tirto.id - Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber asupan jutrisi paling baik untuk bayi. Belum ada asupan lain selain ASI yang dapat menggantikan kebutuhan nutrisi bayi selama masa awal pertumbuhan, yakni terutama selama enam bulan pertama usia si kecil.
Namun, hal ini menjadi bermasalah ketika ibu diduga terpapar virus corona (SARS-CoV-2). Apalagi jika ibu tersebut baru memiliki bayi dan anaknya membutuhkan ASI.
Seorang dokter kandungan di Indonesia, Mohammad Haekal menyatakan sebenarnya ibu itu tetap boleh menyusui bayinya meskipun ia diduga terpapar virus corona. Namun, ia harus memastikan kebersihan tangan, puting payudara, dan sekaligus tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.
Ibu yang dinyatakan terjangkit Covid-19 dan ingin tetap menyusui bayinya harus selalu menjaga kebersihan dan menggunakan masker saat memberikan ASI. Dia juga diharuskan mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi. Membersihkan permukaan benda yang disentuh maupun putingnya, pada saat sebelum dan sesudah menyusui bayi, harus rutin pula dilakukan.
"Begitu lahir, hindari inisiasi menyusui dini (IMD)," ujar Haekal mengenai hal yang harus dihindari oleh ibu dengan status positif coorna, dikutip dari Antara.
IMD merupakan proses ketika bayi dibiarkan mencari sendiri puting susu ibunya di saat baru lahir. Prosesnya, bayi diletakkan di dada atau perut ibu, lalu ia sendiri secara alami akan mencari puting untuk menyusui.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) juga sudah memberi panduan bagi para ibu menyusui yang diduga maupun sudah dipastikan tertular virus corona.
Panduan dari Kementerian PPA tersebut berlaku bagi para ibu yang berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun sudah didiagnosa positif Covid-19.
Berikut ini panduan bagi ibu menyusui dengan status ODP, PDP dan positif corona, sebagaimana dilansir dari situs resmi KemenPPA.
1. Menyusui bersifat opsional
Bagi ibu yang berstatus PDP, ODP atau positif Covid-19 boleh menyusui bayinya jika menginginkan hal itu. Namun, jika kondisi ibu itu sedang lemah dan belum ingin melakukannya, ia dipersilakan menunda menyusui serta memberikan ASI kepada bayinya dengan cara diperah.
2. Menyusui secara tidak langsung
Para ibu dengan status ODP, PDP, positif COVID-19 atau memiliki penyakit yang menghalangi saat merawat bayi, diminta tidak menyusui bayinya secara langsung. Mereka dianjurkan menyusui bayi secara tidak langsung dengan cara:
- Memompa atau memerah ASI
- Mendapatkan donor ASI
- Melakukan relaktasi
3. Kewajiban bagi ibu Positif Covid-19
Bagi ibu yang positif COVID-19 dan tetap ingin menyusi bayinya, wajib menerapkan beberapa hal sebagai berikut:
- Menggunakan masker saat menyusui
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
- Rutin membersihkan permukaan yang disentuh dengan disinfektan
- Menerapkan etika bersin, batuk, dan meludah
Kendati ibu didiagnosis positif COVID-19, bayi tetap dianjurkan menerima ASI. Laman Healthy Children menganjurkan agar ibu memompa atau mengeluarkan ASI untuk bayinya agar tidak perlu menyentuh si buah hati.
Selain itu, jika ibu memompa payudara, harus membersihkan alat pompa hingga steril. Ibu juga harus selalu mencuci tangan sebelum menyentuh botol, memberi makan, atau usai merawat bayi.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom