tirto.id - Project Officer Solider Inklusi SIGAB Indonesia, Kuni Fatonah, mengatakan transportasi umum Trans Jogja belum ramah terhadap difabel atau disabilitas.
"Kami, ketika menggunakan transportasi umum masih banyak hambatan," ujar Kuni, diwawancarai di Kompleks Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (10/12/2024).
Kuni membeberkan temuan, bidang miring bagi pengguna kursi roda menurutnya masih curam. "Kemudian masalah lain ketika bis [stop di halte] tidak bisa mendekat," sebutnya.
Kuni pun mengatakan, bahwa pengguna kursi roda kesulitan melewati bus. Hal itu dikarenakan ada jeda atau jarak antara landasan halte dan bus sekitar satu orang dewasa.
"Ketinggian halte bus dengan bus datang ada [perbedaan ketinggian]. Kami lakukan survei, saya keliling untuk mencari tahu. Sekitar satu depa jedanya. Sehingga dengan kursi roda pun kami susah untuk turun," papar Kuni.
Sebagai pengguna kursi roda, Kuni pun mengaku kesulitan memindai barcode rute TransJogja. Lantaran di tempel di lokasi yang cukup tinggi.
"Saya susah mem-barcode yang sebetulnya kami ingin tahu rutenya ke mana saja," lontarnya.
Kuni turut mengeluhkan, fasilitas bus yang menjemput penumpang tanpa halte. Sebab bus, hanya menyediakan tangga dan sama sekali tidak menyediakan bidang miring.
"Paling nggak bisa kami jangkau, karena banyak difabel yang ingin menggunakan tapi tidak bisa lewat. itu berundak tiga tangga. Itu sama sekali tidak dapat kami gunakan," sesalnya.
Masalah lain, yang ditemui oleh Kuni adalah tidak tersedianya huruf braille. Sehingga difabel dengan netra kesusahan mengakses informasi.
"Itu [perlu] jadi pemikiran Dishub DIY untuk kemudian mencari solusi agar kami bisa menggunakan, karena ini fasilitas umum," lontarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Angkutan Dishub DIY, Wulan Sapto Nugroho, mengakui bahwa kondisi angkutan Transjogja saat ini memang belum semuanya ramah difabel.
"Tetapi kami selalu berusaha untuk memperbaiki," ujar Sapto pada kontributor Tirto, Rabu (11/12/2024).
Guna memfasilitasi difabel, kata Sapto, Dishub DIY merencanakan peremajaan bus yang lebih ramah difabel.
"Untuk kami di bidang angkutan ke depan tentunya akan juga membuat penyesuaian bus yang ramah difabel, ini bisa dilakukan saat nanti ada peremajaan bus," lontarnya.
Sementara terkait halte yang berjarak dengan pintu bus, Sapto menyatakan bidang prasarana Dishub DIY sudah melakukan penyesuaian.
"Sedangkan untuk halte kebetulan ada bidang prasarana yang setahu saya saat ini juga sudah ada penyesuaian di beberapa halte sehingga menjadi ramah difabel," tandasnya.
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Anggun P Situmorang