Menuju konten utama

Tips dan Cara Membiasakan Anak Olahraga Sejak Dini

Tips dan cara serta langkah yang harus dilakukan agar membiasakan anak olahraga sejak dini.

Tips dan Cara Membiasakan Anak Olahraga Sejak Dini
Ilustrasi Anak. foto/istockphoto

tirto.id - Membiasakan anak berolahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat badan sehat. Tidak hanya itu, olahraga juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan mencerdaskan anak.

Dilansir dari laman education.gov.gy, untuk menumbuhkan gaya hidup sehat bagi anak, setidaknya ia mesti beraktivitas fisik 60 menit setiap harinya. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya berbincang dengan anak mengenai hal-hal yang disukai dan tidak disukai mengenai aktivitas olahraga yang ia lakukan.

Dengan mengenal kegemaran, serta hal-hal yang anak hindari, orang tua dapat mengarahkan anak untuk mencoba pelbagai kegiatan fisik untuk membiasakan gaya hidup sehat sejak ia berusia dini.

Bagaimana cara merangsang minat anak terhadap olahraga sejak dini? Laman USA Football memberikan beberapa tips sebagai berikut.

1. Waktu

Gunakan waktu olahraga dengan anak-anak sebagai waktu bersenang-senang. Jangan jadikan aktivitas olahraga sebagai waktu untuk berlatih dan belajar dengan serius. Nikmatilah waktu berkualitas untuk bermain dengan anak Anda.

2. Jadwal

Hindari memberikan jadwal aktivitas yang padat. Orang tua sebaiknya menyediakan banyak waktu luang bagi anak-anak untuk mengeksplorasi minat dan kegemaran mereka, bahkan di luar kegiatan olahraga.

3. Hargai Proses

Fokuslah pada proses dan usaha, bukan pada hasilnya. Jika anak sudah berusaha keras di kegiatan yang ia lakukan, pujilah atas kerja keras mereka lakukan. Orang tua sebaiknya membiasakan untuk memberi penghargaan atas proses, bukan pada jumlah poin atau skor yang berhasil diraih anak di lapangan olahraga.

4. Jenis Olahraga

Biarkan anak Anda mencoba pelbagai jenis olahraga yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memperluas eksplorasi anak hingga ia akhirnya bertahan dan menemukan satu jenis olahraga yang membuatnya betah dan nyaman.

5. Sosial

Berkenalanlah dengan keluarga rekan bermain anak Anda. Ajaklah anak untuk menguatkan ikatan sosial dengan rekan sampai keluarga teman bermainnya di lapangan olahraga. Dengan begitu, anak-anak akan merasa bahwa aktivitas olahraga bukan sekadar kegiatan fisik di lapangan saja, melainkan juga hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya.

6. Senang

Pastikan anak Anda memiliki waktu bermain hanya untuk bersenang-senang di lapangan olahraga. Jika Anda sudah mendaftarkan anak Anda di kepelatihan olahraga tertentu, pastikan juga untuk membiarkan mereka berolahraga hanya untuk bersenang-senang.

Ingatlah bahwa mereka masih anak-anak. Tidak selamanya anak-anak mesti menuruti segala aturan ketat olahraga yang ditetapkan pelatih atau orang dewasa.

Studi juga menunjukkan bahwa anak-anak yang melakukan aktivitas tidak terstruktur, dengan membiarkan mereka memutuskan melakukan hal-hal yang mereka inginkan, serta membuat sendiri aturan mereka mau, dapat memacu keterampilan sosial anak. Hal ini berguna untuk membantu meningkatkan keterampilannya dalam bekerja sama dan beradaptasi jika ia tumbuh dewasa nantinya.

7. Rasa Nyaman

Biarkan anak nyaman dengan olahraga yang ia lakukan. Kegiatan olahraga yang dilakukan anak-anak tetaplah aktivitas fisik anak-anak. Jangan sampai orang dewasa membandingkannya dengan standar keahlian orang dewasa.

John O’Sullivan, pendiri Changing the Game Project menjelaskan pentingnya membiarkan anak-anak merasa memiliki kepemilikan di olahraga yang mereka lakukan. "Jutaan anak-anak meninggalkan olahraga dan membenci aktivitas fisik karena orang dewasa selalu mengkritik dan menyoroti kesalahan yang mereka lakukan," ujar John sebagaimana dikutip dari USA Football.

Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya memitovasi anak untuk tidak takut melakukan kesalahan ketika berolahraga. Sebagaimana Anda sendiri tidak suka jika atasan Anda memburu dan memperhatikan kesalahan Anda, jangan lakukan hal yang sama kepada buah hati Anda.

Tentu saja ia mesti belajar dari kesalahannya, namun bukan berarti juga Anda harus selalu mengingatkan kesalahan yang ia lakukan secara berulang-ulang.

Baca juga artikel terkait ANAK-ANAK atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Alexander Haryanto