Menuju konten utama

Strategi Kemenhub Antisipasi Cuaca Ekstrem 26-27 Desember 2022

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan beberapa mitigasi dan antisipasi adanya cuaca ekstrem yang akan terjadi pada 26-27 Desember 2022.

Strategi Kemenhub Antisipasi Cuaca Ekstrem 26-27 Desember 2022
Kemenhub Siapkan Sejumlah Langkah Mitigasi Untuk Antisipasi Cuaca Buruk 26 Desember – 27 Desember 2022. (FOTO/Dok. Kemenhub)

tirto.id - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyiapkan beberapa langkah mitigasi untuk mengantisipasi adanya cuaca ekstrem yang akan terjadi Senin (26/12/2022) - Selasa (27/12/2022). Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Capt. Mugen S Sartoto menuturkan, cuaca buruk dan gelombang tinggi saat ini sudah terjadi di beberapa perairan Indonesia yang tentunya akan berdampak pada keselamatan pelayaran.

Capt. Mugen S Sartoto menghimbau kepada Syahbandar, operator kapal termasuk nakhoda kapal serta masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan pelayaran.

"Apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan pelayaran maka Syahbandar diminta untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar atau SPB, dan bilamana terdapat pihak manapun yang memaksakan kapal diberangkatkan maka untuk tetap tidak diberangkatkan sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayari benar aman untuk berlayar," tutur Capt. Mugen dikutip dari ketarangan tertulis, Jakarta, Senin(26/12/2022).

Kemudian, terhadap kegiatan bongkar muat barang, Capt. Mugen S Sartoto mengimbau agar diawasi secara berkala untuk memastikan kegiatan dilaksanakan dengan tertib dan lancar. Kemudian muatan lashing, kapal tidak over draft serta keseimbangan dan stabilitas kapal terjaga dengan baik.

Lebih lanjut, seluruh operator kapal, khususnya Nahkoda, himbau agar selalu memperhatikan cuaca yang update. Seperti pemantauan kondisi angin dan ombak serta meminta sebuah pertimbangan dari Syahbandar sebelum kapal berangkat.

Selanjutnya, dia menjelaskan dalam hal kapal saat pelayaran ketika cuaca makin memburuk, agar selalu berlindung di tempat yang aman dengan ketentuan kapal harus tetap siap digerakkan.Tidak hanya itu, Nakhoda kapal juga diminta untuk kembali memeriksa kondisi muatan.

Mulai dari pembagian beban muatan, lashing (ikatan) muatan termasuk muatan berbahaya (jika ada). Lalu dia juga meminta agar memastikan kapal sudah dilengkapi dengan bukti sertifikat keselamatan dalam kondisi laik laut sebelum kapal diberangkatkan.

Tidak hanya itu, apabila terjadi kecelakaan kapal agar segera berkoordinasi dengan syahbandar setempat. Kemudian segera melakukan penanggulangan tumpahan minyak di laut dan akibat lain yang ditimbulkan, termasuk penundaan dan kegiatan salvage.

"Kami menyiagakan kapal-kapal Patroli serta terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI/Polri sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan laut," bebernya.

Sementara itu, dia juga mengimbau kembali untuk masyarakat khususnya kepada calon penumpang kapal tetap selalu mengikuti aturan keselamatan yang berlaku. Kemudian mengikuti arahan dari petugas kapal.

"Jangan memaksakan untuk segera diberangkatkan jika cuaca dan gelombang tidak memungkinkan untuk kapal berlayar, utamakan keselamatan pelayaran," ungkapnya.

"Jangan memaksakan naik ke kapal jika kapal sudah penuh, belilah tiket kapal secara online atau melalui loket resmi di pelabuhan, pastikan membawa barang bawaan secukupnya dan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran yang merupakan tanggung jawab kita bersama," tambahnya.

Baca juga artikel terkait CUACA EKSTREM atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin