tirto.id - Sejak kemunculan pertama, virus COVID-19 terus mengalami mutasi dan memunculkan varian baru. Asia Tenggara mencatat peningkatan kasus COVID-19 selama bulan Mei 2025. Menurut data hingga 16 Juni 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada sebanyak 179 kasus Covid-19.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan, angka 179 itu didapatkan dari sebanyak 10.057 spesimen yang diperiksa, sehingga positivity rate kumulatif yakni sebesar 1,78 persen.
"Jadi 179 itu gabungan dari laporan lab dan sentinel ILI (Influenza-Like-Illness) SARI (Severe acute respiratory infections)," kata Aji, dikutip Antara News.
Dia menambahkan, hingga minggu ke-23, jumlah kasus COVID-19 pada sentinel site atau fasilitas pemantauan berjumlah 75 kasus dari 2.352 spesimen yang diperiksa.
Update Varian COVID-19 di Indonesia 2025
Sebelumnya, Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna meningkatkan kewaspadaan COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 di sejumlah negara di Asia.
Berikut ini beberapa varian COVID-19 yang ditemukan di Indonesia.
1. Varian COVID-19 MB.1.1
Varian dominan di negara-negara Asia seperti XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 di Singapura, serta JN.1 di Hong Kong berbeda dengan varian yang beredar di Indonesia saat ini, yaitu MB 1.1Varian itu belum masuk pada daftar "variants of interest" (VOIs) maupun "variants under monitoring" (VUMs) yang dikeluarkan WHO.
Meski belum banyak informasi mengenai varian MB 1.1, gejala yang ditimbulkan tidak jauh berbeda dengan varian Omicron sebelumnya yaitu demam, pusing, batuk, sakit tenggorokan, mual dan muntah, serta nyeri sendi.
2. Varian COVID-19 KP.2.18
KP.2 adalah salah satu dari beberapa varian yang disebut sebagai "varian FLiRT," yang dinamai berdasarkan nama teknis untuk mutasinya. Prevalensi varian ini muncul pada saat yang kritis, ketika para ahli sedang memutuskan cara merumuskan vaksin COVID.Istilah FLiRT digunakan untuk menggambarkan seluruh keluarga varian yang berbeda—termasuk KP.2, JN.1.7, dan varian lain yang dimulai dengan KP atau JN—yang tampaknya secara independen mengambil serangkaian mutasi yang sama.
Apakah Ada Varian COVID-19 Nimbus di Indonesia?
Subvarian COVID-19 yang merebak saat ini di Indonesia adalah MB.1.1 dan KP.2.18. Hingga saat ini belum ditemukan varian 'Nimbus' atau NB.1.8.1 yang baru-baru ini disorot lantaran masuk daftar Variant Under Monitoring (VUM) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Meskipun begitu masyarakat tidak perlu khawatir karena varian COVID-19 yang ada saat ini relatif lemah dan kasusnya masih di bawah 1 persen.
Cara Mewaspadai Penularan COVID-19 Varian Terbaru
Masyarakat disarankan untuk segera melakukan tes apabila mengalami gejala batuk. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
- Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
- Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (CTPS) atau menggunakan hand sanitizer.
- Menggunakan masker bagi yang sakit atau berada di kerumunan.
- Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko.
Editor: Iswara N Raditya