tirto.id - Mencuci piring menjadi bagian penting dari rutinitas harian untuk menjaga kebersihan. Namun, bagi sebagian orang, aktivitas ini justru dapat menjadi momok karena memicu rasa gatal dan kering pada tangan.
Bagi mereka yang alergi atau sensitif terhadap sabun cuci piring, mencuci piring tanpa perlindungan tangan yang tepat dapat berakibat fatal. Kulit tangan menjadi kering, pecah-pecah, dan terasa perih, bahkan bisa memicu alergi yang lebih parah.
Hal ini tentu saja dapat mengganggu kenyamanan dan produktivitas dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala dan penanganan tepat agar kegiatan mencuci piring tetap dapat dilakukan.
Gejala Tangan Iritasi Setelah Mencuci Piring
Iritasi pada tangan setelah mencuci piring dapat menyerang siapa saja, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri alergi sabun cuci piring agar bisa segera ditangani dengan tepat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri alergi sabun cuci piring:
1. Kulit kemerahan dan gatal
Kemerahan pada tangan merupakan gejala tangan alergi sabun cuci piring yang paling umum dan mudah terlihat. Hal ini terjadi karena kulit mengalami iritasi dan peradangan akibat kontak dengan bahan kimia dalam sabun cuci piring. Pembuluh darah di area tersebut melebar, sehingga menimbulkan kemerahan yang tidak biasa.Meskipun kemerahan ini biasanya tidak parah dan akan mereda dalam waktu singkat setelah berhenti menggunakan sabun cuci piring, ini merupakan tanda peringatan penting. Alergi sabun cuci piring dapat berkembang menjadi gejala yang lebih parah jika dibiarkan.
2. Ruam
Selain kemerahan, ruam juga merupakan salah satu gejala alergi sabun cuci piring yang umum. Ruam dapat berupa benjolan kecil, bintik-bintik merah, atau lepuh. Ruam mungkin gatal dan mengeluarkan air.Ruam akibat alergi sabun cuci piring biasanya muncul di area tangan yang terkena sabun, seperti telapak tangan, jari-jari, dan pergelangan tangan. Namun, ruam juga bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti lengan dan wajah.
3. Kulit kering dan pecah-pecah
Kulit kering dan pecah-pecah terjadi karena sabun cuci piring dapat menghilangkan minyak alami dari kulit. Hal ini membuat kulit tangan menjadi kasar, bersisik, dan mudah retak.Pada kasus alergi yang lebih parah, kulit kering dan pecah-pecah ini dapat diikuti dengan pengelupasan kulit. Pengelupasan ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat menyebabkan rasa perih dan tidak nyaman.
Jika mengalami kulit kering dan pecah-pecah setelah mencuci piring, segera hentikan penggunaan sabun cuci piring Anda saat ini. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan kulit lebih lanjut.
4. Bengkak
Pada kasus alergi sabun cuci piring yang parah, memar bahkan bengkak pada tangan dapat terjadi. Bengkak ini biasanya tidak langsung muncul setelah kontak dengan sabun cuci piring, melainkan beberapa waktu kemudian, terutama jika kontak dengan sabun cuci piring terbilang intens. Bengkak akan muncul perlahan dan terasa nyeri ketika ditekan.5. Bentol-bentol
Bentol-bentol kecil yang muncul di area yang terpapar sabun cuci piring merupakan salah satu ciri alergi sabun cuci piring yang umum.Bentol-bentol ini biasanya berwarna merah, gatal, dan terasa perih. Bentol-bentol ini dapat muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan biasanya berkelompok di satu area. Bentol alergi sabun cuci piring dapat muncul di berbagai bagian tangan, seperti telapak tangan, jari-jari, dan pergelangan tangan.
Gatal yang ditimbulkan oleh bentol-bentol ini bisa sangat mengganggu dan membuat Anda sulit tidur atau berkonsentrasi.
6. Kulit Mengelupas
Kulit tangan yang mengelupas merupakan salah satu ciri alergi sabun cuci piring yang cukup umum. Pengelupasan ini terjadi karena iritasi pada kulit akibat paparan bahan kimia dalam sabun cuci piring.Kulit yang mengelupas biasanya berwarna putih atau merah muda dan terasa kasar, kering, dan bersisik. Pengelupasan ini dapat terjadi di berbagai bagian tangan, seperti telapak tangan, jari-jari, dan pergelangan tangan.
Cara Mengatasi Alergi Sabun Cuci Piring
Jika Anda mengalami alergi sabun cuci piring, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
1. Hentikan Penggunaan Sabun Cuci Piring yang Menyebabkan Alergi
Langkah pertama dan paling penting adalah menghentikan penggunaan sabun cuci piring yang Anda gunakan saat ini. Ganti dengan sabun cuci piring hipoalergenik yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif.2. Redakan Gejala Alergi
Berikut beberapa cara untuk meredakan gejala alergi sabun cuci piring:- Kompres area yang terkena alergi dengan kompres dingin selama 15-20 menit beberapa kali sehari.
- Gunakan obat gatal yang dijual bebas, seperti losion calamine atau krim hidrokortison, untuk meredakan rasa gatal.
- Jangan menggaruk area yang gatal. Menggaruk area yang terkena alergi hanya akan memperburuk gatal dan dapat menyebabkan infeksi.
- Jaga agar area yang terkena alergi tetap bersih dan kering. Hindari mandi air panas dan sabun yang keras.
- Minum air putih yang cukup membantu menjaga kulit tetap terhidrasi dan meredakan gatal.
3. Konsultasikan dengan Dokter
Jika alergi yang dialami tergolong parah atau disertai dengan gejala lain seperti demam, mual, atau muntah, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan obat alergi sabun cuci piring mengatasi alergi dan memperbaiki kondisi kulit Anda.4. Pencegahan Alergi Sabun Cuci Piring
Berikut beberapa tips untuk mencegah alergi sabun cuci piring:- Gunakan sabun cuci piring hipoalergenik. Pilih sabun cuci piring yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif.
- Selalu gunakan sarung tangan karet atau vinil saat mencuci piring untuk menghindari kontak langsung dengan sabun cuci piring.
- Hindari air panas karena dapat menghilangkan minyak alami dari kulit, sehingga membuatnya lebih mudah teriritasi.
- Jaga tangan tetap lembab. Gunakan pelembab secara rutin untuk menjaga tangan tetap lembab dan terhidrasi.
- Segera bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir setelah terpapar sabun cuci piring.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno