tirto.id - Mengatur keuangan di tengah kenaikan harga-harga barang, tentu bukan perkara mudah. Apalagi kenaikan tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan gaji diterima masyarakat. Imbasnya, beban pengeluaran akan semakin membengkak.
Lantas bagaimana mengatur keuangan di tengah kondisi kenaikan harga-harga barang tersebut?
Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno mengatakan, di tengah kondisi tidak menentu seperti saat ini, Anda harus mempunyai yang namanya prioritas keuangan. Sebab yang paling terdampak dari kenaikan harga-harga barang yakni kemampuan daya beli menurun.
"Sehingga kita punya kebutuhan itu tetap sama, tapi kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan itu jadi berkurang," kata dia saat dihubungi Tirto, Jumat (9/9/2022).
Dia menyampaikan, secara mentalitas pendapatan dimiliki Anda saat ini memang harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan terlebih dahulu. Namun, pola pikirnya perlu dirubah dengan cara membuat terlebih dahulu prioritas berdasarkan kebutuhan.
Kebutuhan dimaksud tidak hanya dalam jangka pendek saja. Namun perlu juga memikirkan kebutuhan akan datang atau jangka panjang 10-15 tahun. Sehingga di tengah kondisi tidak menentu Anda tetap bisa menyiapkan masa depannya.
"Jadi satu berbasis kepada prioritas itu mindset perlu ada. Supaya kita bisa maintenance kesehatan finansial kita di tengah situasi ekonomi yang mengalami kenaikan harga-harga," jelasnya.
Setelah pola pikir itu dijalankan, maka selanjutnya Anda bisa segera melakukan rasionalisasi atau evaluasi pengeluaran dalam sebulan. Menurutnya, paling pertama bisa dilakukan adalah melakukan penghematan dalam mengatur keuangan kembali.
"Contoh kalau kita berbagai kebutuhan barang naik, kita bisa lakukan adalah bisa mengurangi. Kalau tidak bisa kurangi gimana? Kita mungkin beli barang yang sama namun bisa cari yang lebih murah," katanya.
Mike menyebut, saat ini banyak misalnya minyak goreng dijual di pasaran dengan berbagai merek. Dengan fungsi dan kegunaan sama maka bisa ambil minyak goreng murah ditawarkan oleh pemerintah yakni di kisaran harga Rp14.000 per liter.
"Minyak goreng ada dari pemerintah lebih murah. Kalau ada yang enak, ada minyak kara harga Rp70 ribu. Berapa kali lipat dengan fungsi sama kita bisa dapatkan harga lebih murah," katanya.
Mengatur Perilaku
Lebih lanjut, Mike mengatakan, tidak kalah penting ketika mengatur keuangan adalah perilaku dari mentalitas. Perilaku Anda harus mendukung. Misalnya mengurangi frekuensi berkumpul atau bahasa anak sekarang yakni nongkrong.
"Intinya kita evaluasi kegiatan apa yang membuat kita terpicu untuk belanja. Kalau kita bisa evaluasi otomatis kita bisa lebih mengendalikan pengeluaran kita. Karena BBM naik, harga ojol (ojek online) naik, semua kena dampaknya. Inflasi menyeluruh dampaknya ke mana-mana," jelas dia.
Kemudian terakhir, turut berkontribusi membuat ketahanan finansial Anda adalah dari sisi income atau pendapatan. Menurutnya, penting sekali mencari pendapatan baru di luar dari gaji tetap. Karena hal ini dapat membantu kesehatan keuangan Anda jangka panjang.
"Apalagi zaman sekarang mau punya penghasilan sampingan caranya gampang dan platform teknologinya sudah mendukung. Income harus dirintis punya satu dua dan tiga sumber income baru," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang