Menuju konten utama
Tips Rumah Tangga

Tips Merawat dan Mencuci Sajadah serta Jenis-Jenisnya

Tips merawat dan mencuci sajadah untuk shalat agar selalu bersih & wangi, serta jenis-jenis sajadah.

Tips Merawat dan Mencuci Sajadah serta Jenis-Jenisnya
Perajin membuat Sajadah Batik di Muria batik, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Senin (11/6). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho.

tirto.id - Sajadah merupakan alas yang digunakan oleh umat muslim untuk melaksanakan ibadah salat.

Tentunya jika sajadah dalam keadaan bersih dan wangi, maka akan menambah semangat dan ketenangan selama mendirikan salat.

Apalagi dalam satu hari, sajadah digunakan setidaknya sebanyak lima kali sebagaimana jumlah waktu pelaksanaan salat.

Dengan demikian, sajadah harus dirawat dan dijaga kebersihannya, salah satunya dengan mencuci sajadah.

Tips Merawat dan Mencuci Sajadah

Sajadah bisa dicuci sendiri di rumah, tetapi tidak disarankan mencuci sajadah menggunakan mesin pencuci atau pengering.

Dilansir dari laman Antara, berikut beberapa tips mencuci sajadah yang disampaikan oleh produsen sajadah lokal, PT Anugrah Esa Mulia:

1. Cuci Secara Terpisah

Pisahkan pencucian sajadah dengan pakaian lainnya. Apalagi jika sajadah berbahan beludru dan berwarna cerah. Sajadah jenis tersebut akan rawan luntur saat terkena air.

2. Temperatur Air Biasa

Saat mencuci sajadah, gunakan air dengan temperatur biasa. Hal ini perlu diperhatikan agar bahan sajadah tidak mudah rusak.

Sebelum dimasukkan ke dalam larutan air deterjen, jangan lupa untuk mengibaskan sajadah agar debunya beterbangan.

3. Gunakan Cairan Pembersih Noda

Apabila terdapat noda membandel, gunakan cairan pembersih noda dan sikat yang memiliki tekstur lembut.

Gunakan deterjen bubuk dengan mengolesnya sedikit lalu gosok perlahan. Setelah noda hilang lanjutkan proses pencucian dengan air dan sedikit deterjen.

4. Bilas Tanpa Diperas Terlalu Keras

Bilas sajadah yang sudah selesai dikucek tanpa diperas terlalu keras menggunakan tangan.

Dalam proses ini, tidak disarankan menggunakan mesin pengering karena proses pengeringan dengan mesin cuci ini bisa menyebabkan serat sajadah rusak.

5. Jemur Sajadah Secara Membentang

Sebelum menjemur, kibaskan dulu sajadah supaya air yang terperangkap di dalamnya berkurang, lakukan 2-3 kali.

Jemurlah sajadah dengan cara dibentangkan dan digantung pada tempat dengan sirkulasi udara bagus.

Setelah itu, biarkan sajadah tersebut terkena hembusan angin. Tidak disarankan menjemur sajadah di bawah terik matahari langsung karena sinar matahari tersebut akan membuat sajadah mudah lapuk.

Jenis-jenis Sajadah

Mengetahui jenis-jenis sajadah akan membuat kita lebih mudah memilih barang berkualitas. Dilansir dari laman Snapy, berikut adalah beberapa jenis sajadah yang nyaman digunakan:

1. Sajadah Khas Turki

Sajadah jenis ini memiliki kualitas tinggi karena terbuat dari material kapas, benang dan wol. Selain itu, sajadah khas Turki identik dengan warna terang sehingga cocok di tempat minim cahaya.

2. Sajadah Khas Beludru

Sajadah berbahan beludru memiliki kekhasan tersendiri karena ringan dan halus ketika digunakan. Apalagi sajadah dari beludru cocok dibawa liburan bersama keluarga.

3. Sajadah Model Batik

Motif batik sebagai warisan budaya Indonesia juga digunakan sebagai motif sajadah. Corak batik terdiri dari berbagai warna dan motif mulai dari bunga yang dikombinasikan dengan gambar masjid sehingga memberikan kesan teduh dan hangat.

4. Sajadah Model Busa

Sajadah busa merupakan sajadah yang memiliki lapisan busa di dalamnya. Sajadah ini cocok digunakan oleh umat muslim yang memiliki permasalahan pada kaki, lutut atau tulang.

Alat pelengkap ibadah tersebut memang didesain untuk kaum muslimin yang lututnya bermasalah.

5. Sajadah Model Tenun

Sajadah dengan model tenun diproduksi menggunakan mesin tenun manual. Daya tarik sajadah ini terletak pada coraknya. Pembuatan sajadah model tenun membutuhkan proses pembuatan yang rumit dan waktu lama.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dhita Koesno