Menuju konten utama

Sri Mulyani Optimis Perbaikan Ekonomi Triwulan II Masih Berlanjut

Sri Mulyani Indrawati optimistis, perbaikan ekonomi domestik pada kuartal II-2022 masih akan berlanjut.

Sri Mulyani Optimis Perbaikan Ekonomi Triwulan II Masih Berlanjut
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan saat konferensi pers hasil 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (16/7/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/Pool/wsj.

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati optimistis, perbaikan ekonomi domestik pada kuartal II-2022 masih akan berlanjut. Hal ini utamanya didukung oleh meningkatnya konsumsi dan investasi serta kinerja ekspor Indonesia.

"Perbaikan perekonomian domestik pada triwulan kedua di Indonesia diproyeksikan masih akan terus berlanjut," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022, Senin (1/8/2022).

Bendahara Negara itu menyampaikan berbagai indikator dini pada Juni 2022 juga tercatat tetap baik. Misalnya indeks penjualan riil tumbuh 15,4 persen secara year on year (yoy).

Kinerja sektor manufaktur juga tetap positif tercermin dari PMI manufaktur yang masih ekspansif dan bahkan mengalami penguatan dari 50,2 Juni menjadi ke 51,3 di Juli 2022.

Selain itu, konsumsi listrik terutama untuk industri maupun bisnis juga tumbuh positif dan kuat. Indeks keyakinan konsumen IKK juga meningkat pada level 128,2 dari posisi Maret yang waktu itu hanya di 111,0. "Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki optimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi," ujarnya.

Dari sisi kinerja Neraca Pembayaran Indonesia atau NPI, Sri Mulyani memperkirakan tetap kuat di tengah tekanan terjadinya arus modal keluar. Transaksi berjalan pada kuartal II-2022 diproyeksikan mencatat surplus dan lebih tinggi dibandingkan capaian surplus pada kuartal I-2022

"Hal ini terutama didukung oleh kenaikan surplus di neraca perdagangan. Terutama akibat tingginya harga komoditas global yang merupakan barang-barang ekspor Indonesia," jelasnya.

Sri Mulyani menambahkan, pada Juni 2022 surplus neraca perdagangan tercatat mencapai 5,09 miliar dolar AS. Kalau dilihat selama kuartal II-2022 neraca perdagangan juga tercatat surplus mencapai 15,55 miliar dolar AS.

"Sementara itu neraca modal atau transaksi finansial diperkirakan tetap terjaga dan itu didukung oleh aliran modal masuk ke Indonesia dalam bentuk penanaman modal asing atau PMA," jelasnya.

Baca juga artikel terkait EKONOMI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang