Menuju konten utama

Tradisi Perayaan Idul Adha di Indonesia dan Berbagai Negara

Mengenal berbagai tradisi perayaan Idul Adha di Indonesia dan dunia. Berikut ini ulasannya. 

Tradisi Perayaan Idul Adha di Indonesia dan Berbagai Negara
Umat Islam melaksanakan shalat Idul Adha di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (29/6/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.

tirto.id - Iduladha merupakan hari raya besar umat Islam setelah Idul Fitri. Perbedaan keduanya tampak menonjol pada aktivitas setelah pelaksanaan salat ied.

Jika Idulfitri identik dengan aktivitas saling bersilaturahmi, pada Iduladha akan dilakukan penyembelihan hewan kurban.

Sejumlah daerah di Indonesia juga memiliki tradisi setempat saat menemui kedua hari raya tersebut. Tradisi Bakdo Kupat banyak ditemukan di kehidupan masyarakat Jawa sewaktu Idulfitri.

Pada Iduladha, masyarakat Semarang mengenal Apitan berupa arak-arakan hasil pertanian yang kemudian dibagikan pada masyarakat.

Berbagai tradisi tersebut menambah semarak hari raya. Tak hanya itu, masyarakat muslim dunia juga memiliki kekahasan sendiri menyambut hari penuh kebahagiaan ini. Apa saja bentuk tradisi menyambut Iduladha di dalam dan luar negeri?

Tradisi Iduladha di Indonesia

Tradisi memeriahkan hari raya Iduladha di Indonesia berkembang di beberapa daerah. Bentuk tradisi tersebut antara lain:

1. Manten Sapi (Pasuruan)

Masyarakat Pasuruan menggelar tradisi Manten Sapi sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan pada hewan kurban yang akan disembelih.

Hewan urban dikalungi bunga 7 rupa, dibalut kain kafan, sorban, dan sajadah. Penyampiran kain kafan menjadi simbol kesucian saat berkurban.

Sapi yang sudah dihias selanjutnya dibawa menuju masjid untuk diserahkan pada panitia kurban. Setelah nantinya disembelih, sebagian daging dimasak dan disantap bersama.

2. Grebeg Gunungan (Yogyakarta)

Grebeg Gunungan di Yogyakarta serupa dengan Apitan di Semarang. Warga setempat akan mengarak hasil bumi berupa sayur-mayur dan buah-buahan dalam bentuk gunungan, dari halaman Keraton Yogyakarto meuju Masjid Gede Kauman.

Tiga buah gunungan yang disediakan, selanjut diperebutkan masyarakat setempat dan diyakini memiliki berkah.

3. Gamelan Sekaten (Cirebon)

Di Cirebon akan dimainkan Gamelan Sekaten ketika datangnya Idulfitri dan Iduladha. Gamelan ini dimainkan di sekitar Keraton Kasepuhan, Cirebon. Suara gamelan menjadi simbol umat Islam merayakan hari kemenangan.

Tradisi Gamelan Sekaten diyakini bermula dari dakwah Sunan Gunung Jati yang menyebarkan ISlan di Cirebon. Mengutip laman Wonderful Indonesia, Gamelan Sekaten dimainkan sesaat usai Sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

4. Meugang (Aceh)

Tradisi Meugang dapat ditemui di Aceh, salah satunya saat perayaan Iduladha. Meugang kerap diadakan di waktu hari-hari besar agama Islam. Tradisi ini sudah berjalan ratusan tahun.

Meugan menjadi bentu rasa syukur kepada Tuhan atas kemakmuran tanah Aceh. Masyarakat Aceh mengolah daging sapi atau kerbau menjadi berbagai masakan, lalu dimakan bersama-sama secara gratis.

Tradisi Iduladha di Luar Negeri

Masyarakat muslim di sejumlah negara dunia juga memiliki tradisi uniknya sendiri. Tradisi tersebut pada seputar kuliner khas sampai adanya pasar khusus. Berikut beberapa tradisi tersebut:

1. Maroko

Sebagian masyarakat Maroko umumnya menyembelih domba untuk kurban. Semua bagian domba diolah menjadi masakan sehingga terdapat masakan dengan menu kepala, ekor, usus, perut, kaki, otak, sampai lemak domba Hari pertama Iduladha, jenis menu yang disukai yaitu bagian perut dan hati domba.

Menu malam hari berbeda lagi, mereka lebih suka bagian kepala atau daging bahu domba. Saat makan dikombinasi dengan beragam sayuran. Menu tersebut disantap bersama couscous, yaitu makanan utama dari beras khas masyarakat Afrika Utara.

Hari kedua akan disajikan barbeku daging dan salad. Saat Cara memakannya bersamaan dengan makhmar atau batbout, yaitu roti datar yang dimasak pada wajan.

2. Inggris

Komunitas muslim Inggris di beberapa tempat umumnya membuat pasar malam untuk memeriahkan Iduladha.

Adapun masyarakat muslim akan mengolah daging kurban yang mereka peroleh sesuai dengan tradisi dari nenek moyang masing-masing.

Keluarga muslim di Inggris banyak yang merupakan peranakan berdarah Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Selatan, Turki, dan sebagainya.

3. India

Iduladha di India lebih disarankan olah para ulama setempat untuk memiliki jenis hewan selain sapi untuk kurban.

Masyarakat India yang mayoritas Hindu begitu menganggap suci hewan sapi. Atas nama toleransi dan perdamaian, hewan kurban bisa memilih kambing atau domba.

Ada pun makanan khas Iduladha di India, salah satunya dikenal dengan nalli nihari. Kuliner dengan bahan daging ini akan dimasak cukup lama dan ditambahkan aneka rempah. Cara mengonsumsinya dimakan bersama sayuran segar dan daun ketumbar.

4. Pakistan

Muslim Pakistan memiliki tradisi menutup toko selama empat hari saat Iduladha. Mereka menghabiskan hari dengan memperbanyak zikir, berdoa, dan menyembelih hewan kurban. Daging kurban lantas dibagi-bagikan untuk pekurban dan masyarakat.

Keluarga muslim di Pakistan kerap berkumpul bersama keluar di hari raya ini. Mereka turut berbagi hadiah hingga berbagi makanan sebagai wujud syukur.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo