Menuju konten utama

Mu'ti: Deep Learning akan Diterapkan pada Tahun Ajaran 2025-2026

Mu’ti mengatakan bahwa Kemendikdasmen sudah mulai menyeleksi guru yang akan dikirim ke Australia untuk belajar deep learning.

Mu'ti: Deep Learning akan Diterapkan pada Tahun Ajaran 2025-2026
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti usai menutup Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025 di PPSDM Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat, pada Rabu (30/4/2025). Tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menuturkan pemerintah akan memberlakukan pembelajaran mendalam atau deep learning pada tahun pelajaran 2025-2026. Ia mengaku sudah melakukan persiapan untuk menerapkan kebijakan tersebut.

Deep learning ini kan kita rencanakan diberlakukan tahun pelajaran 2025-2026 dan memang itu belum wajib untuk semuanya, tapi Alhamdulillah kita sekarang sudah menyiapkan untuk bagaimana agar pelaksanaan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya," ujar Mu'ti saat ditemui di PPSDM Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat, pada Rabu (30/4/2025).

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pun akan mengirim sejumlah guru ke Australia untuk mempelajari deep learning.

“Kita sekarang akan melatih pelatih nasional untuk deep learning itu. Sekarang kami sudah menyeleksi guru-guru yang akan menjadi pelatih nasional. Ini berbasis seleksi ya, bukan penunjukan yang nanti akan kita kirim ke Australia untuk belajar di sekolah-sekolah di Australia yan memang sudah menerapkan deep learning itu,” terang Mu'ti.

Selain pengiriman pelatih ke Australia, Mu’ti mengatakan bahwa penyusunan akademik juga melibatkan universitas bergengsi yang ada di dunia seperti Harvard University dan Ontario’s University.

“Nah nanti mereka akan berangkat ke Australia untuk melihat bagaimana praktek deep learning itu dan pendalaman dari negara tetangga kita itu. Ini merupakan bagian dari kerja sama Kementerian Pendidikan Dasar Menengah dengan inovasi, sebuah program yang diberikan pemerintah Australia untuk pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Mu’ti mengatakan, para guru yang akan menjadi pelatih nasional itu akan melakukan pelatihan di Australia untuk melakukan observasi terkait penerapan deep learning di masa depan. Adapun durasinya adalah seminggu dengan dua gelombang.

“Jadi satu minggu dua batch, masing-masing 15. Berarti ada 30. 1 batch itu 15 orang, di sana satu minggu. Kemudian batch kedua 15 orang di sana satu minggu. Ini pelatihan nasional. Jadi kalau 30 kan teorinya cukup ya,” ujarnya.

“Kemudian nanti kita adakan setelah itu pelatihan tingkat provinsi. Pelatihan provinsi nanti melatih tingkat daerah. Daerah nanti yang melatih guru-guru di MGMP MGMP yang diselenggarakan oleh guru-guru di tiap-tiap daerah,” lanjut Mu’ti.

Adapun guru-guru yang akan menjadi pelatih nasional sudah terseleksi dan saat ini tengah mempersiapkan proses administrasi menyangkut visa dan perizinan dari Kementerian Luar Negeri. Calon pelatih ini direncanakan berangkat 25 Mei 2025.

Sebagai catatan, Abdul Mu'ti mengumumkan bahwa naskah akademik pendekatan pembelajaran deep learning sudah selesai uji publik sehingga dapat diterapkan di masa depan.

“Kementerian Dikdasmen juga akan menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning, yaitu pembelajaran yang memuliakan agar tercipta suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Pembelajaran mendalam ini sudah selesai naskah akademiknya, sudah selesai uji publik,” ujar Mu’ti dalam acara Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025 di PPSDM Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (29/4/2025).

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher