tirto.id - Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, menyatakan, pihaknya telah mengantongi identitas korban yang tewas meninggal usai ditembak aparat maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).
Korban tewas itu bernama Victor Marulitua Simaremare (39). Menurut Judha, Victor tertembak di bagian perut sehingga Victor menjalani operasi ginjal.
"Namun, setelah proses operasi, memang kondisinya [Victor] masih terus buruk dan semakin buruk dan akhirnya meninggal tanggal 4 Februari yang lalu," ujarnya di kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).
Judha menambahkan, Kemlu semula kesulitan mengidentifikasi identitas korban. Sebab, korban tidak memegang dokumen identitas apapun. Setelah proses pengenalan wajah dan identifikasi lain, korban diketahui bernama Victor.
Setelah identitas Victor diketahui, polisi Malaysia atau Polis Diraja Malaysia (PDRM) menyerahkan jenazah korban ke Pemerintah RI pada Senin, 10 Februari 2025.
"Kemudian, keesokan harinya [11 Februari 2025], kita langsung pulangkan [Victor] ke Indonesia dalam waktu satu hari. Daerah asal [Victor] di Sumatera Utara," ucap dia.
Setibanya di Tanah Air, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarganya di Desa Pollung, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Sementara itu, Judha melanjutkan, kondisi tiga korban luka-luka akibat tembakan APMM berangsur membaik. Dua korban berinisial HA dan MZ dinyatakan sembuh dan sudah keluar dari rumah sakit.
Kemudian, satu korban berinisial MH masih dirawat usai mendapatkan perawatan intensif. MH juga sudah dapat diajak berkomunikasi.
"Alhamdulillah kondisinya [MH] stabil, sudah sadar saat ini, sudah bisa berkomunikasi juga. Kita sedang menunggu proses selanjutnya. Namun, [MH] saat ini memang masih perlu perawatan," tutur Judha.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher