tirto.id - Teks cerita sejarah adalah sebuah tulisan bernilai sejarah yang menceritakan suatu kejadian dengan latar belakang fakta atau peristiwa masa lalu. Berdasarkan jenisnya, teks cerita sejarah terbagi menjadi dua, yaitu teks berupa fiksi dan non-fiksi.
Mengutip e-Modul Bahasa Indonesia Kelas XII, teks cerita sejarah fiksi menyajikan cerita sesuai pandangan pengarang. Kehidupan tokoh ceritanya digambarkan secara mendalam, tapi pengembangan karakternya tidak sepenuhnya terungkap.
Contoh teks cerita sejarah fiksi adalah novel, cerpen, legenda, dan roman.
Sedangkan teks cerita sejarah non-fiksi biasanya berisi tentang kisah yang sesuai fakta dan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Dalam teks ini, kehidupan tokohnya digambarkan secara jelas dan lebih lengkap sesuai dengan fakta yang ada.
Contoh teks cerita sejarah non-fiksi adalah biografi, autobiografi, cerita perjalanan, dan catatan sejarah.
Struktur Teks Cerita Sejarah
Berikut adalah struktur teks cerita sejarah seperti dikutip dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia:
- Pengenalan situasi cerita (orientasi, exposition)
- Pengungkapan peristiwa
- Konflik (rising action)
- Puncak konflik (komplikasi)
- Penyelesaian (resolusi)
Bagian penyelesaian ini biasanya adalah akhir suatu cerita, namun ada pula teks cerita yang kemudian masih disertai dengan koda.
- Koda
Contoh Teks Cerita Sejarah (Fiksi)
Salah satu contoh teks cerita sejarah fiksi adalah novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya penulis Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Hamka.
Novel yang diterbitkan tahun 1938 ini berisi kisah cinta dengan latar belakang kondisi Sumatera di zaman kolonial Belanda. Meski berupa cerita fiksi, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck tetap menyajikan fakta dengan menggambarkan adat istiadat Minangkabau.
Novel ini juga mengandung fakta sejarah tentang kapal Van der Wijck yang benar-benar tenggelam di perairan Lamongan pada tahun 1936 silam.
Contoh Teks Cerita Sejarah (Non-Fiksi)
Teks cerita sejarah non-fiksi umumnya berupa biografi atau autobiografi. Salah satu contohnya adalah buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis wartawan asal Amerika, Cindy Adams.
Buku ini merupakan terjemahan dari buku Sukarno: An Autobiography as told to Cindy Adams yang diterbitkan di New York pada 1965. Perjalanan hidup sosok Soekarno pun dituangkan secara lengkap di sini, mulai dari kelahiran hingga masa-masa revolusi.
Buku ini termasuk teks cerita sejarah non-fiksi karena keseluruhan ceritanya memang benar-benar terjadi di dunia nyata. Apalagi isi buku tersebut berdasarkan pengakuan langsung dari Bung Karno sehingga apa yang ditulis oleh Cindy Adams adalah sebuah fakta.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Aditya Widya Putri