tirto.id - Doa pengakuan dosa Katolik ini adalah salah satu doa yang didaraskan oleh umat Katolik saat menjalankan sakramen tobat. Sakramen Tobat atau pengakuan dosa Katolik ini juga disebut sebagai rekonsiliasi.
Menurut Keuskupan Agung Jakarta, sakramen tobat ini adalah salah satu dari tujuh sakramen dalam Gereja Katolik. Sakramen pengakuan dosa ini juga merupakan salah satu dari dua sakramen penyembuhan.
Penyembuhan ini merupakan penyembuhan rohani dari seseorang yang telah dibaptis yang terjauhkan dari Allah karena telah berbuat dosa. Dosa sendiri merupakan perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama. Setiap manusia berbuat dosa maka itu berarti manusia telah menjauhkan diri dari Tuhan. Akibatnya, manusia akan kehilangan rahmat Allah yang pernah ia terima dalam sakramen baptis.
Untuk memulihkan hal tersebut, dan berdamai kembali dengan Allah, Gereja, dan sesama, perlu dilakukan sebuah pertobatan lewat sakramen tobat. Lewat sakramen ini yang merupakan sarana rahmat, seseorang yang telah dibaptis akan memperoleh pengampunan dari Allah atas dosa-dosa yang telah ia lakukan setelah Pembaptisan, melalui pelayanan Imam.
Jadi, bisa dikatakan bahwa sakramen tobat ini bertujuan untuk memulihkan kembali persahabatan umat dengan Allah dan Gereja. Itulah sebabnya umat Katolik perlu mengetahui tata cara pengakuan dosa, termasuk kata-kata pengakuan dosa, dan doa tobat pengakuan dosa.

Tata Cara Pengakuan Dosa Katolik
Untuk melakukan pengakuan dosa Katolik, umat harus mengikuti sejumlah tata cara pengakuan dosa yang sudah diatur oleh Gereja Katolik.
Proses atau tata cara pengakuan dosa Katolik yang baik melibatkan beberapa langkah persiapan. Untuk pelaksanaannya, sakramen tobat ini harus dilakukan di hadapan Imam (Pastor).
Berikut ini tata cara pengakuan dosa Katolik, termasuk, doa, dan kata-kata pengakuan dosa Katolik, sebagaimana dirujuk dari laman Salvator Slipi, dan Keuskupan Agung Jakarta:
1. Pemeriksaan Batin atau Melakukan Pertobatan Secara Personal
Sebelum menghadap Imam, umat yang akan mengaku dosa atau disebut sebagai peniten harus melakukan pemeriksaan batin secara jujur, pada diri sendiri juga pada Tuhan. Umat sebaiknya merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan sejak pengakuan dosa terakhir. Peniten harus sungguh-sungguh bertobat atas dosa-dosanya dan bertekad untuk tidak mengulanginya.2. Pelaksanaan di Ruang Pengakuan Dosa
- Tanda Salib dan Salam: Peniten memasuki ruang pengakuan, membuat Tanda Salib sambil mengucapkan: "Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin." Kemudian, peniten bisa menyapa Imam, misalnya: "Berkatilah saya, Romo, sebab saya telah berdosa."- Pemberitahuan Kapan Terakhir Mengaku Dosa: Peniten menyebutkan kapan terakhir kali menerima Sakramen Tobat, misalnya: "Pengakuan saya yang terakhir ... (sebutkan waktu terakhir pengakuan dosa, misal: setahun yang lalu)."
- Pengakuan Dosa: Peniten menyampaikan pengakuan dosa Katolik secara lisan, jujur, dan lengkap. Peniten tidak perlu mengungkapkan hal yang bertele-tele, cukup menyebutkan kata-kata pengakuan dosa, dosa apa saja yang sudah dibuat dengan jelas dan ringkas.
- Nasihat dan Penitensia dari Imam: Imam akan memberikan nasihat rohani yang sesuai dengan isi pengakuan dosa kepada peniten. Setelah itu, Imam akan menetapkan penitensi atau denda dosa. Penitensi ini bisa permintaan untuk melakukan perbuatan baik, merapalkan doa-doa, atau tindakan pertobatan lain yang harus dilakukan peniten sebagai ganti rugi atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
- Doa Tobat Pengakuan Dosa: Peniten mengungkapkan penyesalan atas dosa-dosanya dengan mendaraskan doa tobat pengakuan dosa.
- Absolusi: Imam akan memberikan absolusi atau pengampunan dengan mengucapkan rumusan pengampunan dosa.
- Penutup: Setelah absolusi, peniten dapat menutupnya dengan bersyukur, dan Imam bisa memberikan penutup, misalnya: "Pergilah dalam damai."
Menurut laman Keuskupan Agung Jakarta, pada waktu Imam memberikan absolusi, Anda harus membuat tanda salib, mengucapkan kata terima kasih, lalu keluar dari kamar pengakuan. Saat Anda berdoa sesudah pengakuan pribadi, selain mendoakan doa-doa penitensi, berdoa jugalah doa “Syukur Atas Pengampunan” PS 27.
3. Melaksanakan Penitensia
Setelah meninggalkan ruang pengakuan, peniten harus segera melaksanakan penitensi yang telah diberikan oleh Imam. Untuk penitensia berupa doa bisa dilakukan langsung di luar ruang pengakuan dosa setelah keluar dari ruang pengakuan.
Teks Doa Pengakuan Dosa Katolik
Setelah umat yang mengaku dosa atau peniten selesai menyebutkan dosa-dosanya dan Imam memberikan nasihat, peniten harus mengungkapkan penyesalan dan tobatnya dengan mendoakan doa tobat. Ada beberapa versi doa tobat Katolik, namun yang paling umum digunakan dalam tata cara pengakuan dosa adalah sebagai berikut:
Doa Tobat (Versi Umum, PS No.52)
Allah yang maharahim,Aku menyesal atas dosa-dosaku,
Aku sungguh patut Engkau hukum,
terutama karena aku telah tidak setia kepada-Mu,
dan melalaikan kewajibanku.
Aku benci pada semua dosaku,
sebab aku takut akan hukuman-Mu,
tetapi terutama karena aku telah menyakiti hati-Mu,
ya Allah yang mahabaik
dan mahakasih.
Aku berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu,
akan bertobat, dan tidak akan berbuat dosa lagi.
Amin.
Tata Cara Ibadat Sakramen Tobat
Sebelum melakukan pengakuan dosa secara pribadi dan masuk ke ruang pengakuan dosa untuk berhadapan langsung dengan Romo, peniten sebaiknya mempersiapkan diri dengan melakukan ibadat sakramen tobat. Berikut ini tata cata ibadat sakramen tobat, sebagaimana dirujuk dari laman Keuskupan Agung Jakarta:
- Pembuka (lagu pembukaan misal PS 596: Kami hendak Menghadap)
- Tanda Salib dan Salam
- Kata Pengantar
- Doa Mohon Terang Dan Bimbingan Roh Kudus
- Bacaan Injil (misalnya Lukas 15:11-32 )
- Setelah mendengar pembacaan Injil, umat melakukan renungan singkat atau hening sejenak agar bisa mengendapkan Sabda Tuhan.
- Pemeriksaan Batin. Pemeriksaan batin adalah langkah awal untuk menuju ke pertobatan karena lewat pemeriksaan batin ini umat dibantu untuk jujur dihadapan Allah, menyadari dan mengakui kekurangan yang tidak dapat ditutupi.
- Penerimaan Sakramen Tobat secara Pribadi
- Doa Syukur atas Pengampunan(PS No. 27)
- Berkat dan Pengutusan
- Penutup (lagu penutup misal:PS 600 Oh Rahmat yang Mengagumkan )

Bagi umat Katolik, sakramen pengakuan dosa akan membawa rahmat dan berkat Tuhan karena lewat sakramen tobat tersebut, relasi antara umat, Tuhan, Gereja, serta sesama telah dipulihkan. Gereja melalui para Imam yang telah dilimpahi kuasa para rasul, menjadi saluran rahmat pengampunan dan pendamaian Allah dalam sakramen pengakuan dosa atau sakramen tobat.
Umat harus menyadari bahwa yang dituntut dalam sakramen tobat bukan sekadar rasa sesal dan air mata, namun “metanoia” atau perubahan hati dan seluruh sikap hidup. Allah hanya meminta niat baik dan usaha pertobatan yang dilakukan manusia. Umat harus percaya bahwa Allah selalu siap menerima orang yang bertobat.
Ingin mengetahui lebih banyak tentang spiritualitas Katolik dan doa-doa Katolik lainnya? Jika iya, silakan klik tautan berikut: Link Kumpulan Doa-Doa Katolik
- 10 Cerita Alkitab untuk Anak Sekolah Minggu: Seru & Penuh Makna
- 10 Cerita Anak Sekolah Minggu tentang Tolong-Menolong
- Kumpulan Liturgi Natal Sekolah Minggu Terbaru, Singkat, Bermakna
- Lirik Lagu Sekolah Minggu "Kasih Yesus Indah" dan Maknanya
- 30 Lirik Lagu Sekolah Minggu yang Menyenangkan untuk Dinyanyikan
Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani
Masuk tirto.id







































