tirto.id - Berangkat dari depan Gedung Merdeka, tujuh orang aktivis di Kota Bandung melakukan aksi Walk for Free Palestine menuju kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina di Jakarta, pada Kamis (13/11/2025).
Aksi jalan kaki ini sebagai simbol dukungan untuk kebebasan Palestina sekaligus mengingatkan masyarakat, negara yang tengah dirundung konflik dengan Israel itu pernah merdeka.
Inisiator Walk for Free Palestine, Indra Kusuma Wardhana, menyebut selain protes dengan genosida yang dilakukan Israel, aksi jalan kaki menuju Kedubes Palestina ini sebagai salah satu cara memperingati Hari Kemerdekaan Palestina yang jatuh pada 15 November mendatang.
“Dari Gedung Merdeka ini kami akan berjalan ke Kedubes Palestina. Mengingatkan dunia, tanggal 15 besok lusa Palestina pernah merdeka. Kami akan menyuarakan pada dunia bahwa Palestina sudah merdeka,” ungkap Indra kepada wartawan di depan Gedung Merdeka, Kamis.

Perjalanan Bandung-Jakarta sekira 160 kilometer itu melibatkan enam orang muda Bandung. Di antaranya, Ustaz Rosihan Fahmi yang dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Manarul Huda di Buah Batu Bandung; Wanggi Hoed seorang aktivis lingkungan hidup dan seniman; serta Acep Rajaoutbond selaku Chief Reborn Indonesia (klub motor gede).
“Kurang lebih bakal berjalan selama tiga hari. Ini harus dikuatkan hanya niat, bismillah. Nanti kita diterima Kedubes [Palestina], lalu menyerahkan karangan bunga, dan mengibarkan bendera merah putih dan Palestina. Rute yang dilalui nanti di-update,” jelas pendiri klub motor Reborn Indonesia itu.

Senada, seniman sekaligus aktivis lingkungan, Wanggi Hoed bakal terus menyuarakan kemerdekaan Palestina. Dia bilang, Konferensi Asia Afrika yang pernah digelar, mesti jadi ‘hutang’ bagi Indonesia. Palestina pernah mengakui keberadaan NKRI.
“Yang jelas seperti hari ini, dengan berjalan kaki ini, [bersuara] sampai Palestina merdeka. Saya sudah mempersiapkan segalanya. Pada akhirnya, belajar dari Palestina tentang ketabahan dan ketahanannya. Saya coba tarik energi untuk bertransformasi dalam perjalanan ini,” ujarnya.
Penulis: Amad NZ
Editor: Siti Fatimah
Masuk tirto.id


































