Menuju konten utama

Timnas Amin Bantah yang Mengusulkan Debat Cawapres Dihilangkan

Timnas Amin mengakui sempat mengusulkan agar capres selalu hadir saat debat, termasuk saat debat cawapres, bukan dihilangkan.

Timnas Amin Bantah yang Mengusulkan Debat Cawapres Dihilangkan
Calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Capres dan Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), serta Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) berfoto bersama dengan menunjukkan nomor hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Co Captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Nihayatul Wafiroh, membantah tudingan menjadi pengusul agar debat cawapres dihilangkan. Tudingan itu disampaikan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo.

Sosok yang akrab disapa Ninik itu mengatakan pihaknya memang mengusulkan agar capres selalu hadir saat debat, termasuk saat pelaksanaan debat cawapres. Namun, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan membantah mengusulkan untuk menghilangkan format debat cawapres.

"Dalam pertemuan FGD (Focus Group Discussion) oleh KPU di 29 November 2023, Timnas AMIN menyampaikan ide awal dalam diskusi FGD tersebut bahwa sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres untuk selalu dihadirkan dalam seluruh rangkaian debat. Namun bukan menghilangkan debat cawapres," kata Ninik dalam keterangan tertulis pada Senin (4/11/2023).

Ninik justru menuding dalam FGD tersebut, TKN Prabowo-Gibran mengusulkan agar format debat capres-cawapres hanya diisi dengan pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi.

Akibatnya, format debat tersebut menghilangkan agenda tanya-jawab antar capres-cawapres dengan moderator dan panelis.

"Menurut tim paslon 2, debat dengan model saling menanggapi antar paslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon," kata Ninik.

Usulan tersebut telah ditolak Timnas Amin bersama Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dia menyebut konsep debat dengan menghilangkan tanya-jawab antar capres-cawapres menghilangkan esensi debat dan terkesan menghilangkan kenyamanan pada pihak tertentu.

"Dalam kesempatan yang sama Timnas Amin telah dengan tegas menolak usulan Tim Paslon Nomor 2 yang jika disetujui akan membatasi pengenalan pemilih terhadap kualitas utuh para paslon, serta terkesan ingin memberikan kenyamanan berlebih pada paslon tertentu. Penolakan serupa juga diutarakan oleh Tim Paslon Nomor 3," kata dia.

Di akhir, Ninik juga menegaskan bahwa pihaknya berharap agar diberikan sesi debat tambahan selain yang telah ditetapkan oleh KPU.

Hal ini sebagai bentuk bantahan atas tudingan Timnas Amin sebagai pengusul penghilangan debat cawapres, dan menghilangkan kenyamanan paslon tertentu sehingga bisa lebih banyak tampil di hadapan publik.

"Bahkan apabila diperlukan, Timnas Amin menyatakan mendukung adanya setidaknya dua acara debat tambahan selain kelima agenda yang telah direncanakan, demi memaksimalkan kesempatan rakyat Indonesia untuk mengenal para pasangan calon beserta gagasannya," kata dia.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Drajad H. Wibowo menyebut usulan menghapus debat cawapres datang bukan dari pihaknya, melainkan dari Timnas Amin saat rapat dengan KPU RI.

"Merujuk notulen internal kami, yang kami pahami adalah bahwa usulan tersebut datangnya justru dari tim Anies-Muhaimin. Karena itu, saya pribadi terkejut membaca bahwa Capres Anies Baswedan terkejut. Merujuk notulen internal kami, tim Anies sudah berbicara dan bahkan yang mengusulkannya," kata Drajad dalam keterangan tertulisnya.

Drajad juga membantah bahwa Presiden Joko Widodo ikut campur dalam pengusulan sistem debat tersebut kepada KPU. Drajad berargumen bahwa Jokowi tidak mengetahui mengenai polemik sistem debat yang baru saja diputuskan KPU tersebut.

"Dengan demikian, jelas dan gamblang bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak melakukan intervensi urusan debat kepada KPU. Bahkan saya pribadi meyakini Beliau tidak mengetahui tentang adanya usulan tersebut," kata dia.

Drajad juga membantah bahwa Gibran Rakabuming Raka selaku cawapres paling belia dari lainnya tidak siap untuk ajang debat. Bahkan dia berharap agar disediakan debat khusus cawapres tanpa harus didampingi capres sebagaimana yang pernah dilakukan di Pemilu 2019.

"Paslon kami pak Prabowo dan mas Gibran siap dengan format debat apa pun yang diputuskan oleh KPU," kata dia.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto