Menuju konten utama

Manfaat Telur untuk Bayi 6 Bulan & Cara Mengolah Menurut Dokter

Manfaat telur untuk bayi 6 bulan, benarkah bisa mencegah stunting pada anak dan bagaimana cara aman mengolah telur untuk MPASI anak.

Manfaat Telur untuk Bayi 6 Bulan & Cara Mengolah Menurut Dokter
Ilustrasi anak 6 bulan saat sedang makan telur. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Telur dikabarkan dapat mencegah stunting pada anak, khususnya bila diberikan pada bayi usia 6 bulan yang mulai mengonsumsi MPASI atau makanan pendamping ASI.

Telur merupakan sumber protein hewani yang padat gizi. Sementara stunting adalah gangguan perkembangan pada awal usia anak akibat kekurangan nutrisi termasuk protein.

Maka tak heran jika Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menganjurkan konsumsi telur pada 1.000 hari pertama kehidupan anak untuk mencegah stunting.

Mengutip Antaranews, stunting kerap terjadi pada anak dalam rentang usia 6 hingga 24 bulan, sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi anak pada kurun waktu tersebut harus diperhatikan.

Telur memiliki kandungan nutrisi lengkap, karena mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh. Kandungan gizi tersebut di antaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, besi, seng, kolin, selenium, kalsium, fosfor, vitamin A, B, D, dan K. Hanya vitamin C yang tidak ada dalam kandungan telur.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia, usia anak 1- 3 tahun idealnya memenuhi nutrisi harian berikut ini.

  • Kalori = 1350 kkal
  • Protein = 20 gram
  • Lemak = 45 gram
  • Omega 3 = 0.7 gram
  • Omega 6 = 7 gram
  • Karbohidrat = 215 gram
  • Serat = 19 gram
  • Air = 1150 mililiter

Kandungan nutrisi telur menurut Kemenkes

Mengutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telur bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan anak, nutrisi telur berbeda tergantung jenis telur yang dikonsumsi. Secara umum, ada tiga jenis telur yang kerap dikonsumsi antara lain telur ayam, telur puyuh, dan telur bebek.

1. Telur ayam

Telur ayam adalah jenis telur yang paling banyak dikonsumsi dan mudah ditemui. Satu telur ayam mengandung beragam nutrisi termasuk.

  • Kalori = 70 kkal
  • Lemak = 5 gram
  • Protein = 6 gram
  • Natrium = 60 miligram
  • Kalsium = 25 miligram
  • Kalium = 60 miligram
  • Kolin = 140 miligram
2. Telur puyuh

Telur puyuh adalah telur dari burung puyuh, berukuran kecil namun banyak digemari anak-anak. 4 – 5 butir telur puyuh mengandung sejumlah nutrisi yang meliputi.

  • Kalori = 75 kkal
  • Lemak = 5,5 gram
  • Protein = 6,5 gram
  • Natrium = 25 miligram
  • Kalsium = 8 miligram
  • Kalium = 110 miligram
  • Kolin = 30 miligram
3. Telur bebek

Umumnya telur bebek memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang telur ayam dan telur puyuh. Nutrisi yang ada dalam setiap butir telur bebek juga lebih banyak, yang meliputi.

  • Kalori = 146 kkal
  • Lemak = 11 gram
  • Protein = 10 gram,
  • Natrium = 345 miligram
  • Kalsium = 50.5 miligram
  • Kalium = 175 miligram
  • Kolin = 165 miligram

Manfaat telur bagi anak dan benarkah bisa cegah stunting?

Nurliyani dari Department of Animal Product Technology, Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada dalam presentasinya yang bertajuk Telur sebagai sumber makanan bergizi seimbang dan optimalisasi pengolahannya pada Webinar Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia “Tantangan dan Peluang Peternakan Ayam Petelur dalam Pemenuhan Gizi Seimbang” memaparkan manfaat telur bagi pertumbuhan anak, anatara lain:

  • Telur adalah sumber utama kholin dan lutein yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif pada manusia sepanjang rentang kehidupan, dengan asupan yang cukup selama pertengahan hingga akhir masa dewasa dapat membantu menangkal penurunan kognitif terkait usia.
  • Mikronutien kholin pada telur juga penting untuk menjaga memori (ingatan). Selama kehamilan dan masa anak-anak, sel-sel janin dan anak tumbuh secara cepat baik dalam dalam ukuran maupun jumlahnya, sehingga membutuhkan sumber gizi yang stabil dan meningkat.
  • Telur juga merupakan sumber penting asam lemak esensial, khususnya asam lemak dokosaheksaenoat (DHA), sangat penting untuk pertumbuhan awal otak dan ketajaman penglihatan.
  • Berdasar hasil penelitian terdahulu, anak-anak dan remaja yang mengonsumsi telur menunjukkan adanya peningkatan asupan protein harian, lemak tak jenuh ganda, tak jenuh tunggal dan lemak total, asam α-linolenat, DHA, kholin, lutein dan zeaxanthin, vitamin D, kalium, fosfor, dan selenium.

Mengolah telur yang aman untuk anak

Melansir laman Vinmec International Hospital, meski telur merupakan makanan yang sangat baik untuk anak, namun penting juga untuk memperhatikan kandungannya karena konsumsi telur secara berlebihan juga tidak baik karena telur tinggi lemak, yang bisa membuat anak rentan kembung, dan mengalami gangguan pencernaan.

Bergantung pada usia anak, sesuaikan jumlah telur yang dikonsumsi, berikut panduannya.

  • Usia anak 6 - 7 bulan = hanya diperbolehkan untuk konsumsi setengah kuning telur dimakan 2-3 kali seminggu
  • Usia anak 8 - 12 bulan = diperbolehkan konsumsi 1 kuning telur untuk makan dan makan 3-4 telur seminggu.
  • Usia anak 1-2 tahun = diperbolehkan konsumsi satu butir telur utuh dengan jumlah 3-4 telur seminggu.
  • Usia anak 2 tahun ke atas = boleh makan 1 buah telur per hari.
Orang tua harus memperhatikan pengolahan telur sebelum memberikannya kepada anak. ini dimaksudkan agar dapat memaksimalkan manfaat telur saat dikonsumsi, berikut cara mengolah telur untuk anak dengan tepat.

  • Jangan pernah berikan anak telur mentah, karena telur mentah rentan mengandung bakteri salmonella.
  • Menggoreng atau mendadar telur dengan api besar akan menyebabkan putih telur gosong, ini akan menghancurkan vitamin larut air yang terkandung dalam telur seperti vitamin B1 dan B2.
  • Apabila orang tua memilih kreasi telur dadar dan telur ceplok untuk anak, pastikan menggorengnya dengan menggunakan api kecil, secukupnya untuk mematangkan putih dan kuning telur.
  • Telur rebus adalah cara pengolahan yang paling dianjurkan untuk dikonsumsi anak, karena telur rebus tidak menghilangkan nutrisi telur. Namun, perlu diingat ini hanya berlaku pada telur rebus sempurna tanpa adanya retak dan pecah saat direbus.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari