Menuju konten utama

12 Cara Mencegah Ruam pada Lipatan Leher Bayi dan 7 Penyebabnya

Cara mengatasi ruam pada lipatan leher bayi di antaranya menggunakan lotion khusus untuk bayi hingga memberikan salep antijamur.

12 Cara Mencegah Ruam pada Lipatan Leher Bayi dan 7 Penyebabnya
Ilustrasi ruam pada bayi. foto/istockphoto

tirto.id - Pada sebagian bayi, kulit mereka acap kali mengalami ruam, yaitu kondisi kulit yang berubah warna kemerahan dan biasanya disertai rasa gatal.

Ruam sering dialami oleh bayi karena kulitnya masih tergolong baru dan cukup sensitif terhadap lingkungan sekitar.

Ruam bisa disebabkan oleh banyak faktor, beberapa di antaranya adalah:

  1. Panas
  2. Alergi
  3. Gesekan
  4. Kelembaban
  5. Bahan kimia
  6. Wewangian
  7. Kain yang digunakan oleh bayi
Ruam sendiri sering ditemukan pada beberapa area tubuh bayi, salah satu yang paling sering mengalami ruam adalah bagian leher. Bayi yang baru lahir juga masih belum bisa mengangkat kepalanya sendiri sehingga kulit di area leher sering terlipat. Kulit yang terlipat akan menimbulkan gesekan dan gesekan ini akan memicu timbulnya ruam.

Selain gesekan kulit, ruam pada lipatan leher juga bisa disebabkan aliran keringat yang kurang baik atau keringat yang menumpuk di area tersebut. Penumpukan keringat ini membuat kulit menjadi sangat lembab, apalagi lipatan kulit termasuk area yang hangat.

Lingkungan kulit yang hangat dan lembab menjadi tempat yang cocok untuk mikroorganisme sehingga memicu terjadinya infeksi bakteri atau jamur. Infeksi inilah yang akhirnya menyebabkan kulit menjadi kemerahan dan gatal.

Cara mengatasi ruam pada lipatan leher bayi

Ruam pada leher umumnya tidak berbahaya bagi kesehatan bayi dan bisa diatasi sendiri di rumah. Kabar baiknya, ruam seperti ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya ketika bayi mulai bisa mengangkat kepala dan lipatan kulit di lehernya berkurang.

Meskipun tidak berbahaya, Anda bisa mengatasi ruam pada leher bayi dengan beberapa cara berikut:

1. Lotion khusus bayi

Dikutip dari laman Antaranews, ruam pada leher bayi bisa ditangani dengan lotionkhusus bayi yang banyak dijual bebas di pasaran. Lotionbayi ini biasanya memberikan efek dingin dan bisa meredakan rasa gatal pada kulit yang mengalami ruam. Orang tua juga tidak disarankan memakai bedak untuk mengatasi ruam karena dikhawatirkan bisa terhirup oleh bayi.

2. Salep antijamur

Jika ruam disebabkan oleh infeksi jamur, Anda bisa menggunakan obat antijamur topikal (dioleskan langsung pada kulit). Berdasarkan informasi dari situs Healthline, obat seperti ini biasanya berupa salep atau sprayyang mengandung miconazole dan zinc oxide.

Meski demikian, perlu diingat bahwa salep antijamur tidak boleh digunakan pada bayi di bawah usia empat minggu. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat apapun untuk bayi Anda.

Cara mencegah ruam pada bayi

Berikut beberapa cara untuk mencegah ruam pada bayi, khususnya di area lipatan leher:

  1. Usahakan menidurkan bayi dengan posisi punggung lurus/datar agar lehernya tidak tertekuk.
  2. Jika bayi sudah bisa duduk, hindari membiarkan bayi tertidur dalam posisi duduk atau kepalanya tertunduk.
  3. Hindari memakaikan baju berkerah tinggi atau selimut di area leher ketika bayi di dalam ruangan.
  4. Hindari pakaian bayi yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan kain yang kasar.
  5. Jika bayi dibedong, sempatkan untuk melepas kain bedong dan biarkan leher bayi terkena udara.
  6. Bersihkan leher bayi dengan waslap steril dan air hangat bersabun.
  7. Bersihkan dan keringkan leher bayi secara teratur, terutama setelah makan/minum, meneteskan air liur (mengiler), meludah, atau muntah.
  8. Gunakan peralatan bayi yang bersih dan steril, misalnya empeng, dot susu, atau mainan gigitan bayi. Gunakan alat sterilisasi atau cukup dengan air panas/mendidih.
  9. Hindari menggunakan sabun dengan bahan kimia keras agar tidak menimbulkan iritasi.
  10. Hindari menggunakan produk pelembab pada leher bayi.
  11. Hindari pemakaian obat-obatan topikal tanpa petunjuk dokter, misalkan obat atau salep antibakteri.
  12. Sebisa mungkin jangan sering mencium atau menyentuh area leher bayi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari