tirto.id - Calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump menunjukkan hubungan baiknya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netahanyu. Hal itu terlihat saat Trump menerima Benjamin dan istri Benjamin, Sara, di kediaman pribadinya, Mar-a-Lago, Florida, Jumat (26/7/2024) waktu setempat.
Trump pun mengritik pernyataan Harris yang menyampaikan kekhawatiran atas kebijakan militer Israel kepada warga Palestina dalam 9 bulan terakhir.
"Saya rasa pernyataannya sangat tidak menghargai," kata Trump sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu (27/7/2024).
Sementara itu, Netahanyu berharap perjalanan kerja ke Amerika Serikat dapat mendorong percepatan negosiasi gencatan senjata. Ia mengatakan bahwa sudah ada upaya untuk mendorong gencatan senjata karena tekanan kelompok militer Israel dan pemerintah Israel akan mengirim tim untuk pembahasan gencatan senjata di Roma.
"Saya juga berharap begitu, tapi saya rasa waktu yang menjawab," kata Netahanyu.
Wakil Presiden AS, Kamala Harris, sebelumnya menekan Israel dalam pertemuan dengan Netahanyu pada Kamis (25/7/2024) waktu setempat. Perempuan yang juga Calon Presiden dari Partai Demokrat dalam Pemilu Amerika Serikat 2024 mendatang, menekankan penderitaan warga Palestina akibat agresi Israel. Kamala Harris pun tidak segan-segan mengubah kebijakan Amerika Serikat jika menjadi presiden.
"Saya sampaikan dengan jelas kekhawatiran serius saya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana," kata Kamala Harris, Kamis (25/7/2024) waktu setempat. "Saya tidak akan tinggal diam."
Ia pun menyoroti upaya pembelaan yang dilakukan Israel selama ini. "Israel punya hak untuk membela diri. Dan cara melakukannya penting," kata Kamala Harris.
Pernyataan Harris kala itu, dikutip dari Reuters, disebut memicu kekecewaan delegasi Netahanyu. Pernyataan itu juga diyakini sebagai sinyal hubungan Amerika dengan Israel di pemerintahan mendatang.
Dalam pernyataan kepada publik di Congress (Badan Legislatif Amerika Serikat) pada Rabu (24/7/2024), Netahanyu membela aksi militer Israel di Gaza yang telah membunuh sekitar 39 ribu orang, berdasarkan informasi petugas kesehatan yang berada di lokasi Hamas. Netahanyu membela kritik politikus Partai Demokrat yang mengritik ribuan warga yang meninggal di Gaza, kerusakan infrastruktur hingga mengakibatkan sekitar 2,3 juta orang mengungsi.
Sementara itu, Netahanyu menghargai dukungan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dalam mendukung sikap Israel. Sementara itu, berkat dukungan Partai Republik, Netahanyu akhirnya menyinggung kembali kebijakan Trump yang pro-Israel. Ia menyinggung kebijakan Trump yang memintahkan kantor kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Saat ini, Hamas dan sekutunya disebut telah membunuh 1200 orang dan menyandera 250 orang dalam serangan 7 oktober 2023 berdasarkan klaim Israel. Sekitar 115 orang masih tersandera dan 3 orang meninggal dunia berdasarkan keyakinan pemerintah Israel.
Pemerintah resmi Israel mengklaim sekitar 14 ribu gerilyawan, termasuk kelompok Hamas dan kelompok jihad telah dibunuh maupun dipenjara dalam perang Gaza.