tirto.id - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 11 dan SMAN 4 Depok, Jawa Barat. Saat tiba di SMPN 11 Depok, Gibran langsung meninjau sejumlah ruang kelas dan menyaksikan kegiatan makan pagi bersama siswa.
Menu yang disajikan ke para murid di sekolah tersebut, yakni nasi putih, ayam katsu, sayur sawi hijau (caisin), jeruk, dan susu kotak. Dia menyebut menu itu mencerminkan keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh para murid-murid.
Usai meninjau program MBG di SMPN 11 Depok, Wapres kemudian beranjak ke SMAN 4 Depok yang tidak jauh dari lokasi. Di sekolah ini, para siswa disajikan MBG berupa nasi putih, sayur buncis, ayam teriyaki, jeruk, dan susu kotak.
“Tadi saya lihat anak-anak SMA 4 Depok ya cukup lahap untuk menyantap menu hari ini,” kata Gibran, usai meninjau, Selasa (4/2/2025).
Putra sulung Jokowi itu mengungkap program MBG di SMPN 11 dan SMAN 4 Depok hari ini berjalan dengan lancar. Menurut Gibran, para siswa menyantap makanan yang disediakan dengan lahap.
Terkait menu yang disajikan, dia menyebutkan bahwa sudah cukup baik dan telah dipantau langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Namun demikian, Gibran mempersilahkan media ataupun masyarakat untuk menyampaikan apabila terdapat evaluasi terkait menu makanan dalam program MBG.
“Saya kira cukup oke hari ini, kalau nanti mungkin setelah saya pulang jika ada evaluasi-evaluasi silahkan, nanti bisa disampaikan. Tadi ada tim BGN yang standby di sini juga,” tutur Gibran.
Pada kesempatan ini, Wapres kembali menegaskan bahwa program MBG merupakan salah satu investasi strategis bagi kemajuan bangsa, khususnya dalam upaya menurunkan angka malnutrisi dan meningkatkan prestasi akademik siswa.
Dia berharap program ini dapat segera diterapkan secara merata di seluruh wilayah tanah air, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selain berdialog dengan para siswa, Gibran juga sempat membagikan paket buku tulis dan meninjau program “Razia Ganteng” dari Captain Barbershop yang tengah menyambangi kedua sekolah tersebut.
Tampak beberapa siswa yang dianggap berambut terlalu panjang dan kurang rapi tengah dicukur rambutnya secara gratis.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama