tirto.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan sebanyak 59 ribu sekolah di Indonesia siap menerapkan metode pembelajaran mendalam (deep learning). Katanya, pendekatan ini akan dilakukan secara bertahap sembari proses pelatihan guru yang tengah berjalan.
Selain itu, sekolah-sekolah itu juga akan menerapkan pembelajaran berbasis asrama (boarding) dan pengenalan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
“Jadi sekarang kami akan melanjutkan pelatihan-pelatihan yang sudah dilaksanakan. Sekarang ini yang nanti guru-guru yang sudah dilatih itu, yang nanti sekolahnya menerapkan pembelajaran mendalam,” kata Abdul Mu'ti saat ditemui di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Dalam hal ini, dia menegaskan bahwa ada beberapa sekolah yang masih belum siap untuk menerapkan metode tersebut. Hal ini lantaran diperlukannya berbagai pelatihan untuk para guru sebelum akhirnya menjalankan deep learning di sekolah masing-masing.
“Deep learning ini nanti kami terapkan sebagai pendekatan di sekolah-sekolah. Memang sekarang deep learning ini belum semua sekolah, karena kan kami harus melatih dulu guru-gurunya,” jelasnya.
Dia menyebut saat ini Indonesia memiliki sebanyak lebih dari 400 ribu sekolah sehingga penerapan deep learning masih belum merata ke semua sekolah.
Dengan begitu, dia menegaskan sekolah yang belum siap menerapkan metode ini bukan dikarenakan kekurangan fasilitas atau Sumber Daya Manusia (SDM), melainkan proses pelatihan yang masih terus berproses.
“Nah ini yang terus kita laksanakan. sekali lagi ini belum seluruh sekolah akan menerapkan itu karena pelatihannya masih sedang berjalan,” ucapnya.
Sebelumnya, Abdul Mu'ti, menuturkan pemerintah akan memberlakukan pembelajaran mendalam atau deep learning pada tahun pelajaran 2025-2026. Ia mengaku sudah melakukan persiapan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto
Masuk tirto.id


































