Menuju konten utama

Update Korban Musala Ambruk di Sidoarjo: 9 Orang Meninggal

Jumlah korban yang masih dalam proses pencarian adalah sebanyak 54 orang.

Update Korban Musala Ambruk di Sidoarjo: 9 Orang Meninggal
Sejumlah petugas gabungan bersiap mengevakuasi korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/nz

tirto.id - Tim pencarian dan pertolongan gabungan kembali menemukan empat korban meninggal dunia dari tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga saat ini, total korban meninggal tercatat sebanyak sembilan orang.

Korban tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi lebih lanjut.

“Memasuki hari kelima tau Jumat (3/10), insiden ambruknya gedung musala Pondok Pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tim pencarian dan pertolongan (search and rescue-SAR) gabungan kembali menemukan empat korban dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025).

Di sisi lain, jumlah korban yang masih dalam proses pencarian adalah sebanyak 54 orang. Data tersebut dikumpulkan dari daftar kehadiran santri yang dirilis oleh pondok pesantren.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan bahwa personel gabungan telah diturunkan dalam upaya pencarian dan pertolongan ini. Personel tersebut terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Dinas PU, Dinas Sosial, dan relawan.

"Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam," ungkap Suharyanto.

Proses pencarian dilakukan menggunakan peralatan khusus, seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader. Setelah dipastikan tidak ada tanda-tanda korban selamat, fokus operasi kini diarahkan pada evakuasi jenazah dan pembersihan reruntuhan dengan alat berat.

Suharyanto menyebut seluruh pihak keluarga korban pun sudah menghendaki penggunaan alat berat ini seandainya dalam proses pencarian dapat mengganggu kondisi jenazah. Para keluarga korban, disebutnya, juga sudah merelakan dan mengikhlaskan setelah diberikan penjelasan terkait kondisi reruntuhan bangunan lantai empat itu.

"Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini mask akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan," ungkap Suharyanto.

Lebih jauh, dia juga menyampaikan bahwa kemungkinan ditemukannya korban meninggal masih ada, seiring dengan upaya pencarian yang terus dimaksimalkan. Selanjutnya, perkembangan hasil penemuan oleh tim SAR gabungan di lapangan akan dihimpun dan disampaikan melalui posko BNPB secara berkala tiga kali sehari, yakni pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB.

Berdasarkan data sementara yang telah dikumpulkan per Kamis (3/10/2025) pukul 11.45 WIB, secara keseluruhan, jumlah korban terdampak mencapai 166 orang dan data ini masih terus berkembang seiring proses pencarian.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian. Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.

Korban yang masih dirawat tersebar di beberapa rumah sakit, di antaranya RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, RS Sakinah Mojokerto, dan RS Soewandhie Surabaya.

Sebagai dukungan, BNPB telah menyalurkan berbagai peralatan evakuasi seperti 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, serta 250 set APD. Selain itu, BNPB juga memberikan insentif operasional bagi personel SAR dan menyiapkan alat berat seperti crane, excavator, unit dump truck, serta kendaraan ambulans untuk mempercepat proses evakuasi.

“Dukungan alat berat dan kendaraan operasional SAR lainnya turut dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan, antara lain tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton dan 30 unit ambulans. Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan,” katanya.

Baca juga artikel terkait BANGUNAN ROBOH atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto