tirto.id - Kota Makassar merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki daya pikat pariwisata yang tinggi. Dilansir dari laman Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar sejak tahun 1971 hingga tahun 1999 dikenal dengan nama Ujungpandang.
Kota ini merupakan kota terbesar di Kawasan Timur Indonesia dan terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi dan sekaligus sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Sebagai kota yang menjadi pusat pelayanan di Kawasan Timur Indonesia, Makassar berperan sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan industri, pusat kegiatan pemerintahan, pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Kota ini memiliki 14 Kecamatan dan 143 Kelurahan. Kota yang berada pada ketinggian antara 0-25 mdpl ini memiliki jumlah penduduk sekitar 1.130.384 jiwa yang terdiri dari 557.050 laki-laki dan 573.334 perempuan dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 1,65%.
Sebagai pusat pelayanan Kawasan Timur Indonesia, Makassar juga menawarkan potensi pariwisata yang besar.
Dilansir dari laman Pemerintah Kota Makassar, terdapat beberapa destinasi wisata yang ada di Kota Makassar seperti Pantai Losari, Benteng Rotterdam, Benteng Somba Opu, Museum Kebudayaan, dan pengembangan Lorong Wisata.
Secara total terdapat sekitar 12 objek wisata bahari, 4 objek wisata alam, 7 objek wisata sejarah, 1 objek wisata belanja, 9 objek wisata budaya, 3 objek wisata buatan, dan 2 objek wisata komersial.
5 rekomendasi kuliner khas Makassar
Selain tempat atau lokasi wisata, Kota Makassar juga memiliki keragaman kuliner yang kaya dan menarik. Dilansir dari laman Indonesia Travel, berikut adalah lima rekomendasi kuliner khas Makassar.
1. Coto Makassar
Coto Makassar merupakan sebuah hidangan khas Makassar yang berisi daging serta jeroan sapi di antaranya paru, babat, hati, usus, dan jantung yang diolah dengan berbagai rempah dan kacang tanah giling. Bahan-bahan ini dimasak menggunakan kuali tanah tradisional yang bernama korong butta.
2. Sop Konro
Selain Coto Makassar, terdapat makanan hidangan daging sapi lainnya dari Makassar yaitu Sop Konro. Sop Konro ini dibuat dari iga sapi yang disajikan dengan kuah gurih dan pedas. Kuahnya berwarna gelap karena dibuat dengan tambahan keluak.
3. Jalangkote
Jalangkote merupakan makanan ringan yang sekilas terlihat mirip dengan pastel. Jalangkote berisi potongan-potongan sayuran seperti soun, kentang, wortel, dan tauge. Perbedaan mendasar Jalangkote dengan pastel adalah pada kulitnya, kulit Jalangkote lebih tipis dan teksturnya lebih gurih dan renyah.
4. Pisang Epe
Pisang Epe merupakan camilan manis khas Makassar yang dibuat dari pisang kepok atau pisang raja. Pisang ini masih diolah secara tradisional dengan dipanggang di atas bara api hingga setengah matang, lalu dipipihkan dan dibakar lagi hingga matang.
Biasanya Pisang Epe disajikan dengan saus gula merah beraroma durian dan nangka, atau dengan pilihan topping coklat, keju, kelapa parut, dan kacang panggang.
5. Pisang Ijo dan Palu Butung
Pisang Ijo dan Palu Butung merupakan dua kudapan pisang khas Makassar lainnya yang dihidangkan dengan bubur sum-sum dan sirup es pandan.
Perbedaannya adalah pisang dalam Es Pisang Ijo dibungkus dengan adonan kue berwarna hijau yang terbuat dari tepung beras atau terigu, sementara pisang dalam Palu Butung disajikan langsung tanpa adonan kue pembungkus.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari