tirto.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya wabah virus Ebola baru di Kota Mbandaka, Republik Demokratik Kongo pada Senin (1/6/2020).
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui akun twitter resminya menyebutkan bahwa ada enam kasus yang dilaporkan di Mbandaka, di provinsi Equateur barat laut negara itu.
"Wabah #Ebola baru terdeteksi di #DRC barat, dekat Mbandaka, provinsi Équateur. @MinSanteRDC telah mengidentifikasi 6 kasus, di mana 4 orang telah meninggal dunia," tulis Tedros, Senin (1/6/2020).
A new #Ebola outbreak detected in western #DRC, near Mbandaka, Équateur province. @MinSanteRDC has identified 6 cases, of which 4 people have died. The country is also in final phase of battling Ebola in eastern DRC, #COVID19 & the world’s largest measles outbreak.
— Tedros Adhanom Ghebreyesus (@DrTedros) June 1, 2020
Seperti dilansir dari CNN Selasa (2/6/2020) yang mengutip pernyataan UNICEF, sebanyak lima orang, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun, telah meninggal karena Ebola. Total sembilan kasus telah dilaporkan.
"Empat orang tambahan yang tertular virus, semua kontak orang yang meninggal dan termasuk anak dari salah satu kasus fatal, sedang dirawat di unit isolasi di Rumah Sakit Wangata di Mbandaka," kata UNICEF dalam sebuah pernyataan.
"Kematian terjadi antara 18 dan 30 Mei, tetapi mereka hanya dikonfirmasi sebagai yang berhubungan dengan Ebola kemarin," lanjut pernyataan itu.
Ebola adalah virus yang berpotensi mematikan, yang ditularkan oleh cairan tubuh dan memiliki tingkat kematian di antara 25 persen hingga 90 persen, tergantung pada wabahnya.
Menurut WHO, Republik Demokratik Kongo masih berjuang untuk mengakhiri wabah yang dimulai pada 2018 di bagian timur negara itu, di mana 3.406 kasus telah dilaporkan, dengan 2.243 kematian.
Belum ada kasus baru dalam 21 hari terakhir dalam wabah itu. Ebola memiliki masa inkubasi 21 hari yang menunjukkan wabah mungkin terkendali.
Meski begitu, WHO masih menunggu dua periode inkubasi penuh, atau 42 hari, untuk memastikan sebelum menentukan bahwa wabah telah berakhir.
"Pengumuman itu muncul sebagai wabah Ebola yang panjang, sulit dan kompleks di Republik Demokratik Kongo timur dalam fase terakhir, sementara negara itu juga memerangi COVID-19 dan wabah campak terbesar di dunia," kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Negara Afrika tengah itu telah melaporkan 3.195 kasus coronavirus dengan 72 kematian. Sejauh ini epidemi terburuk yang mempengaruhi DRC adalah campak, yang telah menginfeksi hampir 370.000 orang dan membunuh 6.779 sejak 2019.
Virus Ebola hidup dalam kelelawar, dan WHO mengatakan wabah baru dapat terjadi di Republik Demokratik Kongo.
Sejauh ini epidemi Ebola terbesar adalah pada 2014-2016 di negara-negara Afrika Barat, Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Lebih dari 28.000 orang terinfeksi dalam epidemi itu dan lebih dari 11.000 dari mereka meninggal.
Editor: Agung DH