan sosial ekonomi, hingga pengembangan manusia. Pembangunan juga berperan signifikan dalam peningkatan kualitas infrastruktur dan fasilitas publik, seperti jalanan di kota, stasiun kereta, dan bandara, yang pada akhirnya memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi masyarakat.

Dalam bidang ekonomi, pembangunan dapat mendorong kemajuan ekonomi dan menciptakan peluang pekerjaan baru. Pentingnya pembangunan tidak hanya terbatas pada tingkat nasional, tetapi juga di desa.

Pembangunan menjadi kunci mengatasi permasalahan seperti kemiskinan, rendahnya tingkat kesehatan, dan pendidikan yang kurang memadai, khususnya di perdesaan.

Di sisi lain, pembangunan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, melainkan juga pada aspek lingkungan.

Indikator Keberhasilan Pembangunan

Pengukuran keberhasilan pembangunan dapat bervariasi di setiap negara, tergantung pada kondisi ekonomi dan sosial masing-masing. Negara-negara yang masih dalam kategori berkembang kemungkinan besar akan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, seperti listrik di perdesaan, layanan kesehatan, dan harga pangan yang terjangkau.

Sementara itu, negara-negara yang kebutuhan dasar warganya telah terpenuhi akan menggunakan indikator pembangunan yang sesuai dengan kondisinya. Dalam hal ini, indikator keberhasilan pembangunan dapat melibatkan aspek yang lebih kompleks, seperti faktor sekunder dan tersier.

Berkaitan dengan hal tersebut, indikator keberhasilan pembangunan menjadi suatu ukuran yang sangat penting untuk mengevaluasi sejauh mana pencapaian tujuan pembangunan tersebut. Deddy T. Tikson dalam buku Indikator-Indikator Pembangunan Ekonomi (2005), memaparkan beberapa indikator keberhasilan pembangunan, antara lain:

1. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi juga kualitatif. Indikator ini mencakup perhitungan pertumbuhan ekonomi yang dihadapkan pada kerusakan lingkungan, termasuk pengukuran penurunan cakupan hutan, menipisnya sumber daya bahan bakar fosil, dan perubahan pada sektor pertanian dan perikanan. Pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan menjadi salah satu tolok ukur atau indikator keberhasilan pembangunan ekonomi.

2. Pemerataan distribusi pendapatan

Indikator kesenjangan distribusi pendapatan, seperti Ratio Bim atau Gini Ratio, digunakan untuk mengukur sejauh mana pendapatan didistribusikan secara merata di masyarakat. Peningkatan rasio ini dapat menjadi sinyal adanya ketidakmerataan distribusi pendapatan, yang perlu diperhatikan dalam konteks pembangunan.

3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

IPM mencakup tiga dimensi utama, yaitu kesehatan, pendidikan, dan pendapatan per kapita. Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat diukur melalui peningkatan IPM, yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan dalam mencapai tujuan kesejahteraan sosial.

4. Pendapatan per kapita

Pendapatan per kapita, baik dalam bentuk Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Bruto (PDB), menjadi salah satu indikator makroekonomi yang berperan sentral dalam mengukur pertumbuhan ekonomi. Meskipun diakui sebagai ukuran kesejahteraan manusia, pendapatan per kapita memiliki kelemahan. Salah satunya dalam mengabaikan distribusi pendapatan dan pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.

5. Indeks Kualitas Hidup (IKH)

IKH atau Physical Quality of Life Index (PQLI) digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Melibatkan faktor-faktor seperti harapan hidup, angka kematian bayi, dan tingkat melek huruf, IKH memberikan gambaran lebih komprehensif tentang keberhasilan pembangunan daripada indikator ekonomi semata.

6. Pembangunan berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan pembangunan. Dengan memasukkan elemen kerusakan lingkungan dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan mencoba memastikan bahwa pertumbuhan tersebut tidak merugikan sumber daya alam dan tidak menciptakan ketidakstabilan sosial.

Dengan memahami dan mengaplikasikan poin-poin indikator keberhasilan pembangunan ini, para pemangku kebijakan dan perencana pembangunan dapat lebih efektif menilai dampak pembangunan terhadap berbagai aspek masyarakat dan lingkungan. Tujuannya adalah untuk mencapai pembangunan yang tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat positif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat dan lingkungan.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin