Menuju konten utama

TNI AU Benarkan Pesawat Tempur Asing Melintas di Perairan Natuna

Pada Selasa (6/4/2021) pukul 16.15 WIB, di Perairan Natuna telah melintas pesawat tempur asing diperkirakan jenis F-18 Hornet.

TNI AU Benarkan Pesawat Tempur Asing Melintas di Perairan Natuna
Pergerakan Kapal Perang Republik (KRI) dengan kapal Coast Guard China terlihat melalui layar yang tersambung kamera intai dari Pesawat Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 Skadron Udara 5 Wing 5 TNI AU Lanud Sultan Hasanudin Makassar di Laut Natuna, Sabtu (4/1/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - TNI AU membenarkan kabar ada pesawat asing melintasi bagian barat wilayah perairan Natuna. Pesawat yang diduga F-18 Hornet itu diduga melintas di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

"Pada hari Selasa (06/04/2021) pukul 16.15 WIB, di Perairan Natuna telah melintas pesawat tempur asing diperkirakan jenis F-18 Hornet, di atas FPSO (Floating, Production, Storage and Off loading Vessel) Kakap Natuna yang dioperasikan oleh Perusahaan minyak Indonesia dan berada di wilayah ZEE," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan, Rabu (7/4/2021).

Indan mengatakan, pesawat terbang berada pada 169 mil di bagian sebelah barat Kepulauan Natuna. Akan tetapi, pihak TNI AU menyebut wilayah tersebut bukan wilayah Indonesia meski masih dalam pendalaman.

"Atas kejadian tersebut, disampaikan bahwa pesawat melintas di luar wilayah teritorial Republik Indonesia dan saat ini TNI AU sedang mendalami kejadian tersebut dengan pihak terkait," kata Indan.

Keriuhan kemunculan pesawat tempur asing berawal dari unggahan akun @jasoint pada Selasa (6/4/2021). Dalam video berdurasi 8 detik itu terlihat pesawat berkecepatan tinggi terbang di atas laut. Dalam penjelasan video disebut bahwa pesawat itu adalah pesawat F-18 Hornet terbang di wilayah laut Indonesia.

Baca juga artikel terkait PERAIRAN NATUNA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz