tirto.id - Kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 633 personel guna mengamankan aksi unjuk rasa oleh Aliansi Dosen Kementerian Riset, Teknologi, dan Sains (Kemenristeksains) Seluruh Indonesia (ADAKSI) di Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat.
“Kami mengerahkan 633 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi, Senin (3/1/2025).
Dia menjelaskan, sampai saat ini situasi di lapangan masih kondusif dan belum diberlakukan rekayasa lalu lintas.
“Situasional (rekayasa lalu lintasnya), melihat eskalasi di lapangan,” tutur dia.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa oleh ADAKSI dilakukan berkaitan dengan kesejahteraan dosen dalam bentuk tunjangan kinerja (tukin). Mereka memandang bahwa tidak ada kepastian mengenai Tukin hingga saat ini.
Apalagi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Togar M Simatupang, mengungkapkan tukin dosen ASN 2020-2024 sudah tidak dapat dicairkan.
Togar mengungkapkan tukin dosen ASN pada tahun 2020-2024 juga tidak dapat diberikan karena pengukuran kinerja tidak bisa dilakukan, sebab sudah berlalu jauh.
Ia juga menyebutkan adanya anggaran tukin sebesar Rp2,5 triliun dari Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang telah disetujui oleh Kementerian Keuangan menjadi solusi awal dari tukin yang tak dapat dicairkan.
"Informasi dari Pak Ketua Banggar sudah cukup baik sebagai awal untuk solusi tukin yang selama ini terabaikan," ujarnya.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto