Menuju konten utama

Ujian Nasional di Sarang Santoso Aman

Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri Wuasa yang terletak di tengah-tengah wilayah Operasi Tinombala 2016, terpantau berjalan dengan lancar, tertib, dan aman.

Ujian Nasional di Sarang Santoso Aman
sejumlah aparat gabungan tni-polri berjaga di gerbang masuk dan keluar desa sedoa, lore utara, kabupaten poso, sulawesi tengah. antara foto/basri marzuki

tirto.id - Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri Wuasa yang terletak di tengah-tengah wilayah Operasi Tinombala 2016, terpantau berjalan dengan lancar, tertib, dan aman. SMA Negeri Wuasa adalah satu-satunya SMA yang terletak di dataran Napu, Desa Wuasa, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, dimana kelompok Santoso diperkirakan masih berkeliaran dengan bebas di wilayah pegunungan sekitarnya.

"Tidak ada hambatan masalah keamanan dan juga teknis dan administratif penyelenggaraan ujian. Semua berjalan sesuai harapan dan aparat keamanan sangat membantu suksesnya UN ini," kata Rostin Tohea, Kepala SMU Negeri Wuasa yang ditemui di sela-sela pelaksanaan UN di Wuasa, sekitar 130 kilometer selatan Kota Palu, Rabu, (6/4/2016).

Rostin menyatakan bahwa pihaknya meminta agar anak-anak yang akan menghadapi UN untuk menginap di rumah-rumah penduduk di desa Wuasa agar mereka lebih dapat berkonsentrasi terhadap ujiannya tanpa harus menempuh perjalanan jauh untuk pergi ke lokasi ujian.

Ia menyebutkan ada sekitar 40 persen peserta UN di SMA Negeri Wuasa ini yang datang dari berbagai desa di dataran Lore. Pada hari-hari sebelum ujian, kata Rostin, siswa-siswi tersebut setiap hari berangkat ke sekolah dari rumahnya masing-masing pada sekitar pukul 06.30 WITA dan tiba di sekolah sejam kemudian.

"Karena sedang ada Operasi Tinombala ini, maka kami berkoordinasi dengan para orang tua untuk meminta agar semua siswa peserta UN menumpang dulu di rumah-rumah keluarga di Wuasa sehingga tidak perlu bolak-balik dari rumah ke sekolah tiap hari," ujar Rostin.

Selama tiga hari UN di sekolah ini, kata Rostin, hanya satu siswi 139 peserta yang tidak bisa mengikuti ujian karena lokasi desanya yang cukup jauh yakni Desa Betue, Kecamatan Lore Peore, namun sudah diusulkan untuk mengikuti ujian susulan dua pekan ke depan.

Sedangkan Nyoman Santi Diantara, seorang peserta UN dari Desa Siliwanga, Kecamatan Lore Peore, mengatakan bahwa dengan keberadaan banyak aparat keamanan di dataran Napu ini, ia merasa lebih aman untuk mengikuti pendidikan, khususnya ujian nasional meski harus bolak-balik tiap hari dari kampungnya yang ditempuh dalam tempo satu jam ke sekolah.

"Tapi supaya lebih konsentrasi mengikuti UN, saya memilih untuk menumpang di rumah teman di Wuasa sejak sepekan sebelum UN berlangsung," ujar Wayan yang mengaku akan meneruskan kuliahnya di Denpasar, Bali dengan mengambil jurusan kepariwisataan tersebut.

Sementara itu pengawas ujian nasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Poso, Nurhadi, mengatakan bahwa di dataran Napu ada dua sekolah penyelenggara UN yakni SMA Negeri Wuasa dan SMK Negeri Maholo, Kecamatan Lore Timur.

"Semua kegiatan ujian berjalan aman. Koordinasi kami dengan aparat keamanan berjalan sangat baik. Tim Operasi Tinombala memberikan dukungan pengamanan yang sangat maksimal dalam ujian ini. Pengamanan kedua sekolah ini sangat bagus dengan sistem pengamanan tertutup," ujar Nurhadi saat bersiap meninggalkan wilayah Napu kembali ke Poso. (ANT)

Baca juga artikel terkait OPERASI TINOMBALA 2016 atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra