tirto.id - Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda, salah satunya adalah introvert.
Anak dengan kepribadian introvert lebih senang menyendiri dan merasa harus mengeluarkan banyak energi saat bersosialisasi.
Berbeda dengan kepribadian ekstrovert yang memperoleh stimulus energi dari luar, introvert atau introversion merupakan salah satu kepribadian yang cenderung fokus dengan keadaan pikiran, perasaan, dan mood yang berasal dari internal diri sendiri.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa anak introvert juga disebut anak pendiam dan pemalu. Padahal keduanya merupakan hal yang berbeda.
Ciri-ciri Anak Introvert
Dilansir laman Baby Sparks, berikut beberapa ciri umum dari anak yang berkepribadian introvert yaitu:
1. Pengamat yang Baik dan Melakukan dengan Hati-hati
Karakteristik alami dari introvert adalah pengamat yang baik. Mereka suka mengajukan pertanyaan mendalam dan selalu ingin belajar lebih banyak tentang dunia.
Mereka mungkin terlalu berhati-hati, tetapi rasa ingin tahunya sering kali mendorong mereka untuk terlibat.
2. Cemas di sekitar orang atau tempat baru
Jika anak mulai rewel tanpa alasan yang jelas saat berada di tempat baru, hal tersebut bisa mengindikasikan bahwa anak anda adalah introvert.
Anak introvert cenderung cemas saat dihadapkan dengan situasi yang tidak biasa.
3. Lebih ekspresif di lingkungan yang nyaman dan akrab
Anak introvert bisa sama bebasnya dengan teman sebayanya yang ekstrovert jika mereka merasa aman, nyama, dan berada di tempat yang akrab.
4. Lebih suka menyendiri
Kepribadian introvert lebih suka dengan kesendirian mereka. Mereka senang berkreasi di waktu sendiri, dan menjadi kreatif adalah cara bagi mereka untuk mengekspresikan diri tanpa harus berbicara.
Bagaimana Cara Membesarkan Anak Introvert?
Meski masih dapat berbaur dengan orang lain, seorang introvert tetap membutuhkan waktu menyendiri untuk mengisi energinya.
Dilansir laman Hey Sigmund, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membesarkan berkepribadian introvert di antaranya:
1. Terima dan rangkul
Hal pertama yang bisa orangtua lakukan adalah mengerti betul apa itu introvert dan menerima bahwa anaknya adalah seorang introvert.
Meskipun anak introvert dapat memiliki kehidupan sosial, mendorong anak Anda untuk memiliki kehidupan sosial yang lebih aktif berarti mencoba mengubah bagian mendasar dari diri mereka. Sehingga perlu pendekatan lebih dalam antara orang tua dengan anak.
2. Biarkan anak mengekspresikan dirinya
Anak dengan kepribadian introvert memerlukan waktu yang cukup lama untuk berani mengekspresikan apa yang mereka suka.
Orang tua dapat mengembangkan minat anak melalui seni, penulisan kreatif, jurnal, yoga, atau apa pun yang menggelitik kesukaan mereka.
3. Berikan ruang privasi untuk mereka
Orang tua ekstrover sering berasumsi bahwa seluruh keluarga harus selalu melakukan hal-hal bersama, tetapi ini hanya akan membuat anak introvert kewalahan.
Biarkan anak remaja Anda memiliki privasi dan ketenangan dengan mengisi ulang melalui kesendirian.
4. Berikan Bantuan tanpa Paksaan
Anak introvert membutuhkan waktu menyendirinya untuk menyegarkan diri, tetapi menghabiskan seluruh waktu luang mereka sendirian dapat dengan mudah menyebabkan depresi dan kesepian.
Orang tua dapat hadir saat anak menghadapi masalah, coba untuk menemani tanpa banyak bertanya.
Ketika anak merasa tenang dan aman, mereka akan dengan mudah bercerita dan berbagi keluh kesah.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno