Menuju konten utama

Tips Menghadapi Stres Akibat Ketidakpastian Pandemi COVID-19

Risiko gangguan kesehatan mental juga sangat tinggi di situasi saat ini, sebab belum diketahui kapan pastinya pandemi ini akan berakhir.

Tips Menghadapi Stres Akibat Ketidakpastian Pandemi COVID-19
Ilustrasi Corona. foto/istockphto

tirto.id - Situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini tak hanya bisa berdampak negatif pada kondisi fisik tapi juga psikologis.

Risiko gangguan kesehatan mental juga sangat tinggi di situasi saat ini, sebab belum diketahui kapan pastinya pandemi ini akan berakhir. Sehingga saat ini banyak orang yang mulai merasa kelelahan dalam menghadapi keadaan hingga emosi terkuras.

Jika tidak dapat mengontrol emosi dan berpikir jernih, situasi saat ini dapat menyebabkan stres, tentu hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Guna bertahan dalam pandemi seperti saat ini, kesehatan fisik dan mental adalah hal yang paling utama.

“Sangat wajar bagi kita masing-masing untuk merasakan stres, kecemasan, ketakutan, dan kesepian selama masa ini. Di WHO, kami menganggap [mempengaruhi] kesehatan mental kami [dan] kesejahteraan psikologis sebagai konsekuensi yang sangat penting dari COVID-19, ” kata Dr. Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa, dalam sambutan pembukaannya, sebagaimana diwartakan Medical News Today.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention bahwa setiap orang bereaksi berbeda terhadap situasi yang membuat stres. Respons seseorang terhadap konsidi saat ini dapat tergantung pada latar belakang mereka masing-masing.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghadapi stres akibat ketidapastian Pandemi COVID-19 melansir Help Guide.

Tetap terinformasi tetapi jangan terobsesi

Informasi memang sangat penting pada masa pandemi seperti saat ini, sehingga Anda dapat mengikuti perkembangan informasi dalam tindakan pencegahan penyebaran virus Corona.

Tetapi, pada masa pandemi, tidak sedikit pula informasi yang tersebar adalah informasi yang keliru dan sensasional sehingga membuat ketakutan dan perasaan yang mencekam.

Tetap berpegang pada sumber yang dapat dipercaya seperti CDC, WHO, dan otoritas kesehatan publik setempat.

Mulai batasi konsumsi berita

Mulailah membatasi konsumsi berita, sebab pemantauan terus-menerus terhadap berita dan media sosial dapat dengan cepat berubah menjadi kompulsif dan kontraproduktif.

Alih-alih meredakan kekhawatiran, konsumsi berita dengan tema virus Corona dalam porsi yang berlebih dapat memicu kecemasan. Jika kecemasan sudah terjadi, jauhi media, konsumsi media hanya 30 menit dalam sehari.

Minta seseorang membagikan update informasi yang penting

Jika Anda merasa lebih baik menghindari media sepenuhnya, minta seseorang yang Anda percayai untuk menyampaikan informasi terbaru yang penting dan perlu Anda ketahui.

Berhati-hatilah dengan apa yang Anda bagikan. Lakukan yang terbaik untuk memverifikasi informasi sebelum meneruskannya. Pastikan agar Anda tidak menyebarkan informasi hoaks.

Fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan

Menjadi stres akan hal yang tidak dapat Anda kendalikan seperti bagaimana menemukan vaksin, atau memikirkan kapan pandemi ini akan berakhir adalah hal yang tidak perlu.

Fokuslah pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan dalam mengurangi penyebaran virus Corona, seperti:

  • Sering-seringlah mencuci tangan (setidaknya 20 detik) dengan sabun dan air atau pembersih tangan yang mengandung setidaknya 70 persen alkohol.
  • Menghindari menyentuh wajah Anda (terutama mata, hidung, dan mulut).
  • Tinggal di rumah sebanyak mungkin, bahkan jika Anda tidak merasa sakit.
  • Menghindari kerumunan dan pertemuan 10 orang atau lebih.
  • Menghindari semua perjalanan yang tidak penting.
  • Menjaga jarak 6 kaki antara Anda dan orang lain saat keluar.
  • Banyak tidur, yang membantu mendukung sistem kekebalan tubuh Anda.
  • Mengikuti semua rekomendasi dari otoritas kesehatan.
Tetapi, masih menjadi hal yang wajar jika Anda mengkhawatirkan apa yang akan terjadi bila tempat kerja Anda tutup, anak-anak Anda harus tinggal dan belajar di rumah, Anda atau seseorang yang Anda cintai sakit, atau Anda harus mengkarantina diri.

Sementara kemungkinan ini bisa menakutkan untuk dipikirkan, menjadi proaktif dapat membantu meringankan setidaknya sebagian dari kecemasan.

Tetap terhubung meski tidak dapat berjumpa

Menjaga jarak secara fisik, tentu adalah sebuah tantangan terlebih manusia adalah makhluk sosial. Rasa kesepian dapat memperburuk kecemasan dan depresi, dan bahkan berdampak pada kesehatan fisik. Itulah mengapa penting untuk tetap terhubung sebisa mungkin untuk mendukung satu sama lain.

Sehingga jadikan prioritas untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga. Meski pertemuan langsung tidak dapat dilakukan, gantilah obrolan video jika sebagai solusi untuk bertatap muka.

Media sosial bisa menjadi alat yang ampuh, tidak hanya untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan kenalan tetapi juga untuk merasa terhubung dalam arti yang lebih besar dengan komunitas, negara, dan dunia kita. Ini mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian.

Tapi pastikan untuk menghindari konten media sosial yang akan membuat Anda cemas dan jangan biarkan virus Corona mendominasi setiap percakapan.

Lakukan rutinitas seperti biasa meskipun tetap berada di rumah

Menjaga kesehatan fisik dan mental harus dilakukan dalam situasi pandemi ini. Sehingga perlu untuk tetap melakukan rutinitas seperti biasa guna menghindari stres. Beberapa aktifitas rutin yang sebaiknya tetap dilakukan di antaranya,

  • Bangun pagi layaknya waktu normal.
  • Hibur diri dengan meluangkan waktu untuk melakukan aktifitas yang disukai, seperti menonton film atau drama, membaca novel, atau bermain game.
  • Berolahraga sebisa mungkin agar tubuh selalu sehat, disamping itu olahraga dapat menghilangkan stres.
  • Jika butuh pengobatan temui dokter atau orang yang ahli pada bidangnya.
Membantu orang lain

Membantu orang lain dapat membuat diri menjadi lebih baik karena merasa bermanfaat untuk orang lain. Mendonasikan masker atau makanan bagi orang yang membutuhkan adalah salah satu cara yang bisa Anda lakukan.

Baca juga artikel terkait CORONA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari