tirto.id - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) angkat bicara ihwal beredarnya video orasi salah satu Dewan Komisaris Transjakarta, Ainul Yakin Simatupang, yang mengandung narasi ancaman pembunuhan kepada pegawai Trans7 saat aksi unjuk rasa terkait polemik program acara yang dianggap menyudutkan pesantren
Komisaris Utama PT Transjakarta, Untung Budiharto, menyatakan bahwa narasi yang disampaikan Ainul Yakin dalam orasinya itu merupakan pandangan pribadi yang tidak berkaitan dengan sikap Transjakarta.
“Pernyataan yang disampaikan oleh saudara Ainul Yakin Simatupang merupakan pandangan pribadi yang bersangkutan dan tidak mencerminkan sikap maupun kebijakan resmi Transjakarta,” ujar Untung dalam keterangan pers resminya pada Senin (20/10/2025).
Untung menegaskan, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, Transjakarta menjunjung tinggi prinsip netralitas dan profesionalitas.
Oleh karenanya, Dewan Komisaris dan Direksi Transjakarta disebutnya akan meminta klarifikasi langsung dari Ainul Yakin, demi menjaga marwah kelembagaan.
“Dewan Komisaris bersama Direksi akan melakukan klarifikasi internal terkait hal ini. Langkah ini diambil guna memastikan seluruh jajaran senantiasa mematuhi prinsip tata kelola perusahaan yang baik,” tegasnya.
Untung juga menyampaikan, pihak Transjakarta menghormati seluruh ulama, kiai, tokoh agama, dan komunitas pesantren di Indonesia. Menurutnya, para tokoh agama itu menjadi bagian penting dari pilar moral dan sosial bangsa.
“Kami juga menyatakan penghormatan kepada seluruh ulama, tokoh agama, serta komunitas pesantren di Indonesia, termasuk Kiai Pondok Pesantren Lirboyo, sebagai bagian penting dari pilar moral dan sosial bangsa,” ucapnya.
Sebelumnya viral di media sosial, video orasi dari Ketua Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor DKI Jakarta, Ainul Yakin Simatupang, yang mengatakan bahwa kelompoknya bisa saja menggorok leher para pegawai Trans7.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram, @gpansormenteng, pada Jumat (17/10/2025), Ainul Yakin kedapatan memberikan ancaman pembunuhan dengan pengeras suara.
"Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian, seperti anak banser menggorok leher PKI," katanya, sebagaimana video dalam unggahan @gpansormenteng, dikutip Senin.
Ucapan itu dilontarkan Ainul Yakin di tengah polemik program acara "Xpose Uncensored" yang dinilai menyinggung pondok pesantren.
"Halal darah kalian apabila kalian mengolok-olok ulama Nahdlatul Ulama," seru Ainul Yakin di mobil komando.
"Apabila kiai perintah untuk menggorok, hari ini kami gorok [leher kalian]," tambahnya.
Penulis: Naufal Majid
Editor: Bayu Septianto
Masuk tirto.id


































