tirto.id - Alergi susu merupakan respons sistem kekebalan yang tidak lazim saat tubuh menerima asupan susu atau produk lain yang mengandung susu. Hal tersebut merupakan sesuatu yang biasa terjadi pada beberapa orang terutama pada anak-anak.
Alergi susu biasanya terjadi akibat dari mengonsumsi susu sapi. Lain halnya dengan mengonsumsi susu dari mamalia seperti domba atau kambing yang jarang menimbulkan alergi.
Gejala yang ditimbulkan dari alergi susu bisa ringan sampai berat dengan tanda-tanda seperti muntah-muntah, gatal-gatal, sampai gangguan pencernaan. Di beberapa kasus, alergi susu bisa mengakibatkan anafilaksis, sejenis reaksi parah yang bisa mengancam nyawa seseorang.
Apa Saja Tanda Anak Alergi Susu?
Dilansir dari situs Kids Health, alergi susu terjadi ketika seseorang tidak bisa menerima beberapa jenis protein seperti Kasein dan juga Whey yang terkandung di dalam susu. Saat protein tersebut dikonsumsi, tubuh akan melepaskan bahan kimia seperti histamin yang menyebabkan beberapa gejala seperti:
1. Mengi
2. Kesulitan bernafas
3. Batuk
4. Suara serak
5. Sesak tenggorokan
6. Sakit perut
7. Muntah
8. Diare
9. Mata gatal, berair, dan bengkak
10. Gatal-gatal
11. Pembengkakan
12. Tekanan darah menurun
Apa yang Harus Dilakukan Saat Anak Mengalami Alergi Susu?
Dibutuhkan diagnosis lebih lanjut jika anak Anda mengalami gejala-gejala seperti yang tadi disebutkan. Beri penanganan lebih untuknya dengan cara membawa sang anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut agar diketahui penyebab pasti dari hal tersebut.
Jika dokter telah mendiagnosis bahwa anak Anda mengalami alergi susu sapi, maka beliau akan memberi beberapa saran dan obat jika diperlukan untuk menanganinya. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah jauhi segala makanan dan minuman yang memiliki unsur susu sapi dalam kurun waktu tertentu.
Jika anak Anda masih bayi dan harus menerima susu formula, maka dokter akan memberikan resep susu formula khusus. Hindari memberikan susu jenis lain padanya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya.
Jika bayi masih mengonsumsi susu eksklusif, maka sebaiknya sang ibu menghindari makanan dan minuman yang memiliki komposisi susu sapi. Pemeriksaan secara rutin juga perlu dilakukan setiap 6 sampai 18 bulan sekali untuk mengetahui apakah anak sudah sembuh dari alergi atau belum.
Beda Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi
Alergi susu sering disamakan dengan intoleransi laktosa yaitu ketika seseorang akan mengalami gejala yang mirip seperti sakit perut atau diare. Namun demikian, intoleransi laktosa tidak akan mengancam nyawa seseorang seperti halnya alergi susu.
Intoleransi laktosa bersifat sementara dan terjadi saat tubuh tidak dapat mencerna laktosa, gula alami yang terdapat dalam susu. Intoleransi laktosa bukanlah alergi dan bersifat sementara serta terjadi hanya beberapa hari atau minggu.
Gejala dari intoleransi laktosa adalah seperti diare, muntah, perut nyeri dan keroncongan, serta angin.
Pengobatan untuk intoleransi laktosa bisa dengan mengurangi makanan dan minuman produk susu. Selain itu, anak juga bisa dibawa pada ahli gizi guna mendapat saran dari ahlinya.
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari