tirto.id - Jalan Tol Trans Jawa merupakan jalan yang membentang antara Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten sampai Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Tol Trans Jawa menghubungkan antara dua kota besar yaitu Jakarta dan Surabaya.
Dikutip situs resmi Kemenhub, Tol Trans Jawa diresmikan pada 20 Desember 2018 oleh Presiden Joko Widodo dengan harapan kemacetan di jalur Pantura bisa terurai dan masyarakat juga bisa mempunyai pilihan akses jalan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur atau juga sebaliknya.
Tol Trans Jawa juga merupakan Jaringan Jalan Asia (Asian Highway 2) yang menghubungkan Benua Asia dari Denpasar, Bali ke Khosravi, Iran. Tol ini terbentang sepanjang kurang lebih 1.167 kilometer.
13 Rekomendasi Kuliner di Sepanjang Tol Trans Jawa
Karena melalui berbagai daerah di sepanjang Pulau Jawa, maka beragam kuliner lezat sepanjang Tol Trans Jawa juga kebanyakan berupa makanan khas dari daerah-daerah yang dilalui.
Berikut beberapa rekomendasi kuliner tersebut seperti dikutip situs Indonesia Travel Kemenparekraf:
1. Sate Batibul (Tegal)
Bila melewati daerah Tegal, maka cobalah untuk mencicipi sate kambing Batibul. Batibul merupakan akronim dari bawah tiga bulan, yang artinya kambing yang dijadikan sate merupakan kambing yang usianya sekitar tiga bulan.
2. Telur Asin (Brebes)
Brebes sudah terkenal dengan telur asinnya sejak dulu. Bahkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga menetapkan telur asin sebagai warisan butaya tak benda Indonesia.
3. Nasi Jamblang dan Empal Gentong (Cirebon)
Nasi Jamblang adalah hidangan yang berasal dari Jamblang, salah satu daerah di sebelah barat kota Cirebon.
Kuliner satu ini merupakan makanan khas Cirebon yang memiliki ciri khas berupa penggunaan daun Jati sebagai pembungkus nasi dan penyajian lauk dengan cara prasmanan.
Sementara itu empal gentong merupakan makanan sejenis sup kari daging yang dimasak dalam sebuah gentong tanah liat menggunakan kayu bakar.
4. Tengkleng (Solo)
Tengkleng merupakan hidangan khas Solo berupa sup yang berisi potongan daging kambing yang masih menempel dengan tulangnyadengan saus yang mirip gulai bumbu kuning namun lebih cair.
5. Nasi Pecel (Ngawi)
Nasi pecel adalah nasi yang disajikan bersama dengan pecel, yaitu sayuran yang disiram saus kacang.
6. Wedang Ronde (Salatiga)
Minuman wedang adalah seduhan air jahe dan ronde sendiri merupakan makanan tradisional Cina dengan nama asli Tangyuan berupa bola yang terbuat dari campuran tepung ketan dan air.
7. Bubur Srunthul (Mojokerto)
Bubur Srunthul adalah hidangan penutup berupa bola-bola kecil yang terbuat dari tepung sagu yang kenyal dan lengket dan disajikan dalam kuah santan yang kental.
8. Angeun Lada (Pandeglang)
Angeun Lada jika dalam bahasa Indonesia berarti sup pedas. Walau demikian sup ini tidaklah pedas.
Sup ini merupakan campuran dari jeroan sapi yang dicincang dan dicampur dengan bawang merah, gula merah, cabe merah, dan rempah lainnya.
9. Geblek (Kulonprogo)
Jika mencari camilan untuk perjalanan, Geblek bisa menjadi pilihan. Camilan gurih dan kenyal ini adalah makanan dengan bahan dasar tepung tapioka yang dibentuk menyerupai angka delapan. Biasanya disajikan bersama tempe besengek.
10. Mangut Lele (Bantul)
Mangut Lele merupakan makanan khas yang terbuat dari lele yang dibakar dan diolesi dengan bumbu cabai.
11. Sego Abang (Gunung Kidul)
Sego Abang adalah makanan khas Gunung kidul yang merupakan nasi merah yang dikukus dalam lempung dan dipadukan dengan lauk berupa tempe goreng tepung, ayam goreng kering, dan juga urap.
12. Tahu Lontong (Malang)
Kuliner legendaris dari Malang ini merupakan perpaduan dari potongan tahu dan lontong serta dicampur dengan toge, acar mentimun, koya kelapa, terasi, kacang, dan kecap.
13. Rujak Soto (Banyuwangi)
Hidangan khas dari Banyuwangi ini adalah berupa rujak sayur yang dicampur dengan soto.
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Dhita Koesno