tirto.id - Kualitas udara Jakarta pada Kamis pagi (16/1/2020) berada di peringkat kesepuluh terburuk dunia.
Berdasarkan data Airvisual pukul 07.00 WIB, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 183 atau tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta pagi hari ini juga tercatat yang paling buruk dalam sepekan terakhir.
AQI merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara suatu daerah.
Indeks itu dihitung berdasarkan jenis polutan utama yakni PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
Bedasarkan catatan Airvisual, kandungan PM2.5 Jakarta pagi ini tercatat berada di angka 118.3 µg/m³ atau mikrogram/meter kubik.
Angka ini jauh dari ambang batas normal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 25 mikrogram/meter kubik atau standar minimum Baku Mutu Udara Ambien Nasional sebesar 65 mikrogram/meter kubik.
Berdasarkan lokasi lebih rinci, kawasan Pegaadungan menjadi daerah dengan polusi tertinggi dengan AQI mencapai 199.
Atas kondisi ini, warga Jakarta disarankan untuk menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan, tidak berolahraga di luar ruangan, dan tidak membuka jendela.
Editor: Hendra Friana