tirto.id - Tak sedikit orang tua yang memiliki bayi lagi, ketika anak sebelumnya masih usia balita. Akibatnya, sang kakak harus mengalah untuk tidak lagi menerima ASI secara optimal.
Namun, ayah dan ibu dapat menyiasati situasi ini dengan menerapkan metode pengasuhan anak yang memungkinkan bayi dan kakaknya yang berusia balita tetap bisa mendapatkan asupan ASI. Metode pengasuhan tersebut adalah Tandem Nursing.
Menyusui denga metode Tandem Nursing berbeda dengan menyusui bayi kembar. Metode Tandem Nursing dilakukan pada anak yang memiliki usia berbeda, demikian dikutip dari Healthline.
Pada umumnya, salah satu anak berusia lebih tua sehingga jumlah ASI yang diberikan tidak selalu harus setara dengan saat menyusui biasa. Hal ini memungkinkan karena anak dengan usia lebih tua itu telah mengonsumsi makanan padat. Anak yang lebih tua juga cenderung tak membutuhkan asupan ASI sebanyak bayi yang baru lahir.
Untuk melakukan metode Tandem Nursing, ada beberapa tips bagi para orang tua untuk tetap bisa mengoptimalkan asupan ASI yang diterima bayi dan kakaknya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti melansir dari Very Well Family:
1. Persiapkan si kakak untuk menjalani masa Tandem Nursing
Ada baiknya untuk membicarakan metode menyusui ini dengan anak yang lebih tua sebelum adik bayinya lahir. Beri tahukan, bahwa adik bayi juga memerlukan ASI sebagai sumber makanan dan menyokong pertumbuhannya. Jelaskan bahwa si adik tidak dapat makan dan minum berbagai jenis makanan selain ASI sehingga ia perlu menyusu dan berbagi dengan kakak.
2. Menyusui si adik lebih sering
Ibu setidaknya harus memberikan ASI setiap dua atau tiga jam pada sepanjang siang dan malam kepada bayinya yang baru lahir. Hal tersebut disebabkan si kecil yang harus mendapatkan banyak nutrisi dari air susu ibu. ASI juga membantu meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
Setelah di adik telah puas menyusu, barulah bergantian dengan si kakak. Pada saat ibu menyusui si adik, kakanya mengonsumsi makanan lain pengganti ASI.
3. Ketahuilah bahwa ASI akan mengalami perubahan
Saat ibu hamil lagi dan masih menyusui, ASI akan berubah. Ketika anak baru lahir, ibu mempunyai ASI yang mengandung kolostrum. Adapun kolostrum mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir.
Oleh sebab itu, pemberian ASI harus diprioritaskan kepada si bayi yang baru lahir. Selain itu, pada saat ASI mengandung kolostrum, anak yang lebih tua mungkin tidak menyukainya karena rasanya yang berubah.
4. Menyusui lebih sering berarti lebih banyak ASI yang diproduksi
Jika balita masih terus menyusu selama fase "kolostrum" maka hal itu akan meningkatkan volume ASI yang diproduksi ibu. Jadi, setelah beberapa hari menyusui dua anak, payudara ibu akan punya ASI yang cukup untuk kebutuhan kedua anaknya. Bahkan, ibu mungkin akan memiliki pasokan ASI yang melimpah.
5. Orang lain mungkin tidak mendukung Anda melakukan metode Tandem Nursing
Selama melakukan metode menyusui Tandem Nursing, mungkin akan ada banyak tekanan ataupun komentar tidak suportif yang berasal dari anggota keluarga lain, teman dan bahkan pasangan. Ibu mungkin akan didorong agar segera menyapih si kakak meski ia masih mau menyusu.
Namun, ibu tidak perlu risau saat menjalani metode Tandem Nursing, selama bayi yang baru lahir masih bisa tumbuh normal dan memiliki berat badan yang terus bertambah secara progresif. Yang perlu diingat, konsumsi ASI akan memberikan manfaat besar bagi perkembangan si kecil.
6. Konsultasi dengan dokter anak
Pastikan untuk terus berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan membantu memantau proses pertumbuhan si adik bayi baru lahir dengan cermat selama beberapa minggu pertama.
Pemantauan itu untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan ASI yang cukup. Pastikan pula untuk terus mengikuti instruksi dokter, dan bawa si kecil rutin berkunjung ke dokter Anda sesuai jadwal.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Addi M Idhom