tirto.id - Jumlah pasien virus corona COVID-19 yang meninggal terus bertambah setiap hari. Di Indonesia, jumlah pasien meninggal didominasi oleh pasien lanjut usia (lansia).
"Kasus meninggal ini banyak terjadi pada kelompok usia sekitar 60 tahun, antar 41-80 tahun, dan beberapa di antaranya di atas 61 ke arah 80 tahun," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (27/4/2020).
Kasus meninggal itu kebanyakan disebabkan oleh faktor komorbid seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru-paru baik asma, maupun penyakit paru obstruktif menahun.
"Inilah yang jadi faktor komorbid dan angka kematian cukup tinggi," ujarnya, seperti dikutip situs web Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Achmad mengatakan hingga saat ini sudah lebih dari 46 laboratorium yang beroperasi untuk menguji virus corona COVID-19. Spesimen yang sudah diperiksa sudah lebih dari 75 ribu dari 59 ribu lebih pasien. Hasilnya, sebanyak 9.096 pasien positif Covid-19, 1.151 pasien sembuh, dan 765 pasien meninggal.
Pemerintah terus berupaya memutus rantai penularan virus corona ini. Sampai saat ini sudah dilakukan pemeriksaan lebih dari 75 ribu tes antigen untuk PCR. Pemeriksaan tersebut sebagai hasil dari pelacakan kontak dari pasien positif COVID-19.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar kami mampu melaksanakan 10 ribu tes PCR perhari," kata Achmad.
Kata Achmad, pemerintah juga terus meningkatkan kapasitas dan kualitas rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh Kemenkes. Saat ini sudah lebih dari seribu rumah sakit yang melaporkan telah merawat pasien COVID-19 baik pasien positif maupun pasien dalam pengawasan (PDP).
Seribu rumah sakit tersebut merupakan gabungan dari rumah sakit pemerintah dan swasta. Secara total jumlah kapasitas lebih dari 10 ribu tempat tidur. Saat ini perkiraan masih ditempati oleh sekitar 7-8 ribu pasien.
Di samping itu, hingga Senin, telah tercatat 210.199 orang dalam pemantauan (ODP) dan 19.987 pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien konfirmasi positif COVID-19 bertambah 214 total 9.096, pasien sembuh bertambah 44 sehingga total 1.151, sementara pasien meninggal bertambah 22 total 765.
"Pasien sembuh terbanyak di DKI Jakarta berjumlah 337, Jawa Timur 140, Sulawesi Selatan 106, Jawa Barat 96, Jawa Tengah 88, dan sisanya tersebar di 29 provinsi lainnya," ucap Achmad.
Data jumlah kasus COVID-19 tersebut menunjukkan bahwa proses penularan masih terus terjadi. Oleh karena itu masyarakat diharapkan disiplin dalam menjaga diri agar tidak tertular virus corona.
Jaga jarak fisik, tidak bepergian kemanapun kecuali terpaksa, memakai masker dan cuci tangan pakai sabun adalah kegiatan yang harus dilakukan untuk mencegah penularan virus corona.
Editor: Agung DH